"Lama-kelamaan ko pegel ya? Mana bosen lagi"sahut Callya dan menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari seseorang untuk bisa di ajak mengobrol dengannya, jika saja ia tahu akhirnya akan membosankan seperti ini ia pasti tidak akan pernah mengusir pak ketosnya. Mungkin memang benar penyesalan itu selalu datang dari akhir. Dan buktinya Callya benar-benar menyesal sekarang.
Gadis itu melirik ke arah kelasnya dan menemukan bu killer yang sedang menjelaskan materinya di depan kelas, Callya mendengus lelah menengadah ke atas melihat matahari yang serasa berada satu jengkal di atasnya, bahkan serasa membuat tenggorokan nya kering seperti berada di padang pasir"astaganaga Call aus"gumam gadis itu sambil kembali menunduk.
Ia menatap dengan kosong sepasang sepatunya dan menyeka peluh yang terus bercucuran dari atas dahinya"panas ih, mending Call pergi ke kantin aja dari pada kelamaan berdiri gak jelas di sini, bikin pegel aja"sahut gadis itu dan berjalan dengan cepat meninggalkan area lapangan, ia sama sekali tidak peduli kalau guru itu marah besar kepadanya, masa bodo!
-
"Budek Tati?"panggil gadis itu sambil memasang senyum manis nya.
Wanita paruh baya yang di panggil Callya dengan panggilan budek Tatipun balas tersenyum hangat ke arahnya.
"Ehh non Callya. Mau apa toh non?"tanya Budek Tati dengan suaranya yang lemah lembut itu.
Callya lagi-lagi tersenyum manis"eumm jus jeruk aja budek"
Budek Tati mengangguk"berapa toh non?"tanyanya
"Tiga"sahut gadis itu dengan semangat. Budek Tati mengangguk dan mulai membuatkan jus jeruk pesanan Callya.
"Buat siapa-siapa toh non?"tanya budek Tati di sela-sela kesibukannya membuatkan minuman untuk Callya
Lama kelamaan ko banyak nanya yah?, gerutu Callya dalam hati
"Buat Callya lah budek, buat siapa lagi coba?"sahut gadis itu.
Wanita itu terkekeh geli"emangnya non bakal ngabisin semua minuman nya toh?"
"Iyalah budek"sahut gadis itu.
Budek Tati kembali terkekeh dan menuangkan jus itu kedalam gelas plastik"wahh ternyata non Callya ini sangat-sangat mengejutkan toh, dan ohh ya kenapa non Call gak ngikut jam pelajaran? Bukannya sekarang masih jam pelajaran toh?"sahut budek Tati sambil memberikan nampan yang berisikan 3 jus jeruk di atasnya.
"Hehehe enggak budek, ya udah nih uangnya kembaliannya budek ambil aja yah"sahut Callya dan berjalan menjauh mencari tempat duduk.
Gadis itu terduduk di salah satu kursi yang menurutnya paling nyaman, dan mulai menyeruput jus jeruknya penuh nikmat bahkan dahaganya pun entah kenapa secara tiba-tiba menjadi hilang begitu saja saat jus jeruk buatan budek Tati itu memasuki tenggorokannya"asem, tapi enak sih"sahut gadis itu dan bergidik sendiri.
Ia menatap area sekitar kantin sekolahan, dan ternyata cukup lalang cuman hanya ada lima orang saja di sini, maklum lah lagi pula bel istirahat belum berbunyi, gadis itu mendengus lelah terlalu membosankan menurutnya.
"CALLYA?"teriak seseorang dan berlari tergepoh-gepoh dengan seorang pemuda yang berada di belakangnya.
Callya mendongak saat namanya di sebut, gadis itu tersenyum lebar saat melihat dua remaja berlari kearahnya"Arel? Davin? Lah Call kira kalian gak sekolah?"sahut gadis itu terheran-heran.
Saat tepat berada di hadapan Callya, kedua remaja itu bukannya menjawab pertanyaan dari Callya, tapi mereka berdua malah langsung menyambar jus milik Callya tanpa terlebih dahulu bilang kepadanya, dan meminumnya sampai ludes"Ya! kenapa kalian meminum-minuman Callya, bahkan lihatlah minuman Call abis tidak tersisa!"sahut gadis itu menatap nanar kedua gelas kosong yang berada tepat di hadapannya.
Kedua remaja itu tersenyum tak berdosa ke arahnya dan terduduk di hadapan Callya"kita aus Call"sahut Davin sambil mengaduk-aduk es batu dengan sedotannya.
"Aus sih aus tapi gak usah ngabisin minuman orang juga kali"sahut Callya sewot
Arelia cengengesan"maaf maaf cayang kuh, entar digantiin sama Davin ko minumannya, Davin? Beliin gih?"sahut gadis itu enteng.
Davin yang mendengarnya pun sempat beberapa kali terbatuk-batuk"lah ko gue sih?"ucap pemuda itu tidak terima.
Arelia menatap Davin dengan tatapan yang sungguh mematikan"kali-kali teraktirin temen napah? Apa susahnya sih! Lagian lo juga kan ngabisin minumannya Callya, jadi apa salahnya lo yang ganti rugi"
"Iya-iya, ya udah bentar yah Call, gue beli minuman dulu!"sahut pemuda itu mengalah, menurutnya bertengkar dengan gadis itu pasti tidak akan pernah ada ujungnya,
Davin melangkah dan pergi berlalu
Setelah Davin benar-benar pergi, Callya menatap Arelia mengintimidasi"kamu telat Rel?"tanya Callya
Arelia mengangguk dan memajukan bibirnya kedepan"iyah gue telat sama tuh curut"
"Terus? Masa telat hampir satu jam'an sih?"tanya Callya sambil menopang dagu nya.
Arelia memberengut"kita telatnya sih cuman lima menit aja Call, ehh terus kita di suruh bersihin WC sama guru piket!"sahut gadis itu.
Callya mengerutkan dahinya"lah masa sih?"
Arelia mengangguk"iyah Call, gue sama Davin di suruh bersihin WC, ya udah jadinya gue sama Davin bersihin WC deh"sahut gadis itu sambil nyengir
"Yakin Arel ngebersihin tuh WC? Callya ko aga enggak yakin gituh ya?"sahut Callya sambil menyipitkan matanya menatap Arelia
Hal tersebut membuat gadis yang di tatap garuk-garuk kepala dan tersenyum kuda(nil) ke arah Callya"enggak sih hehehe! Kita cuman nyiram lantai WC pake air, ehh terus pergi deh ke rooftop sekolah"sahut gadis itu.
"Tadi katanya ngebersihin WC?"sahut Callya.
"Iya, kan nyiram lantai juga termasuk nge bersihin kan Call? Udah ah jangan bahas itu"sahut Arelia.
Callya memutarkan bola matanya dan menatap Arelia dengan tatapan tajam"terus kenapa gak langsung masuk ke kelas? Malah lari ngibrit kesini?"
"Di kelas masih ada bu killer Call, ya udah jadinya kita berdua lari ke kantin, ehh kebetulan liat lo lagi duduk sendirian di sini dan ohh yahh______"sahut gadis itu di gantungkan dan menatap Callya penuh arti"ko lo gak ikut pelajaran bu killer sih?"
Callya kikuk dan menatap Arelia dengan senyum bodohnya"Call habis di hukum"Arelia membulatkan mulutnya, menatap Callya tak percaya.
"Lah ko bisa sih? Ehh tapi! gue gak percaya sama sekali loh, mana mungkin tuh si guru killer ngehukum lo Call?"sahut gadis itu.
Callya menutup wajahnya dan mengusapnya dengan kasar"bisa lah, orang Callya ketiduran di kelas!"
Arelia tertawa terbahak-bahak bahkan tangan gadis itu sudah sibuk memukul-mukul meja dengan kencang, hal tersebut membuat Callya jengah"Arel! Gak segitu nya juga kali ngetawainnya"sahut Callya sambil memutarkan kedua bola matanya dan menatap Arelia kesal, namun yang di tatap masih tertawa terbahak-bahak"kayanya Arel puas banget deh ngedenger Callya abis di hukum"lanjut gadis itu.
Membuat Arelia yang sedang tertawa terbahak-bahak menghentikan tawanya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu"hehehe maaf-maaf"
🎀🎀🎀🎀🎀
Bersambung
Vote and comentnya makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvan
RomansaCute cover by : WayGraphic Inikah rasanya saat mencintai seseorang yang kita sayang dan sayangnya lagi!! Seseorang itu tidak mencintai kita?? Ntahlah rasanya terlalu pahit saat mengingatnya ⚜️⚜️⚜️ mau tau kelanjutan nya??langsung aja di baca!! Alur...