| DUSK | ~ CHP 43

3.7K 298 29
                                    

💜Happy Reading💜

-

Tepat sebelum senja tiba. Yoongi sudah menunggu kedatang Jiwon dan yang lainnya di pintu masuk bandara. Dengan hati yang begitu gembira, ia menoleh untuk sekadar memeriksa jika saja terlihat kemunculan Victor dari jauh sana. Jemari pria itu menggenggam erat sebuah box action figure yang baru saja ia beli untuk sahabat kecilnya. Victor pasti menyukai ini, Yoongi yakin sekali.

Setelah kurang lebih 30 menit dirinya menunggu, pandangan mata seketika menangkap Louise yang melambai padanya. Dengan senyuman manis, Yoongi bergegas mendatangi pria berbadan tegap tersebut membuat Louise memberikan dekapan hangat pada tubuhnya.

"Ma? Victor mana?" tanya Yoongi kebingungan. Pasalnya, yang sekarang terlihat hanyalah Jungkook, Jiwon dan juga Louise.

"Hei, bagaimana jika kita mengisi perut terlebih dahulu? Jungkook, lapar kan? kau belum makan sejak berangkat tadi," sahut Louise seolah mengalihkan pembicaraan.

Hal itu tentu saja membuat Yoongi mengernyitkan dahi merasa aneh. Baru saja ia akan mengeluarkan suara untuk kembali bertanya, namun di dahului oleh suara parau Jungkook yang terdengar begitu amat berbeda dari biasanya.

"Aku lelah, Pa. Kalian bicara saja bertiga," dengan langkah seolah tak perduli, Jungkook bergegas berjalan melewati Yoongi tanpa bisa Louise cegah.

Melihat itu Jiwon menoleh pada suaminya. Si cantik tersenyum tipis, dan tentu saja Louise cukup paham apa yang wanita itu maksud. Maka, dengan awalan hembusan napas ia mengangguk singkat dan membiarkan Jiwon melenggang pergi menyusul sang anak.

"A-ada yang aneh. Bisa tolong jelaskan padaku?" tanya Yoongi setelah merasa suasana berubah menjadi tidak terlalu nyaman bagi dirinya.

"Bagaimana jika kita pergi ke cafe bandara? ada sesuatu yang harus papa bicarakan padamu," tutur si tampan dengan nada lembut.

Tanpa perlu membuang waktu, Yoongi mengangguk mantap dan mengikuti langkah Louise menuju restoran sudut bandara. Entah apa yang akan dibicarakan pria itu, tapi mendadak ia merasa hatinya begitu amat berdesir nyeri. Tidak tahu perasaan apa ini, semoga bukan pertanda yang buruk.

 Tidak tahu perasaan apa ini, semoga bukan pertanda yang buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunia terasa runtuh untuk Yoongi sekarang. Ia merasa nyawanya seketika terpisah dengan tubuh detik setelah Louise menceritakan segalanya. Tidak. Ini bukan hal yang harus Yoongi percaya kan? yah, pasti Louise hanya bercanda. Tidak mungkin secepat ini. Tidak mungkin ia kehilangan kembali.

"Papa, ini bukan kejutan yang menyenangkan," lirih Yoongi dengan nada gemetar.

Jemari pemuda itu kini benar-benar bergetar hebat. Bahkan action figure yang ia bawa sudah jatuh bebas menghantam dinginnya lantai. Melihat pemandangan di hadaan saat ini, Louise hanya bisa menatap prihatin. Ia tahu ini adalah hal yang sangat berat untuk Yoongi, ia tahu ini bukanlah sesuatu yang dapat diterima pemuda bermata sipit itu dengan mudah.

Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang