Taukah Veranda bahwa hati Naomi galau ? membuat Naomi tak tau harus memilih dalam melangkah ?
Sejak pertama mata Naomi jatuh menatap Veranda, hati Naomi tak pernah berdusta tentang perasaan yang kian tumbuh dalam hatinya.
“kamu mau makan apa?” pertanyaan Veranda menggagetkan Naomi yang melamun sambil menatapnya.
“saya lagi mau roti saja hari ini” Veranda mengganguk, ia menyiapkan roti untuk Naomi yang diberi selai Srikaya.
“sayang, aku minta roti juga deh” kata Keynal sambil membaca koran bisnis.
Veranda menuruti permintaan Keynal, ia tau bahwa sedari tadi Naomi mencuri pandang padanya, pun begitu juga dengan Veranda yang melihatnya. Namun Veranda cenderung mengacuhkannya supaya Keynal tidak mencurigai keduanya.
Ketiganya sarapan dalam diam. Naomi melahap rotinya sambil sesekali melihat Veranda yang kadang sibuk melayani Keynal yang masih asik berkutat dengan koran sambil menyantap sarapannya.
“Pa, teman-teman saya boleh main kerumah?”
Keynal menurunkan sedikit korannya dan menatap pada Naomi. “mau ngapain main kerumah ?” tanya Keynal.
“cuman main saja, mereka juga sudah lama tidak main kerumah ini. Apalagi semenjak Veranda sudah… menikah dengan Papa” Naomi berat mengatakan kata menikah. Kalimat itu seolah berhasil membolak-balik hatinya untuk menyadari siapa seseorang yang dia cintai sekarang.
“teman kamu yang ada namanya Alan itu ? yang hampir Papa lempar Gucci?”
Naomi meringgis ngeri menatap Keynal. “i-iya Pa” jawabnya takut.Keynal mendelik namun tak lama ia menghela nafas. “boleh, tapi jangan ada lagi main-main seperti kemarin. Awas aja kalau ada lagi, kali ini kamu tidak bisa menahan lemparan Papa seperti kemarin” Keynal memberi peringatan.
Veranda yang tidak tau menau tentang apa yang pernah terjadi hanya diam. Ia memperhatikan interaksi Papa dan Anak yang ada dihadapannya.
***
Naomi melihat kearah lapangan sekolah dimana Reno terlihat sibuk mengawasi siswa Paskibra yang sedang berlatih.
Terlihat wajah pria itu begitu sabar dan tenang menghadapi adik kelas mereka yang baru pertama kali mengikuti Paskibra.
Penampilan Reno pun terlihat paling mencolok diantaranya, pria itu menggunakan kaos putih polos dipadukan dengan jaket jeans dan celana yang juga terbuat dari bahan yang sama.Naomi terkekeh melihat banyak adik kelasnya yang menatap Reno dengan tatapan kagum.
“Mi jadi gak kerumah lo ?”tanya Adam yang mengejutkan Naomi.
“jadi, kalian siap-siap saja terlebih dahulu saya ingin mengajak Reno” kata Naomi membuat Adam bingung.
“lo ngapain ngajak Reno ? pacaran yah lo berdua ?” tanya Adam penasaran.
Tentu Naomi langsung menggeleng membantahnya. “tidak mungkin saya berpacaran dengan Reno. Kamu tau sendirikan kalau Reno itu budak cinta Frieska”, Adam mengikuti Naomi yang mendekati Reno melalui pandangannya. Ia semakin dibuat bingung dengan kedekatan keduanya entah sejak kapan bermula.
“bahunya harus tegak. Tatapannya harus lurus, kalau disuruh jalan tangannya juga harus bisa lurus. Nih liat gimana gue jalan” Reno mempraktekkan sedikit bagaimana langkah tegap seorang paskibra pada adik-adik kelasnya.
Bunyi langkah sepatu layaknya seorang paskibra terdengar dari kaki Reno. Tangan yang lurus, bahu yang tegak dan pandangannya lurus kearah Naomi yang berjalan kearahnya. Pria itu memberi contoh dengan sangat sempurna.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Mother
FanfictionHidup Naomi awalnya baik-baik saja namun semua berubah ketika sang Papa mengenalkan calon Mama barunya. Banyak pertentangan yang dialami diumurnya yang ke17 dan dari semua pertentangan dialaminya, ada satu hal yang membuatnya merasa menjadi manusia...