24

9.6K 676 89
                                    

Bi Sisil diam-diam mencuri pandang pada majikannya, Veranda, yang sedang asik mengaduk sup ayam yang sebentar lagi masak.

Senyum malu-malu ia perlihatkan saat mata Bi Sisil melihat secara jelas bercak-bercak merah di leher jenjang Veranda yang terpampang nyata tanpa ada rambut yang menutupi.

Apalagi rambut Veranda yang diikat kuncir kuda semakin mempertegas hasil karya Keynal ditubuhnya.

Pipi Bi Sisil sesekali merona membayangkan ia yang berada diposisi Veranda, pasti dia akan menjadi wanita yang paling bahagia sekarang.


“Bi, liatin sup yah. Biar aku dinginkan nasi buat Keynal sama Naomi dulu”
Veranda memandang bingung pada Bi Sisil yang sedang tersenyum aneh padanya.

“Bi Sisil kenapa senyumnya gitu ? kan baru 2 minggu yang lalu gajian” kata Veranda polos.


“gak kok Bu, saya cuman lagi ngayal aja dikit” kata Bi Sisil tentunya dengan wajah yang masih tersenyum aneh.


Veranda masih memandang bingung pada asisten rumahnya, namun ia tak terlalu memusingkannya. Veranda memilih menyusun meja makan daripada kepoin urusan Bi Sisil.


“selamat pagi Ve” sapa Keynal yang baru saja tiba di meja makan. Tak lupa ia memberikan sebuah kecupan di kening Veranda.


“Pagi juga. Kamu udah bangun yah ? kirain masih tidur, baru mau aku banguni tadi” kata Veranda sambil merapihkan bentuk dasi yang digunakan Keynal.

Dengan senyum menggodanya, Keynal berbisik ditelinga istrinya. “bangunnya harus cepat dong. Kan udah isi tenaga tadi malam”


Veranda malu mendengarnya. Entah mengapa ia merasa risih ketika Keynal tersenyum menggoda sambil menatapnya. Tidak seperti dahulu, dimana ia bisa merona hanya karena tatapan mata hangat yang Keynal tujukkan hanya untuk dirinya. Veranda tidak tau entah pergi kemana kenyamanan dan kehangatan yang Keynal berikan untuknya. Lambat laun suasana hatinya berubah begitu saja.


“i-ish Nal, kamu apaan deh” Veranda mencubit pelan perut Keynal sambil berpura-pura tersipu malu karena gombalan Keynal. Veranda berlagak layaknya aktris terkenal sekarang.


Keynal tersenyum puas melihatnya. Pria itu menggambil posisi ekslusif dimeja makan dimana sudah tersedia kopi dan koran terbaru pagi ini.

“kamu hari ini kemana ? kok udah rapi banget” tanya Veranda mulai melayani suaminya.

Ia menyendokkan nasi putih kepiring Keynal dan kembali ke dapur untuk menggambil sup yang sedang dibawa Bi Sisil, Veranda kembali ke meja makan dan memberikan sup buatannya ke piring Keynal.


“hari ini aku ada meeting penting. Perusahan aku lagi mencoba menjalin relasi sama salah satu perusahaan yang lagi berkembang di Manado” Keynal menerima makanannya dan mendiamkannya sejenak sambil menunggu dingin.


Veranda mengganguk saja tanpa perlu bertanya lagi. Keynal menatap ganjil pada meja makan yang hanya ada dirinya dan Veranda.

“Naomi mana ? tumben belum bangun. Dia harus sekolah hari ini” perkataan Keynal menyadarkan Veranda bahwa Naomi sedari tadi belum turun dari kamarnya.

“aku ke-“

“biar aku aja Nal. Kamu sarapan aja biar aku yang manggil Naomi”

Keynal mengangkat satu alisnya menatap Veranda yang memotong perkataannya, namun Keynal hanya mengganguk saja dan kembali menyelesaikan sarapannya.


My Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang