Callya mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru perpustakaan dan mecari buku pelajaran yang ia butuhkan. Upss lebih tepatnya sangat sangat ia butuhkan.
Bel pulang sudah berbunyi dari 30 menit yang lalu sedangkan Callya? gadis itu masih enggan untuk pulang dan berusaha sekeras mungkin untuk bisa menemukan buku itu, buku kumpulan rumus rumus kimia kelas 11 pelajaran tahun 1990, mungkin buku itu bisa di golongkan langka karena mungkin memang terbatas stok bukunya, ya buku itulah yang Callya cari sekarang.
"Akhh yaelah mana ya??"gerutu Callya sambil menelusuri setiap rak-rak buku.
Ia hampir setengah jam mencari buku itu dan hasilnya? Nihil! Buku itu susah di temukan, ia sudah bilang kepada penjaga perpus bahwa buku itu sulit di temukan, tapi mereka hanya melontarkan ucapan yang sama kepadanya yaitu 'nyarinya yang bener!kalau kamu nyarinya bener-bener dan sungguh-sungguh! Pasti juga bakal ketemu ko'
Apanya yang ketemu! Perpus ini gedenya nauzubillah, sedangkan ia? Gadis itu hanya sendirian mencarinya bahkan tidak ada yang membantunya.
Satu persatu siswa-siswi mulai berpergian keluar dari perpustakaan, mungkin mereka sudah menemukan buku yang mereka butuhkan dan beranjak pergi untuk pulang kerumah masing-masing, sedangkan Callya? gadis itu masih belum menumukan bukunya, apalagi dengan keadaan perpustakaan yang lebar dan besarnya Nauzubillah itu.
"Ahh mana sih??"Callya mulai kesal sendiri dan menjabak rambutnya Frustasi.
Sungguh ia sangat kewalahan mencari buku itu, bahkan rasanya ia akan menyerah saja.
"Kalau butuh bantuan bilang! jangan malah ngejambak rambut sendiri kaya gitu"sahut seseorang yang berada di belakang tubuh Callya
Callya tersentak kaget dan sesegera mungkin membalikkan tubuhnya menatap sang mpu suara
"Avan? ngapain disini??"tanya Callya heran, padahalkan jelas-jelas Avan tidak pernah mau sama sekali datang ataupun hanya sekedar menginjak kan kakinya saja ke perpustakaan sekolah.
Tapi kini pemuda itu berada tepat di hadapan Callya
"Mau bantuin kamu"jawab Alvan
Callya tertawa kecil tidak percaya"gak! gak mungkin Avan bisa bantuin Call! Call juga kesusahan nyariin bukunya apalagi Avan"
Alvan langsung saja menyodorkan buku tebal ke arah Callya"masih mau ngeremehin, hm? yakin??"tanya pemuda itu
Callya menganga tidak percaya dan sesegera mungkin kembali mengatupkan mulutnya"makasih"sahut Callya merebut buku itu dari lengan Alvan dan berjalan meninggalkannya.
"itu buku buat apaan sih??"tanya Alvan setelah mereka berdua keluar dari perpustakaan
"Ya, buat di baca lah Avan. Kenapa? Avan mau baca juga??"tanya Callya
Pertanyaan tersebut sontak membuat Alvan menggelengkan kepalanya"otak aku bisa pecah kalau ngebaca buku setebel dan sebesar itu Call"sahut Alvan
Callya terkekeh geli dan mendekap buku itu di pelukannya"ya udah kalau Avan gak mau baca"sahut Callya
*******
Callya segera turun dari mobil mewah milik Alvan setelah pemuda itu menghentikan mobilnya tepat di hadapan rumah Callya.
Alvan pun ikutan turun dari dalam mobilnya dan berjalan membuntuti Callya dari belakang, hal tersebut membuat gadis itu kembali membalikkan tubuhnya dan menatap galak ke arah Alvan.
"Ngapain ngikutin Call! inikan rumah Call! bukan rumah Avan, jadi! Avan harus pergi sana"sahut Callya sambil melambaikan tangannya seolah olah mengusir seekor kucing yang berada di hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvan
Roman d'amourCute cover by : WayGraphic Inikah rasanya saat mencintai seseorang yang kita sayang dan sayangnya lagi!! Seseorang itu tidak mencintai kita?? Ntahlah rasanya terlalu pahit saat mengingatnya ⚜️⚜️⚜️ mau tau kelanjutan nya??langsung aja di baca!! Alur...