Pada nanyain tentang part 25....
Aku juga gak tau sih itu kenapa 😫😫😓
***
Diam-diam Veranda masuk ke kamar Naomi saat Naomi masih sibuk mandi.
Dengan perlahan ia melangkah seakan kakinya terasa berat hingga bisa menimbulkan bunyi ketika menapak dengan lantai, fokus Veranda satu yaitu ransel sekolah Naomi.
Hati-hati Veranda membukanya dan menggeluarkan satu buku pelajaran Naomi. Veranda kemudian menggambil sebuah surat bersampul biru warna kesukaannya dan tidak lupa dibumbuhi dengan cap bibir Veranda di surat tersebut.
Setelah memasukan surat, Veranda menyimpan kembali buku tersebut ketempatnya seperti semula dan ia kembali keluar untuk membantu Bi Sisil menyiapkan bekal sekolah untuk kesayangannya.
***
“anak-anak, keluarkan buku pembahasan ujian nasional kalian”
Naomi mulai membuka buku bercetak tebal miliknya dan mulai mencari halaman pembahasan lanjutan dari materi ujian Nasional.
Alis Naomi tertaut ketika menemukan selembar surat disalah satu halaman bukunya. Selembar surat berwarna biru.
Naomi tersenyum ketika melihat ada nama lengkapnya dengan gaya penulisan tangan yang sangat ia kenal. Tentu gaya penulisan itu adalah ciri khas Veranda.
Pipi Naomi merona ketika menemukan cap bibir merah di surat tersebut, bahkan Naomi menghentakkan kakinya ke lantai menahan rasa senang yang berlebihan dalam dirinya. Singkatnya, Naomi sedang gesrek.
Frieska memandang aneh pada sikap Naomi yang berlebihan, apalagi Frieska dibuat penasaran pada selembar surat berwarna biru yang ia lihat digenggaman Naomi.
“apaan tuh ? coba lihat” kecepatan Frieska yang hendak merampas surat dari Naomi ternyata masih kalah karena Naomi berhasil menghindar darinya. Bahkan Naomi menyimpan surat itu kedalam saku roknya.
“lo mau kemana ?” tanya Frieska saat Naomi pergi keluar kelas setelah pamit dari guru pelajaran. Membuatnya semakin penasaran dan langsung membongkar isi tas Naomi tanpa permisi.
“sialan tuh anak. Udah main dapat surat cinta aja, gue aja dapat surat panggilan dari sekolah udah syukur. Gak bisa di biarin tuh lama-lama” gerutu Frieska menggacak isi tas dan buku Naomi.
Naomi berlari memasuki salah satu bilik kamar mandi. Dengan nafas yang masih terenggah dan debaran jantung yang masih berlarian, Naomi membuka surat pemberian Veranda dengan senyum yang menggembang.
“Hah ? kosong ?”
Naomi kaget ketika menemukan hanya selembar kertas binder berwarna biru juga. Namun saat Naomi membalikkan kertas tersebut, Naomi kembali dibuat bertanya dalam hati.
“ini apa ? saya baru tau gambaran Veranda bisa seburuk ini” komentar Naomi menanggapi isi surat tersebut.
Bukan tanpa maksud Naomi menggomentari hal seburuk itu, tapi memang gambaran Veranda cukup buruk jika dilihat dari sisi mudahnya menggambar bentuk hati yang sebenarnya mudah. Bahkan anak kecilpun jauh lebih baik menggambarnya daripada Veranda.
Gambaran Veranda sangat berantakkan. Bentuk hati yang dibuatnya memenuhi satu kertas surat namun banyak sisi miringnya. Serius.
Naomi yang penasaran langsung memfoto isi surat dan menggirimkannya pada Veranda. dan tepat di detik berikutnya Naomi mendapat balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Mother
FanfictionHidup Naomi awalnya baik-baik saja namun semua berubah ketika sang Papa mengenalkan calon Mama barunya. Banyak pertentangan yang dialami diumurnya yang ke17 dan dari semua pertentangan dialaminya, ada satu hal yang membuatnya merasa menjadi manusia...