35. What's Wrong With Us?

5.2K 471 81
                                    

Miss me ? Hehehehehe


***

''Om Keynal...."

Dihari sabtu pagi yang cerah, Keynal tersenyum tipis melihat Frieska yang sedang mencuci mobil di halaman depan rumahnya dengan baju yang terlihat lepek efek terkena cipratan air.

"Papa kamu ada dirumah?" tanya Keynal ramah.

Frieska mengganguk dengan tangan masih mengarahkan selang air ke mobilnya, membersihkan bekas lumpur yang menempel di body mobil, "ada kok Om, tapi masih tidur soalnya kecapean tempur sama mama tadi malam. Suaranya kenceng banget sampai ke kamar" kata Frieska polos.

Keynal tertawa kecil mendengarnya. Berjalanlah dia tepat disebelah Frieska yang mulai membersihkan mobilnya dengan cairan sabun yang sudah dia siapkan.

"oh iya, gimana buat ujian nasionalmu? Sudah siap?" tanya Keynal.

"siap Om. Kunci jawabannya udah diselipin di tempat yang paling aman"

Jawaban Frieska kembali membuat Keynal tersenyum menahan tawa. "kamu ini ada-ada aja yah dari dulu. Gak pernah berubah kelakuannya"

Frieska menunjukkan cengirannya yang membuatnya terlihat manis. "duhh gimana yah Om, papa sama mama maunya anak laki malah dapat aku yang model beginian"

Keynal menggeleng dengan senyum yang terpahat di wajahnya dan kembali bertanya. "kalau kuliah gimana? Berkas udah diurus buat ke Amerika ?"

Frieska mengganguk, "udah Om, semua udah siap. Bulan depan aku bakal kesana buat ikut ujian seleksi salah satu kampus terbaik disana"

Keduanya terdiam beberapa saat, hingga tiba-tiba Keynal bertanya tentang perihal yang selalu diam-diam Frieska takuti ketika berdua dengan Keynal.

"bagaimana dengan Naomi ?" suara Keynal yang awalnya ramah berubah menjadi dingin, membuat Frieska mendadak kesulitan bernafas.

"G-gimana apanya yah Om ?"

Keynal yang menggunakan stelan kantor, memasukan kedua tangannya kedalam saku celana. Tatapannya yang lembut berubah menjadi tegas.

"Om tau apa yang kamu katakan sama Naomi saat kalian camping"

Deg

Jantung Frieska seperti luruh meluncur turun kebawah tubuhnya mendengar ucapan Keynal. Tangannya bergetar menahan gugup sekarang. Darimana Papa Naomi ini bisa (lagi) tau tentang kejadian yang menyesakkan hatinya ?

"sudah berapa kali om ingatkan untuk tidak membahas dan menuntut Naomi untuk membalas perasaanmu ? Hmmm, sudah berapa kali om ingatkan Frieska?" suara tegas dari Keynal membuat nyali Frieska ciut. Tidak berani dia menggeluarkan sepatah kalimatpun yang mengandung unsur bercanda dari bibirnya.

"O-om... S-sa-ya bisa jelasin...."

Keynal semakin meneggaskan raut wajahnya membuat semua orang yang melihatnya akan takut.

"Tatapan om sekarang ! Kamu berani menyatakan perasaanmu pada anak saya tapi kamu sendiri tidak berani berhadapan dengan ayah dari orang yang katanya kamu cintai itu!" perintah Keynal.

Frieska bergerak kaku menghadap Keynal, dengan sisa keberanian yang ada ala kadarnya dia menatap Keynal. Tatapan Keynal begitu menghujam Frieska, membuat kakinya seolah tertanam ke dasar yang paling kuat.

"katamu kamu siap untuk buat Naomi bahagia. Kamu siap menghadapi murka saya demi mendapatkan Naomi. Nyatanya apa? Kamu sekarang berdiri ketakutan layaknya pengecut yang tak tau diri" sarkas Keynal.

My Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang