Callya terus saja membolak balikan halaman buku yang berada di hadapannya itu dengan asal
Ia kesulitan untuk bisa berkonsentrasi, apalagi ada pemuda tampan yang selalu mengganggui pikirannya, di tambah lagi pemuda itu ada di sampingnya. Ya, tepat di kamarnya. Berdua! ya hanya berdua saja, dirinya dan juga Alvan.
Callya Mencuri-curi pandang ke arah Alvan, kadang Callya juga sesekali melongokkan kepalanya kesamping, hanya sekedar ingin tahu saja apa yang sedang pemuda itu lakukan dengan ponselnya.
"Avan??"panggil Callya sambil selondoran di penyangga tempat tidurnya dan melirik pemuda yang asik dengan ponselnya itu.
Pemuda itu tidak menyahut tapi malah semakin pokus pada ponselnya
"Avan??"panggil gadis itu lagi namun tetap saja Alvan masih belum menyahut ataupun merespon perkataannya sepatah katapun!!
"Avan ohh Avan? apakah Avan mempunyai telinga??"gerutu Callya tepat di telinga pemuda itu.
"Diamlah Call!!"respon Alvan, tapi tetap saja mata pemuda itu masih pokus ke arah ponselnya.
Callya menatap galak ke arah Alvan, ia mulai kesal dengan tingkah laku sahabatnya itu.
"Avan!!"teriak Callya sangar
"Hm??"gumam Alvan
Callya menatap pemuda itu dengan nanar bagaimana mungkin gadis secantik dan se seksi dirinya di abaikan! ohh menakjubkan
"Sungguh! apakah ini nasib buruk untuk Call? mempunyai sahabat seperti Avan? huh!!"gerutu Callya dan terduduk tegap di tempat tidurnya membelakangi pemuda yang sedang asik memainkan ponsel.
Alvan terkekeh dan menatap gadis yang sekarang sedang terduduk tegap membelakanginya
"Kamu marah??"tanya Alvan dan ikutan terduduk tegap di samping Callya
Callya memalingkan wajahnya dari hadapan Alvan
Pemuda itu kembali terkekeh"hei??apakah kamu mendengarkan ucapan ku tadi Callya??"
"Tidak!!"ketus gadis itu
"sungguh??"Tanya Alvan
"Ya!"
"kalau begitu, berarti kamu marah kepadaku? iyakan??"tanya Alvan sambil menatap wajah gadis yang terus saja memalingkan wajahnya
Dengan cepat Callya menggeleng dan membalikkan wajahnya menatap pemuda yang kini sudah berada di sampingnya itu"Call ahh ntahlah, rasanya Call tidak akan pernah bisa marah pada Avan"sahut gadis itu dan seketika menunduk menyembunyikan wajahnya
Alvan tersenyum dan mengangkat wajah Callya untuk bisa berkontak mata langsung dengan nya.
"kamu memang sahabat terbaik untuk aku Call"
Callya tersenyum getir, ingin sekali rasanya ia menangis menjerit jerit sekarang juga! kata sahabat terlalu menyakitkan di hati Callya! Callya hanya ingin satu dari pemuda itu! satu saja, yaitu Pemuda itu bisa mencintainya seperti ia mencintai pemuda itu
"yeah, Avan juga sahabat terbaik untuk Call"sahut Callya, bohong! sebenarnya hati Callya menjerit jerit kesakitan saat mengatakan itu. Ya, ia tidak mau hanya sekedar di anggap sahabat saja, Callya ingin lebih. Ya, lebih dari sekedar sahabat
Inikah rasanya saat mencintai seseorang yang kita sayang dan sayangnya lagi! seseorang itu tidak mencintai kita??
"Avan kenapa belum pulang?? inikan sudah malam??"tanya Callya seraya melepaskan tangan pemuda itu dari pipinya dan berusaha terlihat seperti biasa biasa saja di hadapan Alvan
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvan
RomansaCute cover by : WayGraphic Inikah rasanya saat mencintai seseorang yang kita sayang dan sayangnya lagi!! Seseorang itu tidak mencintai kita?? Ntahlah rasanya terlalu pahit saat mengingatnya ⚜️⚜️⚜️ mau tau kelanjutan nya??langsung aja di baca!! Alur...