💜Happy Reading💜
-
-
-Ramai. Itu suasana yang dapat Yoongi tangkap ketika kakinya melangkah menapaki kawasan bandara penerbangan internasional yang terletak di kawasan Seoul, Korea Selatan.
Sungguh, jika boleh jujur sekarang lehernya terasa benar-benar sakit mengingat posisi tidurnya yang salah selama penerbangan dari negaranya menuju tempat ini.
Yoongi sedikit memutar lehernya pelan setelahnya dia menarik koper miliknya sembari berjalan menuju tempat dimana adik dari sang Ibu tengah menunggunya.
Sekilas dia melihat layar ponselnya untuk memastikan tempat setelah tau dimana posisinya dia berjalan mengikuti sebuah peta kecil di ponselnya.
Langkahnya sempat terhenti saat ada orang yang menabraknya. Membuat ponselnya nyaris saja jatuh.
"Shit!"
Umpatan itu refleks keluar dari bibirnya membuat beberapa orang menoleh dan memandang tak suka ke arahnya.
Jika saja dia berada di negaranya pasti dia sudah membentak orang-orang itu tapi dia sadar, ini bukan negaranya dan dia harus sebisa mungkin menjaga tingkah lakunya.
Maka dengan berat hati Yoongi menunduk dan melanjutkan langkahnya dengan cepat, tak ingin mencari masalah dengan orang-orang itu.
Langkah kakinya membawa Yoongi ke sebuah taman kecil yang terletak tak jauh dari bandara.
Dia mengedarkan pandangannya pada seisi taman itu sampai matanya menangkap seorang pria paruh baya yang melambai ke arahnya membuatnya tersenyum samar dan berjalan mendekari pria tersebut.
"Yoongi, maaf ya Samchon tidak bisa menjemputmu sampai dalam."
"Tak apa Samchon. Jimin tidak ikut ya?"
"Jimin ada kelas tambahan, dia tidak bisa ikut. Tapi mungkin sebentar lagi dia pulang. Kau bisa menemuinya di Mansion."
Yoongi mengangguk kemudian berjalan beriringan dengan Samchonnya ke arah tempat di mana mobil Samchonnya diparkirkan.
"Sini, Samchon akan memasukan Kopermu dulu."
"Ah iya, terimakakasih Hyungwoo Samchon."
Yoongi menyerahkan kopernya kepada Samchonnya kemudian dia masuk terlebih dahulu ke dalam mobil setelah Hyungwoo menyuruhnya masuk.
"Jadi bagaimana perjalanannya?"
"Eum, cukup menyenangkan" 'mungkin'
Kini mereka berdua telah berada didalam mobil. Hyungwoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata sembari sesekali melontarkan pertanyaan kepada Yoongi.
"Kau tau? Jimin sangat senang mendengar kau akan mulai tinggal bersamanya. Semalam reaksinya luar biasa heboh, dia bilang mungkin malam itu dia tak akan bisa tidur tapi ternyata dia tidur nyenyak sekali."
Hyungwoo terkekeh kecil, sedangkan Yoongi hanya tersenyum tipis disampingnya walau tak bisa di pungkiri ucapan Samchonnya dapat membuat perutnya serasa digelitik membayangkan bagaimana tingkah Jimin saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk [END]
Fanfiction'Aku benci senja' ___________ •Beautiful Cover by @RiMa_La •Lien✒