Naomi terbangun ketika alarm di ponselnya berdering. Dengan kondisi yang masih mengantuk Naomi langsung mematikan alarm yang ada di bawah bantalnya.
Naomi meraba ranjang disebelahnya sambil sesekali menghirup bantal yang dia peluk. Naomi tersenyum ketika indra penciumannya menangkap aroma yang begitu memabukan. Aroma tubuh Veranda sangat menempel di ranjangnya.
Naomi merentangkan tangannya memenuhi tempat tidur, tersenyum sendiri seperti orang gila hanya karena aroma Veranda padahal keduanya tidak melakukan apa-apa kemarin.
Yahh kecuali saat tangan Naomi berada diatas perut rata Veranda serta lengan Veranda dia jadikan sebagai bantalan. Hanya itu hal terakhir yang Naomi ingat, mungkin jika Veranda mencuri ciuman darinya ketika dia tertidur pun itu bukanlah masalah. Toh juga Naomi pasrah saja jika orang itu adalah Veranda.
"ahhh Veranda...." gumam Naomi dengan senyum lebar.
Tentu Naomi ingat dengan hari yang sudah dia tunggu ini, maka dengan cepat dia bangun dan sedikit berjingkrak ria. Merentangkan tangan dan sedikit melompat girang meluapkan kebahagiaannya hari ini, bahkan Naomi memeluk erat bantal yang dipakai Veranda dan mengajaknya berdansa sambil membayangkan bantal tersebut adalah Veranda.
Cklek
"Naomi kamu udah ba...ngun..." Veranda yang sudah berpakaian rapih, langsung menutup mulutnya menahan tawanya yang nyaris menggelengar melihat wajah konyol Naomi seperti ketahuan mencuri.
"engghhh... 30 menit lagi saya siap.." Naomi langsung berlari ke kamar mandi dengan wajah merah padam karena malu dengan Veranda yang sudah tertawa dengan tingkah ajaib remaja itu.
"remaja gitu yah kalo lagi jatuh cinta. Gila sendiri" gumam Veranda.
***
Disinilah keduanya sekarang berada. Disalah satu wahana yang menjadi primadona masyarakat ibu kota yang ingin melihat indahnya pemandangan dibawah air. Jakarta Sea World.
"ck ! saya lupa kalau ini akhir pekan. Pasti ramai sekali disini" Naomi berdecak kesal melihat antrian yang cukup panjang. Ada sekitar 8 orang yang sudah mengantri.
Veranda terkekeh kecil melihat wajah kesal Naomi yang bagi Veranda sangat menggemaskan.
"yaudah kamu tunggu sini aja biar aku yang ngantri"Baru saja Veranda melangkah Naomi langsung menarik Veranda untuk duduk dibangku tunggu yang disediakan.
"Veranda tunggu disini dulu yah, biar saya saja yang mengantri membeli tiket" kata Naomi mendudukan Veranda di bangku tunggu.Tentu saja Veranda sedikit protes dengan tindakan Naomi tersebut, namun jawaban dari Naomi membuat kekesalan Veranda mencair.
"hari ini biar saya saja yang lelah mengantri, Veranda lelahnya pas bahagia saja" kata Naomi dengan senyum manisnya yang tentu membuat Veranda hanya bisa mengganguk dengan dada yang berdesir lembut.
"mana ada orang yang lelah karena bahagia. Ada-ada aja kamu Naomi"
Sekitar 25 menit akhirnya tiket sudah ditangan. Keduanya berjalan beriringan meski terkadang Naomi sedikit mengambil jarak didepan Veranda untuk memudahkan Veranda berjalan. Karena sampai detik ini yang Naomi tahu hanyalah Veranda tengah hamil muda.
Pemandangan yang mereka lihat amat memanjakan mata. Pemandangan menakjubkan biota laut serta terumbu karang yang menjadi rumah bagi banyak ikan membuat Veranda memandang takjub.
"Banyak banget ikannya !!" girang Veranda seperti anak kecil.
Naomi tersenyum tipis melihatnya. Dengan menggunakan kamera yang dia bawa, Naomi menggambil beberapa gambar Veranda secara candid.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Mother
Fiksi PenggemarHidup Naomi awalnya baik-baik saja namun semua berubah ketika sang Papa mengenalkan calon Mama barunya. Banyak pertentangan yang dialami diumurnya yang ke17 dan dari semua pertentangan dialaminya, ada satu hal yang membuatnya merasa menjadi manusia...