CALVAN 37 : penyemangat hidup

1.7K 64 0
                                    

"Mama? Kak Rey-nya belom bangun! Callya Berangkat sama siapa dong? Kalau sama Avan dia gak bisa!"keluh Callya sambil memakan roti isi buatan mama tersayangnya itu

Tasya tersenyum manis"pake sopir pribadinya mama aja yah sayang"sahut Tasya.

Callya mengangguk"coba aja kalau papa gak balik ke amerika lagi, pasti Callya bakal selalu di anterin."keluh gadis itu murung, Tasya yang melihat perubahan derastis dari putri kesayangannya itu pun langsung mendekat dan mengelus rambut gadis itu dengan sayang.

"Papa kan di sana kerja sayang, mama juga gak bisa nganterin kamu! Kamu kan tau mama gak boleh nyetir mobil sama papa kamu"sahut Tasya"liat mama sayang"

Callya mendongak menatap Tasya"asalkan kamu tau, mama sama papa sayang banget sama kamu, sama Reyhand juga, jadi anak mama yang cantik ini harus senyum dong, gak boleh murung kaya gituh entar keliatan jelek loh"sahut Tasya.

"Mama!"sahut Callya tertawa dan memeluk mamanya itu dengan sayang"Callya sayang sama mama"

"Mama juga sayang sama kamu"sahut Tasya

Callya perlahan-lahan melepaskan pelukannya dan berdiri dari duduk nya"ya udah Call pergi dulu yah ma? Dan ohh iyah kotak makanan ini juga aku bawa yah ma"sahut Calya mencium punggung tangan Tasya dan mengambil kotak makanan itu, lalu ia pun segera berlalu

"Iyah. Hati-hati sayang"teriak Tasya sebelum Callya benar-benar pergi berlalu.

Gadis itu melangkah menuju pintu depan sambil memasukkan kotak makanan itu ke dalam tas nya, namun...

"DEK?"teriak Reyhand sambil berlari kecil menuruni tangga, pemuda itu sudah kelihatan rapi, membuat ketampanannya semakin terlihat. Ya Callya akui kakaknya itu memang tampan.

"Apa?"ketus Callya, gadis itu masih kesal pada Rey, tentang masalah kejadian kemarin.

"Jangan ketus-ketus kaya gituh dong, kakak anterin yah?"sahut Reyhand.

Callya memberengut dan menatap tajam ke arah Reyhand"kemasukan setan apa?"tanya gadis itu.

Membuat Reyhand terkekeh dan mengelus rambut gadis itu gemas"entahlah, sekarang turutin aja kemauan kakak. Ayo! Entar kamu kesiangan lagi"sahut Reyhand.

Alhasil Callya jadi pasrah, ngikutin kemauan kakaknya itu.

-

"Makasih kakaknya Callya yang paling jelek! Ya udah hati-hati di jalan yah, dan inget! Kalau ada semut jangan kakak tabrak!"sahut Callya.

Reyhand terkekeh dan menyentil dahi gadis itu gemas"bisa aja kamu! Ya udah cepetan masuk sana"suruh Reyhand.

Callya mengangguk"iya-iya kak, love you"sahut gadis itu

"Love you too, belajar yang bener"sahut Reyhand.

"Iya-iya, ett dah kakak ini udah kaya emak-emak aja"sahut Callya menutup pintu mobil kakaknya, dan segera ia lari ngacir ke dalam gedung sekolah.

Reyhand yang melihat tingkah laku adiknya pun tertawa kecil sambil geleng-geleng kepala dan kembali melajukan mobilnya meninggalkan area sekolahan.

Callya terus berjalan sendirian memasuki gedung sekolah, namun baru saja ia menjejakkan kakinya di depan gerbang masuk, tiba-tiba saja seseorang meneriaki namanya, mungkin memang bukan hal yang biasa lagi. Ia sudah terbiasa mendapat teriakkan-teriakkan dari teman nya.

"CALLYA?"

