| DUSK | ~ CHP.28

3.4K 489 116
                                    

Happy Reading

-
-
-

Kamar Jungkook yang sebelumnya diisi oleh ketenangan mendadak berubah menjadi ramai dan gaduh setelah kedua teman dekatnya datang berkunjung dengan membawa buah-buahan tak lupa cemilan kecil, untuk teman mengobrol katanya.

Ya siapa lagi kalau bukan Yugyeom dan Mingyu. Dua pemuda dengan paras yang luar biasa tampan tapi memiliki kelakuan yang cukup membuat tensi Jungkook naik setiap harinya. Namun, tak dapat dibantah juga jika kedua orang itu adalah temannya, sahabatnya, saudaranya, yang selalu ada disetiap dia butuh sandaran. Jungkook akui, itu kelebihan mereka berdua.

"Wah ternyata benar, idola sekolah sedang cedera. Boleh kupegang tidak?"

"Yak!" Jungkook memekik sembari menepis jemari Mingyu yang hampir saja bergerak menyentuh pergelangan tangannya. Baru saja datang, tapi sudah sukses membuat emosi pemuda bergigi kelinci itu naik sampai ubun-ubun.

"Hei, jangan ganggu dia,"

Yugyeom duduk santai disudut kamar sembari melempar kulit kacang ke arah Mingyu. Pria tampan itu tampak sibuk dengan buku bacaannya, bahkan saat menegur Mingyu dan melempar sampah kacang barusan, dia sama sekali tidak mengalihkan atensinya dari buku tebal yang tengah ia baca dengan serius.

"Heh, kelinci raksasa! mimpi apa aku semalam melihatmu mengoleksi buku seperti ini? biasanya juga rak mu isinya komik semua."

Pertanyaan Yugyeom dibalas oleh Jungkook dengan tatapan datar. Entah kenapa dia merasa kesal setengah mati dengan panggilan 'kelinci raksasa' yang selalu anak itu sematkan padanya. Maka dengan malas-malasan dia menjawab, "itu seri yang terbaru, aku beli pekan lalu. Sebenarnya untuk hyungku, tapi ternyata dia sudah punya, daripada sia-sia ya lebih baik kusimpan. Dan dengar, sekali lagi kau panggil aku kelinci raksasa, kutendang kau keluar dari rumahku."

Ucapan datar itu hanya dibalas kekehan dari Yugyeom dan Mingyu. Merupakan kesenangan tersendiri jika berhasil membuat Jungkook terpancing. Dan Yugyeom bangga atas hal tersebut.

"Ngomong-ngomong dimana Tae-Hyung? biasanya kalau kita main kesini dia selalu ada menempelimu seperti perangko." tanya Mingyu dengan raut wajah bingung. Ya, memang biasanya setelah mereka menapaki istana megah ini, orang pertama yang datang menyambut itu bukan Jungkook, tapi justru Taehyung. Jadi, moment langka sekali tidak mendengar kicauan pemuda dengan senyum khasnya itu disaat mereka tengah datang berkunjung seperti saat ini.

"Sedang tidur dikamarnya, setelah kubuat kambuh siang tadi."

"Bocah gila."

"Kelinci bodoh."

Dua respon berbeda, namun sama-sama ditujukan untuk Jungkook. Mingyu reflek menjitak kecil kepala temannya ini, membuat sang empu mengaduh sakit.

"Lalu aunty marah tidak?" tanya Yugyeom sembari meletakan buku bacaannya pada tempat semula, kemudian berjalan ke arah ranjang dimana dua temannya berada.

"Kupikir tadinya eomma akan marah, tapi ternyata tidak. Setelah mengurus Tae-hyung dia datang padaku dan mengobati tanganku, yah sembari sesekali mengomel sih."

Mingyu mengangguk-angguk paham. Pemuda tinggi itu menggeser posisi duduknya saat Yugyeom beranjak naik ke atas tempat tidur dan dengan seenaknya menguasai ranjang luas itu sampai-sampai dia dan Jungkook terpojokkan di sudut.

Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang