| DUSK |~ CHP.4

6.6K 796 174
                                    

💜Happy Reading💜

-
-
-

Bunyi Dentingan jarum jam berpadu dengan suara merdu seorang wanita terdengar memenuhi suatu ruang rawat dimana terdapat seorang wanita muda yang tengah berbaring menyamping menghadap tepat pada putra kecilnya yang tengah memandanginya dengan mata bulatnya.

Wanita itu bersenandung merdu dengan jemari yang terus mengusap surai putra kecilnya dengan penuh kelembutan.

"Mama mau cium,"

Ucapan lirih putranya membuat wanita itu menghentikan senandung merdunya kemudian dia tersenyum manis ke arah putra kecilnya.

"Kenapa eum? Bisanya Victor tidak mau Mama Cium,"

"Tapi Sekarang mau, mama..."

"Ya kalau begitu, Victor saja sini yang cium mama."

Pria kecil itu tersenyum lebar dengan kedua mata yang menyipit begitu mendengar ucapan ibunya. Dengan gerakan yang amat pelan dia mencium lembut bibir sang ibu membuat bibir plum wanita dihadapannya terlihat sedikit basah.

"Mama basah mama,"

"Tak apa, sayang."

Jiwon mengusap lembut surai kelam putranya membuat putra kecilnya memajukan bibirnya lucu.

"Mama mau susu,"

"Eh? Tapi Victor tadi sudah minum banyak sekali,"

"Tapi sekarang ingin minum lagi,"

"Tidak boleh sayang, nanti jika Victor terlalu banyak minum susu, perut Victor akan sakit, nanti jika Victor sakit mama akan menangis lagi,"

"Tidak! Tidak boleh menangis, mama jangan menangis ya? Victor tidak jadi minum.."

Jiwon terkekeh kecil, putranya ini memang sangat mengemaskan sekalipun tengah sakit, dan tentunya tingkah laku mengemaskan putranya selalu bisa membuat dirinya tersenyum.

"Iya, mama tidak jadi menangis,"

Victor tersenyum lebar membuat Jiwon mengusap lembut dahi putra tunggalnya tersebut.

Hingga usapannya pada dahi putranya terhenti ketika dia mendengar suara ketukan pintu.

Jiwon mengarahkan pandangannya pada pintu ruang rawat putranya yang masih tertutup rapat kemudian dia beranjak turun dari ranjang membuat putranya merengek meminta sang ibu kembali pada posisi awalnya.

"Sebentar sayang, Mama buka pintu dulu, sepertinya ada yang datang,"

Ucap Jiwon lembut sembari membenarkan letak nasal Cannula yang terpasang pada hidung putra kecilnya.

Jiwon melangkahkan kaki menuju pintu kemudian dia membuka pintu bercat coklat gelap dihadapannya dengan gerakan pelan.

Cklek

"Jiwon,"

Senyuman hadir diwajah Jiwon saat melihat seorang wanita berdiri dihadapanya dengan bocah kecil yang berada digendongan wanita tersebut.

Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang