CALVAN 30 : diner

1.8K 70 0
                                    

Callya terus bergelutuk dengan pikirannya sendiri, ia ada di rumah siapa sebenarnya?

Ya ia hanya ingin mengatakan semua itu, namun rasanya ia tidak bisa! apalagi melihat pemuda tampan yang sedang menggandengnya itu, sebenarnya sekarang yang sedang jatuh cinta itu Callya atau pemuda itu sih? Callya jadi pusing sendiri memikirkannya. Jujur ia masih mencintai pemuda itu, namun entahlah pemuda itu mencintainya atau tidak.

"Bun? Ayah?"Panggil Alvan saat melihat
Bela dan juga Andre yang sedang duduk di sofa ruang keluarga, mereka mendongak dengan kompak saat mendengar suara Alvan.

Bela dan juga Andre segera berdiri menghadap kedua remaja itu dengan senyum yang terpangpang jelas di wajah mereka.

"Bunda?"pekik Callya dan berlari memeluk bunda angkatnya.

Bela tersenyum dan menyambut hangat pelukan dari gadis yang sangat ia rindukan, ya hampir 2 tahun mereka tidak bertemu"Callya? Astaga bunda kangen banget sama kamu sayang"sahut Bela dan mengelus rambut gadis itu lembut.

"Callya juga kangen"sahut gadis itu manja dan dengan perlahan melepaskan pelukan mereka.

"Uhh anak bunda, semakin kesini kamu semakin cantik aja"sahut Bela sambil tersenyum hangat.

Callya lagi-lagi di buat salah tingkah"ahh bunda ini bisa aja"sahut gadis itu dan menunduk malu.

Andre, Bela dan Alvan tertawa, melihat tingkah laku Callya yang seperti itu sama seperti melihat gadis kecil yang lucu menurut mereka"sudah ayo kita kemobil"sahut Andre sambil merangkul pinggang Bela, begitupun yang di lakukan Alvan, ia merangkul pinggang Callya posesif.

-

-

Mereka berhenti di salah satu restoran bintang lima, ya kebetulan Andre sudah memboking seluruh restoran itu tadi siang dan menyuruh semua pelayan untuk mendekorasinya sebagus mungkin.

Mereka berempat masuk beriringan dan terduduk di salah satu tempat duduk yang sudah di sediakan"selamat malam tuan, nyonya"sahut pelayan itu sambil membungkuk sebentar, mungkin memberi hormat dan kembali berdiri dengan tegak.

Andre dan Bela tersenyum"malam juga, siapkan semua makanan yang paling terenak di lestoran ini"sahut Andre

Pelayan itu mengangguk"baik tuan"sahutnya dan berpamitan lalu melangkah pergi.

"Bagaimana kabar mu sayang?"tanya Bela

"Callya baik-baik aja ko bun"sahut gadis itu.

Bela mangguk-mangguk"bagaimana hubungan kalian?"tanya Bela lagi

Callya menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti apa yang di maksud wanita itu"maksud bunda?"tanya Callya

"Eumm kaya pacaran gituh?"Sahut wanita paruh baya itu, melihat Callya yang hanya mengangkat bahunya acuh ia pun segera melanjutkan ucapannya"Apa kalian belum pacaran? Ohh asataga lalu kalian kapan akan menikahnya? Kalau pacaran saja belum?"sahut Bela asal ceplas-ceplos saja.

Callya menunduk malu"bun ngomong apaan sih?"sahut gadis itu pura-pura tidak mengerti dengan apa yang di maksud Bela, padahal di dalam hatinya Callya sungguh mengerti dengan apa yang di ucapkan Bela

"Kita udah pacaran ko bun, kalau bisa besok kita langsung adain acara nikahannya aja bun? Biar bunda sama ayah cepet-cepet dapet cucu-cucu yang gemes, ohh iyah terus bunda sama ayah pengen dapet cucu berapa? 1? 2? 3? 4? 5? 10? Alvan sama Callya bisa ngebuatnya ko"sahut Alvan santai sambil memainkan ponselnya"aww"ringis pemuda itu saat mendapatkan cubitan kecil dari Callya.

