| DUSK | ~ CHP.29

3.1K 468 116
                                    

~Happy Reading~

-
-
-

Hari ini akan menjadi hari yang sangat berkesan untuk Taehyung. Tentu saja karna kontes musik yang ia tunggu-tunggu akan terselenggara siang ini.

Tadi, anak itu sempat kelimpungan sendiri mencari violin yang entah terakhir kali ia taruh dimana. Rasanya hampir menangis jika saja Jungkook tidak datang dan mengatakan bahwa dirinya sempat melihat tas violin di ruang bersantai. Tentu saja tanpa menuggu lama, Taehyung beranjak memastikan, dan memang benar, ternyata violinnya ada di sana. Lega sekali rasanya, ia pikir semua akan kacau hanya karna Violinnya hilang, Beruntung, dapat ditemukan.

"Berangkat sekarang?"

Suara Jungkook yang mengintrupsi lantas membuat sang kakak mengangguk mantap. Yoongi sudah berulang kali menghubungi untuk meminta dirinya datang lebih awal ke lokasi, persiapan katanya, sekaligus berlatih sebelum kontes, jadi tidak ada alasan untuk Taehyung membuang banyak waktu.

"Yasudah ayo, yang lain menyusul nanti." tutur sang adik sembari mengambil alih tas violin Taehyung untuk ia bawa, setelahnya beranjak masuk ke dalam mobil di susul Taehyung di belakangnya.

Perjalanan tidak memakan waktu cukup lama karna memang jarak antar sekolah dan Mansion mereka tidak terlalu jauh. Sampai di sana, belum ada banyak orang, berhubung masih ada waktu beberapa jam lagi untuk kontes dimulai.

Taehyung menghela lega karna ketika dia turun dari mobil, pandangan mata anak itu langsung menemukan Yoongi yang bersandar pada gerbang sekolah dengan masker menutupi sebagian wajah tampannya.

"Hyung!" pekiknya kelewat senang sembari berlari kecil menghampiri Yoongi.

Jungkook berdecak kesal kala dua orang yang lebih tua darinya itu beranjak masuk tanpa memperdulikan si tampan yang kini merasa tampak seperti bodyguard sungguhan ketimbang adik dari Taehyung. Tapi yah, untung sayang, jika tidak sudah dia lempar violin milik sang kakak dan pulang ke mansion tanpa perduli apapun. Akhirnya dengan malas-malasan pria berbadan tegap itu melangkah menyusul Yoongi dan Taehyung yang sudah menghilang, entah kemana.

"Hei Jungkook!" suara sapaan yang tampak tak begitu asing di telinga membuat si tampan menoleh, dan tersenyum sopan kala melihat seorang wanita berjalan santai ke arahnya.

"Dengar-dengar kau baru saja cedera?" tanya wanita itu ramah, dibalas dengan anggukan canggung oleh si tampan.

"Ah iya, baru saja aku lihat Yoongi dan Taehyung ke ruang musik, sini aku bawakan violinnya!"

Tawaran dari wanita cantik tersebut membuat Jungkook tidak enak hati. Lantas ia berucap, "tidak perlu Noona, biar aku saja yang membawanya," yang tentu saja direspon oleh anggukan pasrah dari sang gadis.

"Yasudah, kalau begitu aku ke aula dulu untuk melihat persiapan acara." tuturnya singkat, kemudian beranjak pergi dari sana meninggalkan Jungkook yang menghela dalam. Pria tampan itu sejenak menoleh pada sekitarnya, lalu berjalan ringan ke arah ruang musik yang berada tak jauh dari posisinya sekarang.

Di sana Jungkook tersenyum tipis kala melihat sang kakak tengah bersenda gurau dengan Yoongi. Ada rasa cemburu memang melihat Taehyung yang tampak dekat dengan orang lain, tapi tak dapat dipungkiri ia senang juga, kini semakin banyak orang yang menyayangi Hyungnya tersebut. Dulu, jika ditanya bagaimana pandangannya pada pemuda pucat itu, Jungkook kira Yoongi orang yang tertutup, tidak suka bersosialisasi, tipe-tipe orang yang suka memanfaatkan orang lain, bukan teman yang baik untuk sang kakak. Tapi, setelah semakin lama mengenal pria itu, entah kenapa dia merubah pemikirannya. Yoongi sebenarnya orang yang baik, tulus dan perasa, hanya saja semua kenyataan itu tidak akan terlihat jika kau tak mengenalnya lebih jauh.

Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang