💜Happy Reading💜
-
-
-Hening. Hanya itu suasana yang Jungkook dan Yoongi rasakan saat ini. Kedua remaja itu sama-sama membungkam mulut mereka tepat setelah pintu ruang ICCU di tutup oleh dua orang ganhosa yang sudah tampak tak begitu asing untuk Jungkook.
Udara dingin di lorong ini membuat Jungkook menudukan kepalanya dalam sembari memeluk erat tubuhya sendiri yang entah mengapa selalu tampak sedikit mengigil setiap ada dalam kondisi dimana kakaknya harus kembali berjuang atas hidupnya. Sejenak, ekor mata Jungkook tertuju kepada Yoongi yang juga terduduk di sampingnya tampa mengatakan apapun. Pria berkulit putih pucat itu hanya menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi sembari beberapa kali mengusap kasar wajah gusarnya.
"Hei,"
Suara dingin dari Jungkook membuat Yoongi menoleh. Pria itu mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'kenapa' yang di balas oleh helaan napas pelan yang Jungkook hembuskan.
"Pulanglah."
"Kau mengusirku?"
"Ya."
Yoongi mengerutkan dahinya kesal sembari mendengus tertahan. Setelah membolos pelajaran dan mengantar dua kakak beradik ini ke rumah sakit, seperti ini perlakuan yang dia dapat? Sungguh, Yoongi tak mempercayai hal ini.
"Aku tidak mau."
"Ck, pulanglah. Kau disini pun tak berguna juga, hanya membuatku kesal melihat wajahmu itu."
Oh astaga, Yoongi benar-benar ingin memukul kepala bocah di sampingnya ini. Sumpah, Demi Tuhan. Anak ini benar-benar tidak tau sopan santun dengan orang yang lebih tua.
"Jaga ucapanmu Bocah, disini aku lebih tua. Sopan santunmu dimana?"
"Khusus untukmu, aku tidak perlu memiliki sopan santun."
"Kurang ajar!"
Baru saja Yoongi berniat melayangkan jitakannya ke arah Jungkook namun gerakannya tertahan saat dia merasakan saku almamaternya bergetar. Yoongi menghela nafas malas kemudian mengeluarkan ponsel hitamnya dan mendekatkan ponsel itu ke telinga kananya.
"Ya, kenapa?"
"Hyung dimana?"
"Aku sedang ada di rumah sakit."
"A-apa?! Rumah sakit? Kenapa? Hyung sakit?"
"Tidak Jimin, aku baik-baik saja, aku kesini...,"
Ucapan Yoongi terpotong oleh suara decakan Jungkook. Anak itu berdecak kesal sembari memposisikan tubuhnya bersandar pada sandaran kursi rumah sakit.
"Pulanglah. Bahkan adik manjamu itu sudah memintamu pulang kan?"
Jungkook berucap datar. Sungguh, saat ini dia benar-benar kesal. Jungkook pasti saja selalu kesal saat mendengar nama Jimin disebut.
"Hyung?"
"Ah, iya? Bagaimana?"
"Itu suara Jungkook?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk [END]
Fanfiction'Aku benci senja' ___________ •Beautiful Cover by @RiMa_La •Lien✒