"RENDI! BALIKIN HANDPONE GUE ANJIR"teriak Melisa heboh sendiri, sedangkan yang di panggil-panggil hanya cengengesan dan mengacungkan tangannya tinggi-tinngi agar gadis yang sedang di landa emosi itu tidak bisa menggapai handphone nya.
"RENDI MONYET"teriak Melisa lagi.
"RENDI BALIKIN GAK?, RENDI LO BUDEK YA? RENDI KECEBONG BUDUK BALIKIN HANDPONE GUE"
"Apaan sih yang? Gak usah teriak-teriak juga kali gue kan masih bisa denger"balas pemuda itu sambil naik ke atas meja.
Callya, Gasta, Nedya, Arelia dan Davin yang melihat tingkah laku mereka berdua pun hanya tertawa terbahak-bahak.
"Yang yang yang, pala lo peyang! Balikin handphone gue!"sahut Melisa sambil ikutan naik ke atas meja.
"Gak!"sahut Rendi sambil menyembunyikan handpone Melisa ke belakang tubuhnya.
Amarah Melisa nampak memuncak bahkan dengan jelas wajah gadis itupun mulai memerah"RENDI!"teriak Melisa menerjang kehadapan pemuda tersebut.
"Apaan yang?"sahut Rendi dan tertawa terbahak-bahak
"RENDI! GUE BILANGIN KE MAMIH GUE NIH!"teriak gadis itu kesal sambil menghentak-hentak kan kakinya di atas meja.
Rendi kembali terkekeh"bilangin aja, gue gak takut!"sahut pemuda itu
"Callya bantuin gue ihh beb, masalahnya banyak hal yang penting di handphone gue"sahut Melisa, turun dari meja dan menggoyang goyangkan lengan gadis itu.
"Ogah ah"sahut Callya santai.
"aaaaaa ayo dong Call, bantuin gue, ambilin handphone gue Call"sahut Melisa.
Callya memutarkan bola matanya lelah"oke-oke"sahut Callya, dan Melisa tersenyum merekah"Rendi! Balikin handphone nya Melisa"lanjut gadis itu.
Rendi nampak menggeleng pelan"Rendi!"sahut Callya lagi, dengan nadanya yang sungguh benar-benar dingin.
"Iya-iya, inih!"sahut Rendi dan memjulurkan handphone milik Melisa kearahnya.
"Sama Callya aja nunduk! Ko sama gue enggak!"sahut Melisa galak dan merampas handphone nya kasar.
Rendi berdecih dan turun dari atas meja"terah gue dong! Idup-idup gue! Kenapa jadi lo yang rib____"
kring-kring
Dengan tiba-tiba bel istirahat berbunyi membuat semua siswa-siswi bersorak senang, karena bel yang di tunggu-tunggu mereka akhirnya berbunyi juga. Bahkan Rendi pun menghentikan ucapannya dan memilih bersorak bahagia.
Namun Kelvin yang baru saja datang langsung menghentikan sorakan-sorakan yang berasal dari teman sekelasnya itu"OI BERISIK! JANGAN DULU KELUAR KELAS, SOALNYA GUE MAU NGEBAGIIN HASIL ULANGAN KALIAN TADI"teriak pemuda itu sambil menenteng setumpukan kertas.
Setelah mendengar teriakan dari Kelvin, semua yang berada di dalam kelas terdiam dan kembali terduduk di tempatnya masing-masing, menunggu hasil ulangan harian kimia mereka yang akan segera di bagikan oleh Kelvin.
"Dug dugan sumpah"sahut Rendi
"Alah biasanya juga, lo masa bodoan, mana mungkin sekarang lo jadi dug dugan"sahut Nedya menimpali.
"Tau tuh"sahut Davin.
"Diem lo!"sahut Rendi.
Kelvin menghampiri gerombolan kecil itu"nih beb, kaya biasanya hasil ulangan lo perfect" sahut Kelvin sambil memberikan selembaran kertas kepada Callya.
"Thanks"sahut gadis itu, dan memeriksa nilai ulangannya, Ia tersenyum, sudah hal biasa menurutnya mendapatkan nilai yang sempurna.
"Woaa sahabat gue emang pinter banget ya?"sahut Arelia dan melongokkan kepalanya menatap nilai sempurna dari seorang Callya Christina Aguilera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvan
RomanceCute cover by : WayGraphic Inikah rasanya saat mencintai seseorang yang kita sayang dan sayangnya lagi!! Seseorang itu tidak mencintai kita?? Ntahlah rasanya terlalu pahit saat mengingatnya ⚜️⚜️⚜️ mau tau kelanjutan nya??langsung aja di baca!! Alur...