~Happy Reading~
-
-
-"Jadi, apa sekarang kau bisa menjelaskan padaku tentang apa yang telah terjadi?"
Jiwon menghela napasnya lelah, sedikit kesal sebenarnya mengingat sedari tadi pria yang kini duduk santai dikursi pantri dapurnya itu terus mendesak untuk menceritakan ini dan itu. Ingin sekali Jiwon berteriak jika dia sedang sibuk, apa orang itu tidak melihat apron merah yang masih melekat di tubuhnya serta jemarinya yang setia memotong-motong sayuran? Sepertinya jika dirinya tidak bisa bersabar akan ada pisau yang melayang.
"Steve, kau lihat kan aku sedang apa?"
"Haish, kau itu terus menghindar dari pertanyaanku sejak kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi. Aku kan hanya ingin tau, apa itu sulit bagimu untuk sekedar membuka mulut?"
"Steve, aku tidak menghindar, tapi..."
"Kalau begitu ceritakan, Kakak iparku yang manis."
Sungguh, emosinya benar-benar sedang diuji. Memilih jalan damai, Jiwon meletakan pisau dapurnya dan berbalik menatap adik iparnya itu dengan kedua tangan yang dia lipat di bawah dadanya. Hingga akhirnya dia menghembuskan napas pelan sebelum mulai membuka mulut untuk bersuara.
"Oke, apa yang ingin kau tau?"
"Victor, Ah maksudku Taehyung. Kenapa dia bisa tidak mengingatku?"
Steve menatap kakak iparnya penuh selidik sedangkan yang ditatap balas memandang sang adik dengan ekspresi wajah datarnya.
"Steve, dia itu mengingatmu."
"Mengingat bagaimana? Kemarin saat baru datang dia lupa aku! Aku sakit hati asal kau tau!"
Cobaan macam apa ini? Sekarang sepertinya bertambah lagi orang aneh di rumahnya selain sang suami dan terkadang kedua anak tersayangnya. Jiwon ingin sekali rasanya memukul kepala orang di depannya jika saja dia tengah memegang stick baseball sekarang.
"Hei, kau itu sama sekali tidak menghubunginya secara langsung 5 tahun belakangan ini. Wajar saja jika Victor sejenak lupa padamu. Lagipula ini pertama kali sejak kepindahan kami kau baru menampakan wujud di hadapannya lagi."
Steve terdiam. Benar juga apa yang Jiwon katakan. Itu wajar jika Taehyung tidak mengingatnya. Anak itu juga butuh waktu untuk mencerna keadaan, toh sekarang dia sudah mengingat pamannya yang sangat tampan ini jadi sepertinya tidak perlu dipermasalahkan lagi.
"Jadi? Sudah tidak ada yang ingin kau tanyakan?"
"Masih."
"Um?"
"Yoongi, ini tentang Yoongi."
Kini Jiwon yang terdiam. Tubuh wanita itu mendadak menegang, entah kenapa. Tentu, gelagatnya berhasil membuat Steve terheran. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres disini.
"Selama ini kau maupun Louise tidak pernah membahasnya saat menghubungiku. Aku ingin menanyakan hal itu padamu. Sebenarnya ada apa? Kenapa seolah kalian menutupi sesuatu?"
Jiwon mendadak membalikan badannya. Kakak iparnya itu mengambil pisau dapur dan kembali pada kegiatan awal memotong sayuran tanpa mengubris pertanyaan darinya membuat Steve sedikit kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/141447870-288-k483189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk [END]
Fanfiction'Aku benci senja' ___________ •Beautiful Cover by @RiMa_La •Lien✒