"Avan mulut kamu bisa dijaga gak?"bisik gadis itu, Alvan hanya memasang senyum tak berdosa nya.

"Ahh jangan dengerin omongannya Avan bunda! Bunda kan tau Callya sama Avan masih sekolah, jadi mana mungkin kita menikah bun, lagian Avannya juga gak suka sama Callya"sahut Callya

"Kata siapa? Aku suka ko sama kamu!"sahut pemuda itu enteng

Bluss

Rasanya Callya ingin berkata kasar namun ia juga ingin sekali terbang ke atas awan.

Alamahoy, itu si Avan? Atau raja gombal dah? Ingin rasanya Callya menindas dirimu Avan! Gerutu Callya dalam hati

"Alvan udah pasang gas tuh sayang bukan kode-kode lagi, Yaudah tinggal tancep aja sayang, ayah dukung ko. Lagian ayah juga pengen cepet-cepet dapet cucu, iya gak bun?"sahut Andre.

"Iyah sayang"balas Bela sambil tertawa.

Hal tersebut membuat Callya kembali merona"bunda ayah! udah ah, jangan ngomongin itu lagi"sahut gadis itu malu-malu kucing, padahal didalam hatinya hati Callya udah terbang kemana-mana.

"Kenapa sih sayang? Kamu gak mau nikah sama aku yah?"sahut Alvan sambil menatap wajah gadis itu lekat

"Avan! Please jangan baperin Callya lagi!"sahut gadis itu malu, Alvan tertawa terbahak

"Kenapa? Kamu kan bakalan jadi calon ibu dari anak-anak aku"sahut Alvan sambil memasang senyum jahilnya

Sontak membuat gadis itu mencubit pinggangnya dengan gemas"aww Call sakit, sakit"sahut pemuda itu sambil meringis.

"Rasain aja tuh! Siapa suruh ngebaperin Callya terus"ucap Calya dan memberengut kesal.

Andre dan Bela hanya tertawa melihat sepasang remaja yang sedang di mabuk asmara itu.

Tapi beberapa pelayan datang sambil menenteng beberapa makanan dan menaruhnya di meja, makanan itu banyak sekali bahkan hampir memenuhi meja, Callya menjadi bingung ia akan memakan yang mana.

"Tuan ini makanannya, semoga tuan dan nyonya menyukainya, kalau butuh apa-apa panggil kami saja"sahut pelayan itu dengan ramah

"Ya, terimakasih"sahut Andre

"Ya sudah kalau begitu kami permisi dulu, selamat menikmati makanannya tuan nyonya"sahut pelayan itu dan pergi berlalu di ikuti pelayan lain di belakangnya

"Makanlah sayang, ambil saja makanan yang kamu mau"sahut Bela pada Callya

Callya mengangguk dan tersenyum, ia mulai mengambil salah satu makanan yang paling memikat perhatiannya.

Dentingan sendok mulai terdengar saat mereka mulai memakan makanannya.

"Bagaimana sayang kamu suka?"tanya Andre pada Callya.

Gadis itu mengangguk sambil mengunyah dan tersenyum.

"Habiskan lah sayang, dan kamu juga Alvan! Hentikan lah untuk memainkan ponsel mu dan pokuslah pada makanan mu"sahut Bela.

Alvan mendongak dan memasukkan ponselnya kedalam saku celana"iya bun iya"sahut Alvan nyengir kuda"eumm dan kamu Call, mau aku suapi?"tanya Alvan lembut.

"Tidak usah Avan, aku masih punya tangan"sahut gadis itu ketus.

~🎀🎀🎀🎀🎀~

Bersambung

Vote and comentnya makasih

Maaf chapt yang ini pendek banget, soalnya otak author lagi mumet.

Jadi!

Harap di maklumkan.

Dan makasih banyak yang udah ngasih vote nya, aku sayang kalian para readers😍😘

CalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang