CALVAN 11 : susah tidur

1.9K 120 5
                                    

Callya dengan gontai menuju kearah kamar kakaknya dan langsung saja memasukinya tanpa terlebih dahulu mengetuk pintu.

Kedua pemuda tersebut langsung saja mendongakkan kepalanya ke arah pintu, saat menyadari pintu itu di buka oleh seseorang.

Mereka mendapatkan sesosok gadis yang memakai baju tidur warna pink, dan juga boneka beruang besar yang berada di pelukannya itu.

"Kamu belum tidur de??"tanya Reyhand

Callya langsung saja membaringkan tubuhnya di samping Reyhand sedangkan Alvan pemuda itu sedang asik memainkan ponselnya di sofa yang berada di kamar Reyhand

Callya menggeleng dan langsung memeluk tubuh kakaknya itu"Call gak bisa tidur kak"ucapnya dengan manja, membuat Reyhand memokuskan penglihatannya ke arah gadis mungil yang sedang memeluknya itu.

"Kenapa? inikan udah malam??"sahut Reyhand lembut

"Gak tau"sahut Callya memelas

Alvan memalingkan wajahnya menatap Callya

"Aku tau, pasti kamu lagi kangen sama aku kan Call? jadinya kamu susah tidur kaya gituh, iyakan? baru aja di tinggal sebentar ehh udah kangen berat aja sama aku!"sahut Alvan

Hal tersebut membuat Callya mendongakkan kepalanya menatap ke arah pemuda tersebut"enggak juga!"

"Yakin??"tanya Alvan sambil menghampiri tempat tidur Reyhand dan ikutan berbaring di samping Callya, hal tersebut membuat tubuh Callya di himpit dua orang pemuda sekaligus.

"Yakin!!"tegas gadis itu galak"ihh kenapa Avan ikutan tiduran di sini juga sih! kenapa gak tidur di kamar tamu aja coba? padahalakan Call malam ini pengen tidur sama kak Rey"sahut Callya sambil memeluk tubuh kakaknya itu

Alvan berdecak sebal"terserah aku dong, orang aku tidurnya pengen di sini"sahut Alvan"kamu aja Call pergi sana, inikan kamar cowok"

Callya kembali terlentang dan menatap galak pemuda yang berada di sebelah kirinya itu"enak aja! ini kan kamar kakak Call"sahut Callya

Alvan memiringkan tubuhnya ke arah Callya sehingga wajah mereka berdua berhadap hadapan"kak Reyhand juga kakak aku, lagian mama kamu jugakan udah nganggep aku sebagai anaknya sendiri, jadi otomatis kak Rey itu kakak aku juga dan kamu Callya! kamu itu adik aku"sahut Alvan

Callya terduduk tegap dan menatap galak ke arah pemuda tersebut"enak aja! kak Rey itu kakak kandung Callya, Avan? Avan siapa Call? Avan itu bukan siapa siapa Call! jadi Avan harus pergi sana"teriak gadis itu

Alvan dan juga Reyhand terkekeh geli, gadis yang berada di hadapannya itu seperti gadis kecil yang mengusir temannya sendiri.

"kalian ini terus saja selalu cekcok setiap bertemu, kalau kalian terus terusan seperti itu akan aku bawa kalian ke bapa penghulu, mau??"tanya Reyhan

Mau banget kakak, batin Callya andai saja gadis itu berani mengatakannya secara langsung di hadapan Alvan, tapi tidak! ia perempuan tentu saja ia punya gengsi dan harga diri yang sangat tinggi.

"TIDAK"teriak Alvan dan juga Callya dengan kompak

Mereka berdua saling pandang satu sama lain

Hati Callya sangat sakit mendengar perkataan itu keluar dari mulut Alvan, andai saja pemuda itu mengatakan MAU pasti sekarang Callya sudah menjerit jerit bahagia, tapi sayangnya hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi.

Begitupun dengan Alvan, pemuda itu tersenyum getir ke arah Callya, ia kira gadis itu akan mengatakan MAU tapi nyatanya itu hanya harapan belaka Alvan saja, ia tau gadis itu tidak akan pernah mencintainya begitupun dengan dirinya.

"Cia elah kompakan, emang jodoh kali ya kalian??"tanya Reyhand asal ceplos

"KAKAK, siapa juga yang mau jadi jodoh dia, ihh Sorry Callya gak mau"teriak Callya nyaring

"Yeee, emangnya aku juga mau jadi jodoh kamu??ya enggak kali!! seorang Alvan gak bakal pernah jatuh cinta sama seorang cewek kaya kamu!!"balas Alvan dan terduduk tegap di samping Callya

"Ya! aku juga gak mau!!"

"Aku juga!"balas Alvan lagi tidak mau kalah

"Ya aku juga!!"bentak Callya

"Aku juga!"

"Ya aku jug______"

Alvan langsung mendekap mulut gadis itu dan kembali membaringkannya di tempat tidur

Reyhand yang melihat itupun terkekeh geli dan beringsut pergi ke arah sofa, membiarkan kedua sejoli itu saling meluapkan emosinya satu sama lain.

Callya menatap kaku ke arah Alvan

Sedangkan Alvan, pemuda itu malah menyeringai ke arahnya dan tertidur memiringkan tubuhnya menghadap langsung ke arah Callya

"Kamu tau? aku sangat merindukan momen momen seperti ini dengan mu Callya. Aku tau Belakang-belakangan ini aku sering sekali berubah-ubah sikap kepadamu Call! kadang aku kasar! kadang aku perhatian! kadang aku marah-marah! kadang aku cuek! bahkan kadang aku juga dingin sama kamu, tapi yang pasti! aku sayang sama kamu Callya"sahut Alvan dengan pelan

pemuda itu sangat mendalami setiap kata-kata yang ia lontarkan di dalam mulutnya

Callya menatap Alvan dan ikut memiringkan tubuhnya menghadap pemuda tampan itu

Gadis itu tersenyum dan menyentuh dada bidang milik Alvan, ia memutar mutarkan jari telunjuknya di sana, membuat sensasi tersendiri untuk Alvan. Ya, pemuda itu sangat menyukainya. Menyukai setiap sentuhan sentuhan lembut yang Callya berikan kepadanya

"Callya sangat tau itu Avan!!"sahut gadis itu

Alvan tersenyum ke arah gadis itu"semoga kita terus seperti ini yah Call? aku paling gak mau kalau kamu marah Gara-gara aku"ucap Alvan

Callya mendongakkan kepalanya menatap mata Alvan secara langsung"Callya tidak akan pernah bisa marah sama Avan"

Walaupun berulang kali Avan selalu nyakitin hati Call,batin Callya dalam hati

Alvan tersenyum dan membawa tubuh mungil gadis itu kedalam dekapannya

Reyhand yang melihatnya pun tersenyum dan membaringkan tubuhnya di sofa

Tapi beberapa detik kemudian

"KAMU NYARI KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN YA AVAN??"teriak Callya nyaring dengan tiba-tiba. Ya walaupun Callya sangat mencintai Alvan tapi tetap saja ia tidak boleh membiarkan hatinya terus larut dalam ucapan yang Alvan berikan kepadanya

Alvan yang terkejut pun langsung melepaskan pelukannya. Ia kira hati gadis itu telah luluh, ternyata hal itu tidak akan pernah terjadi

"Eng......enggak"sahut pemuda itu terbata bata

Reyhand mengusap wajahnya kasar"udah mulai lagi! gak bakalan selesai selesai inimah"rutuk Reyhand pelan dan menggelengkan kepalanya heran terhadap tingkah ajaib kedua sejoli itu.

*******

Bersambung

Coment and votednya dong plis kasih aku semangat dong

CalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang