CALVAN 17 : hari yang sial

1.7K 77 1
                                    

Callya mulai beringsut berjalan menjauh dari tempat duduknya,

"Sayang? Kamu mau kemana?"tanya Tasya pada putri satu-satunya itu.

Callya menghentikan langkahnya mendongak menatap Tasya dan tersenyum manis ke arah mamanya itu"mau main pasir ma, Call terlalu bosan kalau kelamaan-kelamaan duduk di sini, lebih baik Call bermain pasir dan bermain air saja di sana, dari pada Call harus duduk di sini bikin hati Call panas aja"sahut gadis itu namun sedikit bergumam di akhir ucapannya.

"Sendirian?"tanya Tasya

"Iya"

"Ya udah, jangan jauh-jauh ya, kenapa gak minta di temenin Gasta sama Alvan atau kak Rey aja?"tanya Tasya

Callya melongokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Gasta dan juga Alvan, tapi untunglah kedua manusia penghancur mood nya itu masih belum kunjung datang! Entahlah Callya juga tidak tau mereka berdua pergi kemana.

"Mama! Callya bukan anak kecil lagi"sahut Callya, Tasya hanya terkekeh geli, sedangkan Ola ia menatap Callya tajam.

"Cih, anak mamih dasar"gumam Ola pelan, namun masih bisa Callya dengar.

Tapi gadis itu memilih mengabaikan nya. Karena apa? Soalnya oma Callya pernah bilang'orang yang syirik kepada kita, mungkin itu tandanya ia tidak mampu!'

Callya memilih pergi berjalan keluar dari tempat makan itu.

-

Callya menatap kosong ke arah pantai.

Ia memeluk kedua kakinya dengan erat, menyembunyikan wajahnya di anatara kedua lututnya.

Namun sedetik kemudian gadis itupun mulai kembali mendongak dan menatap pasir dengan senyum yang mengembang

Dia dengan perlahan menuliskan namanya di atas pasir menggunakan sebuah rotan yang ia temui di sisinya.

CALLYA

Callya kembali tersenyum, menatap namanya dengan lekat dan membuang rotan itu sembarangan.

"Aishhh, siapa yang melemparkan rotan ini ke padaku"desis seseorang

Callya seketika membulatkan matanya dan perlahan-lahan menundukkan kepalanya dalam-dalam, takut ketauan?

JELAS!!

ia yang membuangnya sembarangan! Apalagi yang berbicara barusan adalah suara lelaki! Jika ia di apa-apakan bagaimana?

"Hei lo gadis yang terduduk di pasir"teriak pria itu membahana

Callya semakin melebarkan kedua bola matanya dan enggan untuk menengok kebelakang, semoga saja dia tidak berbicara pada Call, gadis yang sedang duduk di pasir kan banyak! bukan Callya saja, mudah-mudahan ia tidak mengetahuinya ya tuhan, amin akhh. doa gadis itu dalam hati

"Heh lo?"teriak pria itu lagi dan menepuk bahu Callya lumayan kencang

Callya terlonjak kaget dan lantas menengok kebelakang, menatap takut ke arah pemuda tampan yang sangat begitu asing dimatanya.

Jelas asing! Orang Callya baru pertama kali melihat pemuda itu.

Mata pemuda itu menyala-nyala seolah ia begitu kesal dengan tingkah laku Callya, bahkan pemuda itu sudah menatapnya tajam.

CalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang