"Sttt, tu curut kenapa?"tanya Leo, Bian sedikit menoleh ke arah sahabatnya itu, lalu melanjutkan memainkan game di handphone nya.
"Galau mungkin!"sahut pemuda itu acuh, Leo berdecih dan segera duduk di samping sahabatnya yang sedang melamun itu.
"Van lo kenapa?"tanya Leo penasaran.
Alvan tidak menjawab, mata pemuda itu menatap kosong kedepan. Hal tersebut membuat Leo semakin penasaran.
"Van? Lo torek ya?"
"Budek apa?"
"Van? Dih najis ko ganteng-ganteng gak bisa denger sih?"
"VAN?"
"ALVAN?"
Alvan masih tidak menyaut pemuda itu masih tetap diam mematung, bahkan berkedip pun tidak sama sekali.
"Kenapa sih? Berisik banget!"sahut gadis yang baru saja datang sambil menenteng tas kecilnya.
Leo mendongak dan menatap gadis itu"Alvan! Dia ngelamun terus Ol"sahut Leo.
"Ol, Ol, nama gue Ola! Bukan Ol, nanti di sangkanya nama gue Oli lagi!"sungut gadis itu memberengut kesal. Sedangkan Leo hanya cengengesan.
"Alvan kenapa?"tanya Ola
"Dih budek, untung lo cantik! coba kalau enggak, udah gue gibeng lo Ol"sahut Bian sambil memasukan ponselnya kedalam saku.
Ola hokcay"apa yang barusan lo bilang? Gue budek? Gak salah denger tuh!"sahut Ola sambil terduduk di samping Bian.
"Ya ituh salah denger apa enggak?"tanya Bian.
Ola terlihat sedang berpikir dan menggeleng"enggak!"sahut gadis itu.
"Ya udah!"sahut Bian.
Ola menarik ujung bibirnya ke atas"gak jelas dasar"sewot Ola, dan menatap dengan dekat ke arah wajah Alvan"eumm Van? Ohh astaga kamu kenapa?"tanya gadis itu sambil mengelus sisi-sisi luka yang berada di sudut bibir Alvan.
Pemuda itu masih tidak menyahut"Van?"panggil gadis itu lagi.
"Si Alvan aneh ya?"tanya Leo sambil menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal itu.
Ola dan Bian mengangguk setuju
"Ahh gue punya ide! Nih liat ya, ide gue pasti berhasil!"sahut Bian penuh percaya diri.
Ola dan Leo mengangguk dan mulai menyaksikan aksi yang akan segera Bian luncurkan untuk menyadarkan pangeran pelamun itu.
"Van? Callya nyariin lo tuh!"sahut Bian.
Alvan mengerjakan matanya dan menatap langsung ke arah Bian"ahh mana?"tanya pemuda itu antusias
Ola menatap nanar pemuda yang berada di hadapannya itu, hanya sekedar menyebut nama gadis itu saja Alvan langsung tersadar, sedangkan dirinya? Ia sudah memanggil-manggil namanya beberapa kali, namun tetap saja pemuda itu tak kunjung sadar!
"Kupu-kupu gajah-gajah, di tipu mau ajah"sahut Leo sambil menjulurkan lidahnya ke arah Alvan, hal tersebut membuat Alvan gemas bahkan saking gemasnya ia ingin sekali mencekik sahabatnya itu.
"Gak lucu nyet"sahut Alvan dan menjitak kepala Leo dengan kencang. Sedangkan Leo ia hanya memberengut kesal.
"Lo kenapa sih ngelamun terus kaya gitu? lagi kepikiran Callya yah?"tanya Bian.
Alvan mendongak menatap Bian, entahlah omongan Bian ada benarnya juga, semenjak kejadian tadi pagi ia terus saja memikir kan Callya, apalagi dengan bibir manis yang gadis itu miliki. Rasanya ia ingin terus mencicipinya, bahkan seolah-olah ia kecanduan dengan bibir manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvan
RomanceCute cover by : WayGraphic Inikah rasanya saat mencintai seseorang yang kita sayang dan sayangnya lagi!! Seseorang itu tidak mencintai kita?? Ntahlah rasanya terlalu pahit saat mengingatnya ⚜️⚜️⚜️ mau tau kelanjutan nya??langsung aja di baca!! Alur...