Callya membalikkan badannya, gadis itu tersenyum saat seseorang yang meneriaki namanya itu merangkul pinggangnya, ya siapa lagi kalau bukan Alvan!

"Alvan?"sahut Callya dan tersenyum. Pemuda itu menuntun Callya agar memasuki gedung sekolah bersamaan.

"Maaf yah aku gak bisa nge-jemput kamu tadi"sahut Alvan, Callya mengangguk

"Iyah gak apa"sahut Callya.

"Terus tadi kamu di anterin sama siapa?"tanya Alvan.

"Sama kak Rey"sahut gadis itu,
Alvan mangguk-mangguk.

"Eumm ehh iyah Call, aku jam 9 udah mulai tanding! Kamu harus nonton yah, kamu kan penyemangat hidupnya aku"sahut Alvan

Bluss

Entah kenapa secara tiba-tiba pipi Callya menjadi panas"jangan nge gombal, tanpa Avan pinta juga Callya pasti nonton ko"perkataan Callya sukses membuat senyum Alvan mengembang semakin lebar.

"Aku sayang sama kamu"sahut Alvan dengan susah payah mengatakan itu, bahkan ia sendiri mulai merasakan detak jantungnya meningkat 2x lebih cepat.

"Aku juga"sahut Callya

Callya tidak tahu apa maksud dari kata sayang yang di ucapkan Alvan, gadis itu mengira Alvan sayang padanya hanya karena sebatas teman saja, tapi sesungguhnya bukan, Alvan menyayangi Callya lebih dari itu.

"Avan udah makan?"tanya Callya, pemuda itu menggeleng.

"Astaga Avan ko kamu belum makan sih? Ohh ya ampun! Ikut Callya, kita duduk dulu di situ"sahut gadis itu sambil menunjuk salah satu kursi yang berada di bawah pohon.

Alvan menaikkan kedua alisnya dan mengangguk

Mereka berdua terduduk berdampingan, siswa-siswi yang berlalu lalang pun merasa iri melihat kedekatan mereka. Jujur mereka memang seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara.

Callya membuka tasnya dan memberikan kotak makanan pada Alvan"nih makan"sahut gadis itu.

Alvan tersenyum dan membuka kotak makanan yang berisikan dua roti isi"buat aku?"tanya Alvan.

"Iyah, abisin. Itu buatan mama Callya loh"sahut Callya

"Mama kamu mama aku juga tau"sahut Alvan sambil menyantap satu roti isi.

Callya memutarkan bola matanya jengah dan memperhatikan pemuda yang sedang melahap roti buatan mamanya"mana bisa gituh?"

"Bisa lah, orang aku kan calon mantunya"sahut Alvan.

Anju, terbang dah ini mah, batin Callya

"Udah! Jangan nge-gombal terus, makan aja tuh makanan nya, entar kamu keselek lagi. Kalau keselek? Terus mati, gimana?"sahut Callya sambil tertawa

"Nge doa'in nih ceritanya?"tanya Alvan sambil berhenti mengunyah roti isinya dan menatap Callya dengan tatapan mengerikan.

Callya cengengesan"enggak ko, udah makan lagi, enak gak?"tanya Callya.

"Enak kok, nih aaaa aku suapin"sahut Alvan sambil menyodorkan roti itu, namun Callya menggeleng.

"Gak mau ah, Callya udah kenyang. Avan aja yang makan, abisin! Kalau enggak di habisin Callya gak mau lagi temenan sama Avan"sahut gadis itu.

Alvan terkekeh"iyah-iyah bawel"sahut Alvan sambil kembali memakan roti isinya.

"Biarin bawel, yang penting cantik"sahut Callya.

Alvan mengacak rambut gadis itu gemas"iya-iya kamu emang cantik ko"

"Sipp bentar lagi Callya otw terbang ke atas awan!"gumam Callya sambil tersipu

"Jangan, entar kamu jatoh"timpal Alvan santai

🎀🎀🎀🎀🎀

Bersambung

CalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang