Akhirnya kegiatan camping Naomi telah selesai. Kegiatan 2 hari itu berlangsung lancar tanpa kekurangan suatu apapun hingga mereka kembali ke Jakarta tepat hari sudah sore.
Saat ini Naomi sedang duduk diam menatap ke luar jedela dalam perjalanan kembali kerumahnya dengan mobil Frieska yang sengaja dia tinggal disekolah. Pikirannya masih melambung pada malam dimana Frieska kembali menyatakan perasaannya padanya.
Iya, Kembali. Frieska pernah menyatakan perasaannya pada Naomi saat masa putih biru. Bahkan Frieska berulang kali menyatakan perasaannya dulu serajin Reno, namun jawaban Naomi selalu itu-itu saja dari dulu hingga sekarang.
Mobil pun berhenti di depan gerbang rumah, Naomi yang hendak ingin mengucapkan terima kasih terpaksa menggurungkan niatnya ketika sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Frieska.
“kita masih sama seperti dulu kan ? kita masih bersahabat ?”
Jika dulu Naomi tidak ragu akan menjawab Iya kini Naomi bingung memilih jawabannya.
“Fries. Ini sudah tidak seperti dulu lagi”
Mendengarnya membuat hati Frieska mencelos seketika.
“k-kenapa ? bukannya lo dulu bilang gak akan ada yang berbeda setelah gue ungkapin perasaan ini” kata Frieska yang tak menggerti.Naomi menggeleng, entahlah dia sekarang merasa semakin bingung dengan keadaan yang semakin memenuhi pikirannya.
“semua sudah berbeda Fries. Semua tidak lagi sama”“beda apanya Mi ? gue masih Frieska sahabat lo, yang beda cuman perasaan gue yang cinta sama lo” Frieska menatap penuh kesedihan dengan tingkah Naomi yang membuatnya bingung.
Naomi bungkam. Dia tidak tahu harus menjawab apa sekarang.
“jadi gue harus apa ? menjauh dari lo setelah ini ? itu mau lo ?” Frieska menahan sesak di dadanya ketika menanyakan pertanyaan yang selama ini dia takuti ketika Naomi mengetahui perasaanya. Mengusirnya.Mendengarnya sontak membuat Naomi menggeleng keras. Dia tak mungkin menjauhi atau mengusir Frieska yang sudah menjadi teman terdekatnya selama ini.
“tidak Fries, bukan seperti itu yang saya maksud”
“tapi apa Mi ? sikap lo buat gue bingung. Kata lo semua udah berbeda, apa yang berbeda ? tolong jangan buat gue makin gak ngerti dengan sikap lo yang belakangan ini sedikit berbeda”
Naomi kembali terdiam. Dia tak mungkin mengatakan bahwa hatinya telah dimiliki Veranda, Mama tirinya. Pasti Frieska akan kecewa karena bagaimanapun Frieska sudah terlebih dahulu mencintainya dari pada Verada. Akan terdengar kejam karena Naomi mau menerima Veranda yang jelas adalah orang yang sudah sangat salah untuk dia cintai daripada menerima Frieska yang sudah sangat lama mencintainya.
“ketakutan gue ternyata benar terjadi. Pada akhirnya lo akan menjauh dengan sendirinya karena perasaan ini” Frieska memeluk kemudi mobil menahan perasaannya yang kalah.
Naomi tak sanggup menatap Frieska, akhirnya dia memutuskan keluar dari mobil tanpa menggucapkan sepatah kata apapun.
“Loh, Non Naomi udah pulang?” tanya Bi Sisil yang sedang menonton gossip diruang tamu saat melihat anak majikannya baru saja memasuki rumah.
Naomi berhenti sebentar menjawab pertanyaan Bi Sisil. “iya Bi,saya kebetulan baru sampai” Naomi celingak celinguk mencari seseorang yang membuatnya menahan rindu 2 hari ini. “oh iya, Veranda mana Bi ?” tanya Naomi.
“Nyonya sama Tuan lagi ada acara gitu di perusahaan. Tapi tadi Nyonya udah masak seafood kesukaan Non Naomi. Malah nyonya masaknya banyak banget khusus buat Non Naomi!” kata Bi Sisil semangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/145455695-288-k170600.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Mother
FanficHidup Naomi awalnya baik-baik saja namun semua berubah ketika sang Papa mengenalkan calon Mama barunya. Banyak pertentangan yang dialami diumurnya yang ke17 dan dari semua pertentangan dialaminya, ada satu hal yang membuatnya merasa menjadi manusia...