Setelah Callya usai menaruh buku-buku itu di ruang guru.
Alvan, pemuda itu pun langsung saja menarik tangan Callya ke arah rooftop sekolah, Callya yang di tarik Alvan pun hanya bisa pasrah.
Mereka terus menaiki tangga, sampai mereka pun tiba di rooftop tempat nongkrong Alvan and the geng, ya tempat yang menurut Alvan paling adem ayem, karena gak ada celotehan para guru ataupun para fans-fans beratnya.
Alvan terduduk manis dan menatap langit, seolah-olah langit adalah pemandangan baru untuknya.
Callya yang merasa di diamkan pun mulai kesal melihatnya"ngajakin Callya kesini cuman buat ngeliatin langit-langit doang? Gak ada kerjaan banget sih!"gerutu Callya pelan namun Alvan masih bisa mendengar ucapannya.
"Kenapa bicara sendiri kaya gituh? Lagi kemasukan ya?"goda Alvan dan tertawa geli sendiri melihatnya.
Callya melemparkan tatapan tajam ke arah Alvan"Avan kali yang kemasukan! Tiba-tiba narik tangan Call kesini! mau ngapain coba? Call kan masih ada jam pelajaran tau!"
Alvan terkekeh"iyah-iyah maaf, ohh iyah kepala kamu masih sakit?"ucap alvan mengalihkan pembicaraan
Callya memutarkan bola matanya"enggak!"sahut gadis itu datar, dan memajukan bibirnya kesal.
Alvan kembali terkekeh dan perlahan-lahan menyentuh bibir Callya dengan lembut menggunakan salah satu telunjuknya"bibirnya jangan kaya gitu Call, minta aku cium ya?"
Bluss
Entah kenapa rasanya pipi Callya menjadi panas, gadis itu pun segera memalingkan wajahnya menyembunyikan rona merah itu dari hadapan Alvan.
please Avan jangan godain Callya terus, lama kelamaan hati Callya bisa semakin meleleh ini mah, gerutu gadis itu.
"Call?"panggil Alvan
Callya kembali mendongkkan kepalanya dan menatap Alvan dengan intens"hm?"gumam gadis itu.
"Gak!"sahut Alvan
"Ihh apaan sih gak jelas banget, tadi manggil, ehh sekarang malah bilang enggak!"gerutu Callya kesal dan menatap langit-langit cerah yang berada di atasnya.
Alvan hanya cengengesan dan menarik tali rambut Callya dengan cepat, membuat rambut gadis itu menjuntai kebawah melebihi pundak"dih dih dih balikin dih Avan, gerah tau, kamu mau aku di jambak lagi sama Shela, orang tadi aku di kuncir aja, dia bisa jambak aku apalagi kaya beg____"ucapan panjang lebar Callya terpotong
"Aku gak suka liat kamu di kuncir kuda kaya gituh!"ucap Alvan dan membuang tali rambut Callya sembarangan
Callya membulatkan matanya"Avan, kenapa di buang? Astaga Callya ini lagi kegerahan Van!! ihh tau ahh Avan nyebelin banget dah, ah elah"sahut Callya sambil menatap tajam ke arah pemuda yang sedang menyunggingkan senyuman manisnya"jangan senyum-senyum kaya gituh! Udah kaya orgil aja!"lanjut Callya ketus
Alvan membulatkan matanya"gak ada orgil se ganteng dan se cool kaya aku kali Call"sahut Alvan
"Kata siapa? ada ko?"sahut Callya
"Mana?"
"Nih yang lagi duduk di samping Callya"sahut Callya dan ngibrit berlari menjauh sebelum Alvan menyerangnya.
"CALLYA!"teriak Alvan
"iyah-iyah tau ko Callya cantik gak usah manggil-manggil kaya gitu juga kali"sahut Callya terkekeh geli dan mempercepat larinya.
"Awas aja kamu! Eh Callya berhenti gak?"teriak Alvan dan mengejar gadis yang sudah berlari menjauh darinya
*******
"Hosh.... Hosh..... Hosh, huaaa Callya capek"teriak gadis itu sambil nyelonong masuk kedalam kelasnya.
