2. Yes, I Do

13.3K 698 41
                                    

Naomi berjalan santai memasuki kawasan sekolah Garuda dengan senyum yang terlukis diwajahnya. Hembusan angin yang sedikit menerpa rok dan menggoyangkan kuciran rambut ekor kuda selalu menjadi hal yang menyenangkan baginya.

"Selamat pagi Naomi!"

Naomi menoleh kearah sumber suara yang selalu menyapanya setiap pagi. Seorang perempuan yang sedikit berlari mendekatinya dengan rambut tergerai terkena hembusan angin yang membuatnya terlihat mempesona, apalagi ditambah senyum yang tampak menawan terpartih indah diwajahnya.

"selamat pagi juga Frieska!" sapa Naomi balik

Frieska Anastasia Laksani, sahabat Naomi sejak keduanya masih bayi. Bisa dibilang adalah Frieska satu-satunya sahabat yang dimiliki Naomi selama 17 tahun dia hidup, bukan karena Naomi orang yang tidak pandai bergaul hanya saja dia sudah terbiasa bersama Frieska dari playgrup hingga SMA.

"lo mau kekelas kan?  Yaudah kita berdua bareng"

Keduanya berjalan beriringan menuju kelas mereka dikelas 12 Ipa 2. Sesekali mereka menyapa balik teman seangkatan dan adik kelas yang menyapa mereka dilorong sekolah yang sudah terlihat ramai.

"gimana semalam? Lo bisa tidur nyenyak gak?" kata Frieska sedikit menggoda.

Naomi mendengus mendengarnya. Semalam Frieska datang kerumahnya dan mengajaknya menonton sebuah film bergenre romance khas negeri ginseng Korea Selatan, awalnya semua terasa baik-baik saja namun semua berubah ketika adegan film berganti menjadi adegan dimana sepasang manusia sedang saling tindih menindih, memompa dan mendesah penuh kenikmatan yang berhasil membuat Naomi mual hingga muntah.

"kamu kurang kerjaan tau gak! Saya tidak bisa tidur dengan tenang tadi malam karena terus membayangkan dua manusia itu semalaman!" kata Naomi kesal.

Tawa Frieska pecah mendengarnya, Naomi terlalu polos untuk diracuni dengan video dewasa seperti itu. Rasanya menyenangkan bisa meracuni pikiran sahabat oroknya yang polos bak kertas putih.

"yee lagian lo mah udah dewasa masa gak ngerti begituan sih. Lo tuh harus biasa ngeliat yang begituan, mana tau bokap lo nikah lagi kan lo gak kaget liat ada merah-merah dilehernya" perkataan Frieska membuat langkah Naomi terhenti. Ingatanya berputar tentang pembicaraan dia dan Papanya dimeja makan tadi.

"Fries.."

Frieska yang memang berada sedikit jauh didepan Naomi terhenti ketika mendengar namanya dipanggil.

"lo napa?" tanya Frieska yang sedikit bingung dengan perubahan ekspresi wajah Naomi.

Naomi hanya mendesah pelan dan kembali berjalan menuju kelasnya mengabaikan pertanyaan Frieska.

"woi NomNom! Lo napa dah diem-diem mulu? Udah nyusus belum?" tanya Frieska ketika Naomi sudah duduk dibangku milik keduanya.

"saya bingung Fries" kata Naomi pelan. Frieska yang membaca ada gelagat aneh dari sahabatnya langsung meletakkan tas dan duduk dibangkunya.

"lo napa? Jarang-jarang gue liat lo agak suntuk kek gini. Serius aja nih yah, gue lebih senang liat lo muntah-muntah kek semalam daripada diem begini. Bingung gue mau ngapain"

Naomi melirik sebentar kearah Frieska dan kembali menghela nafas. Tak ada salahnya jika Naomi bercerita sedikit tentang pembicaraannya dengan Keynal tadi pagi.

"cerita aja lo na-"

"Papa mau menikah lagi"

Frieska melonggo kaget mendengarnya. Bahkan sangking kagetnya dia lupa untuk menutup mulutnya yang masih bebas menganga.

My Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang