“pokoknya kamu jangan deket-deket sama Frieska. Aku gak suka”
“ini aku udah siapin minyak biar kamu hangat”
“baju kotor sama baju bersih bikin ditempat yang berbeda. Jangan disatukan !”
Naomi tersenyum mendengar titah Veranda yang tiada habisnya. Sesekali Naomi membantu Veranda yang menyusun baju miliknya kedalam tas ransel berukuran sedang.
“jaket udah dibawa ?”
“udah sayang, bahkan saya sudah memakainya sedari tadi”
Veranda menggunci tas Naomi dan kini ia beralih menatap Naomi yang berdiri disebelahnya. Veranda perlahan menyentuh wajah Naomi dengan tangan lembutnya, baik-baik ia merekam setiap sudut wajah Naomi yang akan ia rindukan untuk 2 hari yang akan datang.
“jangan ngomong sayang samaku, nanti aku kangen susah ketemunya” kata Veranda pelan.
Naomi tersenyum, ia menjatuhkan keningnya ke dagu Veranda. Kadang Naomi merasa beruntung dengan tinggi badannya yang tidak terlalu tinggi, setidaknya saat ia memeluk Veranda dia akan merasa pas dalam pelukan itu.
“hanya 2 hari Veranda. Hanya 2 hari” kata Naomi.
Veranda sedikit mendorong Naomi pelan untuk menggambil sesuatu dari tote bag miliknya.
“aku punya ini untukmu” Veranda menunjukkan sebuah syal rajut berwarna abu-abu polos kepada Naomi.
“lah ? kapan Veranda membuat ini ? Veranda tidak mungkin menyelesaikannya selama satu malam” Naomi menerimanya dengan senang hati, ia tidak menyangka akan mendapat sebuah syal rajut dari Veranda.
“ya gak mungkinlah semalaman bakal siap. Sebenarnya ini sudah aku buat lamaa banget, pas aku SMA tepatnya” Veranda merebut kembali syal dari tangan Naomi dan memakaikannya ke leher Naomi.
“dulu pas aku SMA pernah disuruh buat tugas prakarya gitu dari rajutan sebagai tugas akhir, kebetulan aku buat ini dulu. Butuh 2 minggu menyelesaikkannya, dan kamu tau satu hal ?” Naomi menggeleng sebagai jawabannya.
“kamu orang kedua yang memakai syal ini” kata Veranda begitu selesai memakaikan syal tersebut ke leher Naomi.
Naomi tidak tersenyum mendengarnya, entah menggapa ia tidak menyukai fakta bahwa ia orang kedua yang memakai syal pemberian Veranda.
“oh iya ? siapa orang pertamanya ? pasti dia beruntung pernah memakai ini untuk pertama kalinya” nada bicara Naomi berubah sedikit ketus mengatakannya membuat Veranda tersenyum senang melihat reaksi Naomi.
“iya dong, dia itu orang yang paling beruntung di dunia ini. Bahkan dia beruntung mendapat cinta dari seseorang yang sangat ia cintai” kata Veranda semakin membuat Naomi panas. Kali ini Naomi cemburu.
“siapa orangnya ? saya ingin bertemu dengan orang itu. Saya ingin berkenalan dengannya, kalau saya kesal mungkin saya akan memukulnya” kata Naomi tidak suka.
Veranda tertawa renyah, ia mengecup pipi Naomi cepat. “serius mau dipukul ? lagian ngapain kamu temui dia kalau orang itu ada didepan kamu sekarang”
Naomi menoleh cepat pada Veranda dengan tatapan bertanya, melihat senyum Veranda membuat Naomi berfikir cepat dan menggerti siapa orang yang dimaksud Veranda. Dan itu membuat senyum Naomi kembang.
“seharusnya saya tau, benda seperti ini pasti digunakan oleh orang yang membuatnya pertama kali. Bodohnya saya” Naomi menertawakan kebodohannya disusul Veranda yang ikut tertawa.
“mukulnya jadi gak ? mumpung aku disini loh” Naomi salah tingkah dengan ledekan Veranda.
“percaya atau enggak aku memakai ini cuman satu kali saja, dan kamu yang kedua memakai syal ini. Jadi, aku berikan syal ini untukmu”
![](https://img.wattpad.com/cover/145455695-288-k170600.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Mother
FanfictionHidup Naomi awalnya baik-baik saja namun semua berubah ketika sang Papa mengenalkan calon Mama barunya. Banyak pertentangan yang dialami diumurnya yang ke17 dan dari semua pertentangan dialaminya, ada satu hal yang membuatnya merasa menjadi manusia...