Tidak ada yang merespon.
Keadaan kelas riuh-ricuh bahkan sudah tidak ada guru di dalam kelas, Callya menatap bingung ke arah siswa-siswi kelas 11 Ipa B yang sedang bergosip ria di salah satu bangku yang berada di sebalah pojok kanan, bahkan beberapa teman-teman gesreknya pun ikutan nimbrung.
"OI LAGI PADA NGAPAIN SIH?"teriak Callya.
Semua orang mendongakkan kepalanya dan menatap kearah Callya"sini deh Call gabung!"ajak Kelvin sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Callya.
Callya mengangguk dan menghampiri kerumunan orang-orang yang sedang bergosip ria itu.
"Ada apa?"tanya Callya kepo, jelas dia kepo orang dia pengen tau apa yang sedang teman-teman sekelasnya bicarakan.
"Ada murid bar___"jawab Rendi terpotong.
"Ohh murid baru? Callya kira apaan!"sahut gadis itu memotong ucapan Rendi.
Callya terduduk di salah satu kursi kosong dan menatap Rendi tak berdosa.
"Dih main motong-motong aja lo Call! Dengerin dulu napah kalau gue lagi ngomong tuh!"sahut Rendi kesal.
"Basi ah!"sahut Callya berdiri dari duduknya dan melangkah ke arah kursinya.
Rendi mendengus kesal mengusap-usap dadanya sabar, dan kembali pokus pada cerita-cerita yang di ceritakan teman-teman sekelasnya.
Sedangkan Callya gadis itu terduduk sendiri dan mulai memainkan ponselnya
"CALL?"teriak Arelia dan tergepoh-gepoh masuk kedalam kelas.
Ekspresi Arelia nampak campur-aduk, antara resah, gelisah dan terkejut, tapi entahlah Callya tidak bisa menebaknya.
"Kenapa?"tanya Callya saat sahabatnya itu sudah duduk di sampingnya.
Arelia mendekat dan membisikan sesuata pada Callya.
Beberapa detik kemudian ekspresi Callya berubah 180°, ia nampak tercengang saat mendengarkan bisikan dari Arelia.
Callya melamun dan menatap kosong kearah depan"gak mungkin Rel, gak mungkin dia ngelakuin itu!"gumam Callya lirih.
Dadanya sakit, sangat sakit malah, bahkan entah kenapa hati Callya rasanya seperti di tusuk-tusuk beribu-ribu belati.
Gadis itu mulai terisak pelan dan menggigit bibir bawahnya untuk bisa menahan isak tangisnya.
Arelia yang melihat Callya menangis pun langsung memeluk sahabatnya erat, jika seperti ini jadinya Arelia menjadi menyesal sudah mengatakan itu pada Callya.
Ya ia mengatakan bahwa Alvan sedang berciuman dengan gadis asing, memang! Karena ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri! Bahkan Arelia juga tidak tahu siapa gadis asing itu sebenarnya, dan mengapa Alvan mau-maunya berciuman dengan gadis itu.
"Dia gak mungkin lakuin itu semua Rel, gak mungkin!"bisik Callya lirih
Arelia mengelus punggung sahabatnya lembut, menenangkan.
"Hm!"respon Arelia
"Gak mungkin kan Rel, semua yang kamu lihat pasti boongan kan?"ucap Callya di sela-sela isak tangisnya.
Arelia tidak menjawab melainkan gadis itu berusaha menenangkan Callya. Ia tidak mau jika melihat sahabatnya menangis seperti ini.
Jika Callya merasakan sakit entah kenapa hatinyapun ikutan sakit.
"Stttt udah Call jangan nangis"bisik Arelia pelan.
**********
Bersambung
Bakalan banyak problem kesana-kesananya
Ya udah see you readers ku tersayang😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvan
RomantiekCute cover by : WayGraphic Inikah rasanya saat mencintai seseorang yang kita sayang dan sayangnya lagi!! Seseorang itu tidak mencintai kita?? Ntahlah rasanya terlalu pahit saat mengingatnya ⚜️⚜️⚜️ mau tau kelanjutan nya??langsung aja di baca!! Alur...