| DUSK |~ CHP. 38

2.9K 451 91
                                    

💜Happy Reading💜

-
-
-

Hari ini Jiwon dan Jungkook datang menyusul si sulung ke Berlin. Baru saja sampai, pukul 4 sore, waktu setempat. Di sana, wanita cantik itu tidak mau lepas dari Taehyung, menempel terus seperti ada perekat di antara keduanya. Entah, bagaimana bisa seperti itu, tapi mungkin saja karna Jiwon benar-benar merindukan sulungnya tersebut.

Sampai menjelang malam. Akhirnya mereka menuju rumah sakit karna memang Taehyung akan mulai menjalanin serangkaian tes untuk transplantasi beberapa hari lagi. Di perjalanan sama sekali tidak ada yang bersuara. Semua terdiam, tenggelam dalam pemikiran masing-masing.

Namun Jungkook yang sebelumnya menyibukkan diri dengan ponsel kini mulai sedikit bosan. Dengan sengaja, ia mencuri pandang ke arah kakaknya yang tengah bersandar nyaman pada bahu sang ibu. Terpejam, entah tidur atau hanya mengistirahatkan mata, yang jelas ia tak ingin menganggu apa yang kini tengah dilakukan Taehyung.

Jujur saja, perasaannya cemas sekali.  Sudah sejak beberapa hari yang lalu, tidurnya selalu tidak bisa nyenyak. Hal-hal menakutkan terus berkecamuk di dalam pikiran, seolah tak ingin lepas seberapa keras ia mencoba menyingkirkannya.

Dan sekarang semakin menjadi. Saat tiba di Berlin sore tadi, sebenarnya Steve menyarankan dirinya untuk beristirahat sejenak, melepas penat setelah perjalanan jauh. Tapi, bahkan hanya memejamkan mata saja ia merasa tak nyaman. Seolah ia harus tetap terjaga, memantau setiap gerak-gerik sang kakak. Memang berlebihan, tapi mau bagaimana lagi? rasa cemas itu semakin menjadi kala ia tidak berada di sekitar Taehyung.

"Sudah sampai, Taehyung ikut bersamaku. Jungkook, duduk di ruang tunggu bersama mamamu ya?" ucap Steve sembari membuka pintu mobil.

"Tapi aku ingin ikut bersama kalian juga," rengek si bungsu bersikukuh tidak ingin tinggal di ruang tunggu.

Menghela napas dalam, Steve menepuk bahu tegap sang keponakan. "Semua akan baik-baik saja, tetap tunggu di sini, temani mamamu. Oke?"

Sejenak, pandangan mata anak itu beradu dengan manik mata cerah milik kakaknya. Taehyung tersenyum tipis sembari mengangguk kecil membuat sang adik dengan pasrah memilih menyetujui, dan berjalan mendahului mereka memasuki area rumah sakit dengan langkah malas-malasan.

Yang tertinggal hanya dapat menggeleng heran. Jungkook merajuk di saat yang tidak tepat memang. Mengecup singkat pipi si sulung, Jiwon bergegas masuk ke dalam kawasan rumah sakit menyusul langkah lebar putra bungsunya.

 Mengecup singkat pipi si sulung, Jiwon bergegas masuk ke dalam kawasan rumah sakit menyusul langkah lebar putra bungsunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi duduk di depan ruang rawat Jimin sembari memejamkan mata lelah. Operasi adik sepupunya berjalan lancar memang, hanya saja sampai saat ini belum ada tanda-tanda kondisi anak itu berangsur membaik. Yoongi yang memang tidak tertidur semalaman karna masih saja mengingat perbincangannya dengan Jiwon kemarin, tentu saja lelah baik fisik maupun batin.

Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang