CALVAN 39 : seri!

1.5K 60 2
                                    

Priiitt

Bunyi pluit terakhir berbunyi, menandakan pertandingan telah selesai.

Alvan mendengus sebal, sungguh ia sangat kecewa pada dirinya sendiri! Yak, bagaimana bisa pertandingan kali ini ia dan timnya tidak menang! Ahh sangat menyebalkan memang, tapi tunggu dulu sesungguhnya ia dan timnya tidak benar-benar kalah karena pertandingan mereka sama dengan skor 9-9, sial kenapa harus seri.

Karena sibuk mengeluarkan semua unek-unek di kepalanya, tanpa sadar tiba-tiba seorang wanita paruh baya menghampiri dirinya dengan senyum yang mengembang sangat indah menghiasi wajah cantiknya.

"Aku bangga padamu Alvan"ucapnya

Alvan tersentak kaget dan membalikkan tubuhnya menghadap seseorang yang begitu Alvan kenali suaranya.

"Bunda?"ucap Alvan tak yakin, ia sama sekali tak percaya melihat wanita yang sibuk dengan karirnya itu tiba-tiba berdiri di tengah lapangan indor bersama dengannya.

Bela tersenyum dan mengelus lembut rambut anaknya itu"iya ini bunda, bunda bangga pada mu"sahut Bela, manik wajah Alvan tiba-tiba sangat kecut.

"Apanya yang harus di banggain bun, aku sama sekali tidak memenangi pertandingan kali ini"sahut Alvan nampak jelas raut kekesalan berada di dalam wajahnya.

Bela tersenyum manis berusaha menghibur anak semata wayangnya itu"tak apa, bunda sangat yakin pasti minggu depan kamu bakalan menang melawan mereka!"sahut Bela.

Alvan berusaha tersenyum"baiklah aku tidak akan pernah mengecewakan mu lagi bun"sahut pemuda itu

Bela tersenyum, menatap wajah anaknya itu lekat-lekat dan berdehem"ekhmm, baiklah kalau begitu bunda harus kembali ke kantor"sahut wanita itu.

Alvan melirik para bodyguard pribadi bundanya itu."baiklah hati-hati bun"sahut Alvan.

Sebelum Bela dan para bodyguard pribadinya benar-benar pergi menjauh, wanita itu sempat mencium kening Alvan singkat, bahkan di tengah kerumunan siswa-siswaa yang menimbrunginya dan setelahnya wanita itu benar-benar pergi menjauh.

Alvan menatap para fans-fans alaynya.

"Kalian bisa minggir? Gue kegerahan nih, pengen ganti baju"sahut Alvan.

"Mau gue gantiin bajunya kak"Celetuk salah satu siswi dengan mulut super comblangnya, ya kali dia kira gue cowok apaan!

"Gue minta kalian minggir, gue itu lagi gerah, aus, apalagi di tambah hati gue lagi panas"sahut Alvan dingin.

"Nih kak minum, ini tadi gue sengaja beli buat kakak loh, terus belum gue minum kok"

"Nih kak minuman-nya"

"Kak? Kalau lagi gerah kaya gitu, kok makin keliatan gantengnya sih?"

"Duh kak? Kok lo bisa ganteng kaya gitu sih?"

"Kak nih minumnya, langsung dari gunungnya loh"

"Kak nih minumannya di minum ya"

"Duhh gerah ya kak? Minta gue kipasin?"

"Ampun dah kak, udah tampan, kaya, sexy lagi auwhhh"

"Kak Alvan? LOVE YOU"

Alvan yang mendengar ocehan-ocehan dari para fansnya pun berteriak prustasi"BISA MINGGIR GAK SIH"teriak pemuda itu, namun siswa-siswi itu seolah tidak mempunyai telinga, mereka sama sekali tak bergeming dan masih pantang menyerah untuk bisa memberikan perhatian nya kepada seorang Alvan.

CalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang