| DUSK |~ CHP.2

8.4K 987 86
                                    

💜Happy Reading💜

-
-
-

Sudah hampir lebih dari 7 jam Yoongi duduk di tepi ranjang tempat terbaringnya tubuh sang teman kecil. Sudah lebih dari 7 jam pula Yoongi terus mengoceh walau dia tau ucapan yang terlontar tidak akan dibalas oleh teman kecilnya tersebut. Hingga waktu berjalan dengan begitu cepat, matahari bergerak ke arah barat dalam waktu yang singkat.

Kini hari telah berganti senja membuat Seolra memasuki ruangan di mana sang putra menatap bosan Victor yang sama sekali belum membuka mata indahnya.

"Sayang, ayo kita pulang," ajak Seolra menyadari sang anak sudah terlihat cukup lelah.

Yoongi tak mengubris ucapan ibunya. Anak itu hanya menghembuskan napas bosan dengan tatapan mata yang masih tertuju ke arah wajah wajah pucat Victor. "Eomma kenapa Victor belum bangun? Apa Victor benar-benar marah pada Yoongi hingga dia tidak mau bangun untuk bermain bersama Yoongi?"

Senyuman hanya hadir menghiasi wajah cantik Seolra. Wanita itu mengusap beanie bulu milik Yoongi sembari memandang sang putra dengan tatapan sendu. "Tidak sayang, bukan seperti itu ... Victor tidak marah, dia hanya lelah dan mungkin Victor ingin beristirahat lebih lama lagi,"

"Tapi Yoongi ingin bermain bersama Victor," jemari mungil Yoongi terangkat untuk mengusap kasar air mata. Hal itu membuat Seolra mengangkat tubuh sang anak dan menatap dalam putra kecilnya seolah ingin memberi suatu pengertian.

"Lihatlah, mata Yoongi sudah membengkak. Itu karena Yoongi sedari tadi terus menangis. Sekarang kita pulang, Yoongi harus istirahat. Besok boleh kesini lagi," tutur si cantik kembali membujuk putranya.

Yoongi awalnya ingin kembali menolak. Bocah itu menyembunyikan wajah pada ceruk leher ibunya, namun pada akhirnya dengan amat pasrah ia mengangguk pelan. "Janji ya besok kesini lagi?"

"Iya Sayang, Mom berjanji."

Seolra tersenyum lebar. Wanita itu mengecup singkat dahi Yoongi kemudian beranjak keluar dari ruangngan itu setelah sebelumnya mengecup lembut punggung tangan Victor. Malaikat kecil yang sudah dia anggap sebagai putranya sendiri.

"Jiwon, aku pulang. Mungkin, besok aku akan ke sini lagi. Tolong jaga pangeran kecilku, jika ada perkembangan hubungi aku ya?" ucap Seolra direspon oleh Jiwon lewat anggukan kepala serta senyuman manis.

Jiwon mengusap lembut beanie Yoongi kemudian mengecup singkat puncak kepala anak itu dengan penuh rasa kasih sayang. "Kau juga harus menjaga pangeran kecilku ini. Jika dia menangis katakan padanya bahwa Victor tidak suka Sugar Hyungnya yang cengeng. Nanti, Hyungnya ini jadi tidak keren lagi,"

Kalimat yang terlontar berhasil membuat Seolra terkekeh kecil. Sedangkan Yoongi? anak itu hanya memajukan bibirnya kesal seraya memainkan surai panjang milik Ibunya.

"Yasudah, aku pulang ... ingat yaa, jangan lupa selalu beri aku kabar mengenai kondisi Victory kecilku," ulang si cantik sekali lagi.

Anggukan kepala dari sang sahabat membuat Seolra tersenyum manis sebagai ucapan perpisahan hari ini. Kemudian wanita itu melangkah keluar meninggalkan ruang rawat Victor dengan Yoongi yang bersandar nyaman pada bahunya.

"Mom, ingin Ice Cream,"

"Baiklah, nanti kita beli Ice Cream."

Yoongi mengangguk, lantas mengeratkan pelukan pada leher sang ibu. "Jika Victor bangun nanti kita makan Ice Cream bertiga ya dengan Victor?"

"Eh? Jiwon Mama tidak diajak?"

"Ah iya, Yoongi lupa ... berempat bersama Mama juga," kekehan kecil terdengar sebagai bentuk respon dari kelucuan sang putra.

Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang