| DUSK |~ CHP. 31

3.2K 479 171
                                    

~Happy Reading~

-
-
-

Taehyung berjalan menyusuri koridor sekolah yang telihat benar-benar sepi. Beberapa waktu yang lalu, tepat setelah Hyuna memberinya kontak salah satu keluarga Hyera yang mungkin bisa ia hubungi, tanpa berpikir panjang Taehyung menelpon orang itu. Pada awalnya, panggilan darinya ditolak berkali-kali, dan saat diterima, suara bentakan seketika terdengar dari sebrang sana. Saat itu dengan diselimuti rasa takut, Taehyung mengatakan ingin bertemu, untuk membicarakan sesuatu dan membuat suatu pengakuan. Kala ia menyebut nama Hyera, orang itu memintanya untuk datang ke sekolah. Sebenarnya Taehyung juga tidak tau, bagaimana ia bisa menurut tanpa berpikir sedikit lebih panjang.

Dan sekarang, ia telah ada di sini. Tentu saja tidak mudah untuknya dapat pergi ke tempat ini tanpa pengawasan siapapun. Yah, keluar diam-diam adalah cara yang terbaik--dan sungguh, ini pertama kali Taehyung pergi tanpa memberitau orang-orang rumah.

Suasana sekolah yang sunyi, dan udara malam yang semakin mendingin membuat bulu kuduknya meremang. Sekolah ini luas, dan bodohnya ia tidak menanyakan di mana tempat dirinya bisa bertemu dengan orang yang Hyuna bilang kakak laki-laki Hyera.

Di tengah kebingungannya, tanpa sengaja ia melihat siluet seseorang yang tengah berjalan menaiki tangga utara. Ia yakin itu bukan hantu, yah karna Taehyung juga tidak mempercayai hal semacam itu. Maka dengan langkah cepat, ia berjalan mengikuti, tak ingin kehilangan jejak.

Di atas sana, tepat pada belokan tangga, ia melihat seseorang bersandar pada dinding. Dengan mantap Taehyung melangkahkan kaki menaiki satu persatu anak tangga guna mendekat tanpa mencurigai apapun. Dia yakin sekali yang saat ini berdiri di sana adalah orang yang ia cari. Sekarang, yang harus dilakukannya hanya mengakui dosa, Taehyung akan meminta maaf, dan semua selesai. Yah, semua pasti selesai secepat yang ia duga.

"M-maaf, apa anda kakak Jung Hyera?" tanyanya sedikit terbata, karna gugup tentu saja.

Orang itu tidak menjawab, ia menurunkan masker yang sebelumnya digunakan, lantas menatap Taehyung dengan pandangan bertanya, tanpa berniat mengeluarkan suara sama sekali.

Wajah itu, Taehyung pernah melihatnya. Kala di rumah sakit. Benar, ia yakin sekali yang berada di hadapannya saat ini adalah kakak laki-laki Hyera, dan Taehyung rasa pria itu juga cukup tak asing dengan wajahnya.

"U-um, aku Taehyung. Aku yang ada bersama Jimin di rumah sakit waktu itu," tuturnya masih dengan nada gugup. Entah mengapa ia jadi merasa aneh. Perasaannya tidak begitu nyaman.

"Aku tau, untuk apa kau ingin menemuiku?" tanyanya dengan nada yang amat dingin. Sorot matanya begitu hampa. Dan sungguh, itu membuat Taehyung sedikit takut.

"A-aku sudah mengatakan, jika ingin membuat suatu pengakuan." Suara lirih Taehyung mampu membuat orang di hadapannya perlahan menegakkan tubuh, yang semula bersandar pada dinding. Pria itu menatap serius, lantas memberikan ruang untuk Taehyung kembali berbicara.

"Jimin," ada jeda pada ucapan yang terlontar. Taehyung menunduk, jemarinya meremat erat ujung sweater yang ia kenakan. Rasanya sedikit sulit untuk melanjutkan kalimat, dan saat ini pemuda tampan itu tengah berusaha keras.

"Jimin sama sekali tidak bersalah."

Kalimat singkat yang dapat membuat pria berbadan tegap di hadapannya mengerutkan dahi bingung. Pria itu benar-benar tidak mengerti apa yang Taehyung katakan. Maka, dengan nada dingin dia berucap, "apa maksudmu?"

Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang