💜Happy Reading💜
-
-
-Hari ini Jiwon bilang Taehyung akan menjalani transplantasi jantungnya. Yoongi banyak sekali berbincang dengan anak itu pagi tadi. Untuk memberi semangat, pun mengucapkan sedikit lelucon guna menghibur, karna ia tau pasti, ini adalah hari yang cukup berat untuk Victory kecilnya.
Ah iya, ngomong-ngomong soal Jimin, anak itu masih cukup betah menutup mata indahnya. Sudah menjadi rutinitas Yoongi untuk menjaga sang adik sepupu kala paman dan bibinya kembali sibuk dengan pekerjaan mereka dan akan kembali malam-malam sekali.
Seperti saat ini, setelah berbincang-bincang dengan Jiwon lewat telepon, Yoongi hanya termenung, menyangga dagu sembari menatap sepupunya yang masih terlelap dalam tidur yang amat panjang.
Yoongi terus bertanya, kapan Jimin akan bangun? kapan mata itu akan terbuka kembali? apa sang adik masih cukup lelah? tapi apakah Jimin tidak merindukannya? pertanyaan semacam itu terus berputar di dalam pikiran.
Sampai pada akhirnya mata indah Yoongi mulai lelah. Ia memejamkan mata dengan kepala yang bertumpu pada lipatan tangan. Hingga dalam waktu sepersekian menit pemuda tampan tersebut mulai hanyut di alam mimpi.
Di saat itu pula, tanpa Yoongi sadari Jimin mulai menggerakkan kelopak mata.
Taehyung merasa ingin menangis sejak pagi tadi, entah karna apa. Jadwal transplantasi sudah ada di depan mata, namun seketika ia merasa ingin kembali pulang saja ke negaranya, pergi jauh dari tempat ini tanpa alasan yang dapat ia ungkap.
Jungkook yang sedari tadi ada di samping kakaknya hanya memandang bingung. Khawatir juga sebenarnya melihat Taehyung tampak tidak tenang.
"Hyung, ada apa?" tanyanya kemudian.
Taehyung menoleh, lantas tersenyum tipis. Pemuda tampan itu mengusak surai lembut sang adik dan seketika mengubah raut wajah menjadi ceria, berbeda dari beberapa waktu yang lalu.
"Tak apa, kenapa bertanya seperti itu um?" ujar yang lebih tua, menutupi kegelisahan yang ia rasakan.
"Hyung terlihat tidak tenang. Jika ada sesuatu, katakan padaku. Jangan di simpan sendirian."
Nasihat dari sang adik membuat Taehyung menghela napas panjang. Namun setelah itu ia kembali tersenyum hangat seraya menggelengkan kepala pelan.
"Tidak, Jungkook. Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Tidak ada hal buruk yang tengah kupikirkan."
Bohong. Tentu saja. Jungkook tahu itu. Memangnya sudah berapa lama ia tinggal bersama kakaknya? ia tentu tahu pasti, saat di mana Taehyung jujur dan saat dimana sang kakak berbohong. Kendati dari dulu ia sudah tahu jika memang mereka bukan sepasang adik kandung, tapi tetap saja ada ikatan batin yang tercipta antara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk [END]
Fanfiction'Aku benci senja' ___________ •Beautiful Cover by @RiMa_La •Lien✒