16. Hadiah Mama

8.9K 656 102
                                    

Sudah beberapa hari ini Veranda merasa ada yang berbeda dari Naomi, si manusia kamus berjalan.

Veranda seolah kehilangan suara Naomi dan Naomi yang terlihat seperti menghindarinya. Mungkin jika seharian tak akan menjadi masalah, namun kini aksi Naomi mengabaikan Veranda sudah hampir seminggu dan itu cukup memusingkan Veranda.

Berulang kali Veranda ingin berbicara perihal masalah keduanya tapi Naomi menghindar dengan seribu satu alasan, bahkan saat Veranda mengalami sedikit musibah dirumah saat beraktifitas, Naomi tak mempedulikannya.

Seperti kemarin saat dia hendak berjalan ke kamarnya tak sengaja ia tersambit kakinya sendiri hingga terjatuh terjungkal tepat dibawa kaki Naomi yang baru saja turun dari lantai 2 rumah, namun bukannya membantu justru Naomi melenggang pergi seolah keberadaan Veranda tak kasat mata baginya.

Ada lagi yang lebih parah, bahkan itu nyaris membuat Veranda hampir kehilangan nyawa.

Saat itu Veranda tidak sengaja jatuh tergelincir ke kolam renang karena lantai ditepian kolam yang basah karena baru selesai diguyur hujan. Bukannya menolong justru Naomi hanya menatap Veranda dari balkon kamarnya, Naomi melihat sendiri Veranda yang kelabakan untuk mencari oksigen didepan matanya sendiri bahkan Naomi mendengar Veranda memanggil namanya namun ia tidak bergeming sama sekali. Beruntung saat itu bi Sisil serta satpam dan sopir saat itu sedang dirumah dan mendengar suara permintaan tolong dari Veranda, jika tidak, mungkin Veranda sudah tidak bernyawa ketika diangkat.

Semua hal itu memusingkan Veranda. Ia bingung dengan perubahan sikap Naomi yang mendadak. Jika pun ia berbuat salah setidaknya Naomi bicara dengannya bukan malah menghindar dan menumpuk pikiran Veranda dengan berbagai penyebab keduanya menjadi renggang.

Dan hari ini, lebih tepatnya malam ini, Veranda ingin berbicara serius dengan Naomi.

"kamu dari mana? Kenapa semalam ini baru pulang" tanya Veranda begitu Naomi membuka pintu rumah.

Bukannya menjawab justru Naomi kembali mengabaikan Veranda dan melenggang pergi.

"Naomi tunggu!" Veranda langsung menangkap lengan Naomi dan mencengkramnya, "kamu dari mana? Kenapa selalu pulang disaat jam makan malam? Kamu tuh ada kegiatan apa sih sampai harus pulang semalam ini? " tanya Veranda hanya dianggap angin lalu bagi Naomi.

"saya lelah. Tadi saya melihat latihan band teman saya di ruang musik sekolah. Sudah itu saja" Naomi menepis cengkraman Veranda membuat banyak-banyak bersabar.

"kita perlu bicara"

Naomi menatap jengah pada Veranda yang menahannya untuk sekedar merebahkan tubuh diranjang.

"bicara apa ? tidak ada yang perlu dibicarakan menurut saya"

"kamu kenapa sih? Menghindar gitu aja tanpa ada kejelasan. Kalau aku punya salah ya dibilang bukan menghindar. Cuman pengecut yang menghindar dari masalah"

Naomi tersidir tapi dia tetap tenang, "yang saya tau  diantara kita berdua tidak ada masalah satu sama lain. Kita hidup berjalan mengikuti alur kehidupan masing-masing" Naomi mencoba menjaga intonasi nadanya untuk tidak terpancing.

"kamu berubah!" Veranda mulai menaikan nada suaranya.

"saya tidak berubah"

"kamu berubah Naomi!"

"mungkin itu hanya firasat Veranda saja"

"KAMU BERUBAH!"

Naomi terhenyak mendengar bentakan Veranda. Ia melihat wanita itu sedang mengatur nafasnya yang memburu.

My Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang