CALVAN 36 : kepo

1.6K 64 1
                                    

"KAKAK!"teriak Callya menggema di seluruh ruangan.

"KAKAK! KAK REY"teriak Callya lagi, tidak lama kemudian Reyhand datang dengan lengan yang penuh dengan makanan dan juga minuman.

"Apa sayang?"tanya Reyhand dan duduk di sofa depan tv, pemuda itupun mulai menyalakan saluran televisinya sambil memakan cemilan.

Callya menaruh plastik belanjaannya di meja dan menatap Reyhand tajam"KENAPA ENGGAK JEMPUT CALLYA?"teriak gadis itu.

Reyhand terlonjak kaget dan menutup telinganya yang terasa pengang"kan kamu punya supir!"

"Supar-supir, supar-supir, supir Callya lagi sakit! Orang tadi Callya pulang sekolah aja di anterin sama Avan!"sungut gadis itu"kakak? Aku cuman minta kakak buat jemput aku di alfamart yang ada di depan aja malah gak di jemput"

Reyhand tersenyum kikuk

"Jangan senyum kaya gituh! Udah kaya orang bodoh aja!"sahut Callya mengambil kantong plastiknya dan berjalan menuju tangga.

"Ya? Kamu bilang apa?"ucap Reyhand sedikit berteriak

"Kaya orang bodoh!"timpal Callya dan berlari dengan cepat menaiki tangga. Bahkan Reyhand bisa dengan jelas mendengar Callya tertawa cekikikan

"CALLYA!"

*****

"Van? lo kenapa sih?"tanya Bian sambil memakan kentang goreng nya. Pemuda itu sedang pusing dengan apa yang terjadi pada sahabatnya.

Alvan yang sedang melamun pun kembali ke alam sadarnya"enggak gue lagi mikirin Callya aja"sahut Alvan.

"Callya atau Ola?"tanya Leo menimpali. Ya mereka bertiga sedang makan di salah satu Cafe yang berada tidak jauh dari sekolahan, tapi lebih tepatnya sih mereka bertiga sedang nongkrong.

"Callya lah! Ngapain juga gue mikirin Ola gak berfaedah banget"sahut Alvan.

Leo nampak nyengir, sedangkan Bian angkat suara lagi"kenapa lo mikirin dia?"

"Entahlah, semenjak Gasta ngomong gitu ke gue, gue jadi kepikiran terus sama Callya!"sahut Alvan.

"Emang si Gasta ngomong apaan ke lo?"tanya Bian kepo.

Alvan menatap Bian"dia bilang______"ucap Alvan di gantungkan.

"Bilang apaan? Ett dah lama amat dah"sahut Bian.

"Gak jadi! Lo jadi orang gak usah kepo deh"alhasil jawaban dari Alvan membuat Bian gemas, bahkan saking gemasnya Bian ingin sekali mencekik leher sahabatnya itu.

"Tai lo! Gue kan pengen tau"sahut Bian.

"Sejak kapan lo jadi kepo kaya gituh Bin?"sahut Leo

"Ehh anjir gue belum mati yah! Enak aja maen manggil gue ban-bin, ban-bin!"sahut Bian.

"Hehehe, mian-mian"sahut Leo

"Bahasa apaan tuh?"sahut Bian

"Korea bege!"sahut Alvan sambil tertawa.

"Ko lo bisa sih?"tanya Bian

"Iyalah gue kan calon orang korea"sahut Leo.

CalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang