💜Happy Reading💜
-
-
-"Jimin, sebenarnya kau ini kenapa?"
Yoongi menghela napasnya lelah. Bagaimana tidak? Sejak dia menjemput Jimin di sekolah, anak itu sama sekali tak berbicara apapun padanya. Bahkan saat dia menanyakan perihal lebam di wajah Jimin, adik sepupunya itu justru mengabaikan pertanyaannya, Mendiaminya, seolah dia tak ada disana. Hal itu tentu membuat Yoongi bingung. Dia sama sekali tidak merasa melakukan kesalahan, tapi kenapa Jimin mendiaminya begini? Apa mungkin ini karna Taehyung? Yoongi pun tau jika hubungan adiknya dengan Taehyung memang tidak terlalu baik.
"Apa ini karna Taehyung? Jika benar, Jimin, kumohon mengertilah. Dia butuh bantuan tadi, mana mungkin aku tidak menolongnya?"
"Bukan,"
Yoongi seketika berbalik setelah mendengar Jimin mengucapkan sesuatu. Dia menatap punggung sempit milik adik sepupunya yang tampak bergetar samar.
"Lalu kenapa?"
Yoongi menaikan selimut yang menutupi setengah bagian dari tubuh Jimin setelah dia mengira adiknya kedinginan.
"Apa dia baik-baik saja?"
Suara Jimin tampak begitu lirih, sampai Yoongi yang berada di dekatnya pun tak dapat mendengar dengan jelas apa yang anak itu ucapkan.
"Apa? Kau mengatakan sesuatu?"
"Tidak, aku tidak mengatakan apapun."
Yoongi mengangguk percaya, walau sebenarnya dia yakin Jimin mengatakan sesuatu beberapa waktu yang lalu.
"Hyung, malam ini aku ingin tidur sendiri. Bisa Hyung keluar sekarang?"
"Kenapa?"
"Aku hanya merasa sedang ingin sendiri. Hyung bisa keluar kan?"
Yoongi kembali menghela napasnya pelan, kemudian mengangguk kecil. Dia merasa sesuatu terjadi pada adik sepupunya ini, namun dirinya tak dapat ikut campur lebih jauh karna mungkin ini masalah pribadi Jimin. Walau dia ingin sang adik lebih terbuka padanya, namun dia sadar harus tetap memberi ruang khusus untuk Jimin menyimpan sesuatu yang tak bisa anak itu ceritakan kepada siapapun.
"Baiklah, kalau begitu aku keluar."
Yoongi beranjak dari posisi berbaringnya, kemudian berjalan menjauh dari ranjang sembari sesekali menoleh ke arah Jimin yang masih dalam posisi yang sama, tak bergerak sedikitpun.
"Jimin, benar kau ingin aku pergi?"
"Hyung, aku benar-benar butuh waktu untuk sendiri."
Yoongi mengalah. Dia lagi-lagi menghela napasnya lelah kemudian berjalan keluar dari kamar, meninggalkan Jimin yang kini semakin meringkuk dalam.
Entahlah. Jimin sendiri pun tak tau apa yang terjadi pada dirinya. Bayangan tentang kejadian di ruang menari siang tadi terus terputar berulang di dalam dalam pikirannya. Seharusnya dia senang kan? Bukankah dia membenci Taehyung? Tapi kenapa saat mengetahui jika anak itu kembali masuk rumah sakit mendadak hatinya terasa nyeri?
"Apa yang terjadi padaku?"
Jimin menggeleng saat sesuatu di dalam sana seolah berteriak, Ini karenanya. Taehyung terluka karna ulahnya.
"Bukan. Ini bukan salahku. Ini salahnya sendiri. Dia yang memulainya, bukan aku."
Rasanya Jimin ingin berteriak, pikirannya benar-benar kalut malam ini. Sesuatu berperang didalam sana. Antara ego dan hati kecilnya, membuatnya menarik napas dalam, dan menghembuskan secara perlahan guna sedikit menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk [END]
Fanfiction'Aku benci senja' ___________ •Beautiful Cover by @RiMa_La •Lien✒