(3)

1.5K 55 0
                                    

Rahayu terus menatap putranya dengan tatapan tajam. Sementara yang ditatap,hanya bisa menundukkan kepalanya sembari memainkan jari tangannya.

"Kamu tadi kemana? Adik ditinggal sendiri! Udah lupa kalo punya adik? Hah?" tanya Rahayu penuh kekesalan.

"Alvaro kan udah bilang sama Mamah,kalo Al ada janji sama temen Al..." balas Alvaro mulai berani menatap Mamahnya.

"Ya Mamah lupa!"

Alvaro berdecak. "Suruh siapa lupa?!"

"Mamah ini udah tua Al,wajar kalo lupaan. Kamu ga liat apa nih rambut Mamah penuh uban!" cerca Mamahnya seraya menunjukan rambutnya yang mulai memutih.

"Iyah-iyah. Mamah menang.." Alvaro menyerah.

"Yaiyalah.."

Alvaro bangkit dari duduknya. Membuat Mamahnya menatapnya bingung.

"Mau kemana kamu?"

"Mamah ngomelnya belum selesai? Kirain Al udah.." ujar Alvaro kembali mendudukan tubuhnya.

"Udahan Mamah ngomelnya."

"Yahh,kenapa ga bilang jeh? Tau gini Al gausah duduk lagi." keluh Alvaro kembali bangkit dari duduknya.

"Al kekamar dulu Mah..." pamitnya,kemudian berlalu dari hadapan sang Mamah.

******

Fresya terus menatap jaket yang sedang dia genggam. Masalahnya,Fresya sangat penasaran dengan orang yang telah berbaik hati memberikan jaketnya padanya.

"Kalo cowo stres itu,,kayaknya ga mungkin deh. Mana bisa tuh cowo romantis kayak gini. Selalu bikin gue kesel mah kerjaannya." gumam Fresya seraya terus menatap jaket tersebut.

Tingg!

Sebuah pesan masuk kedalam ponsel Fresya. Membuat gadis itu dengan cepat meraih ponselnya.

08389850**** : balikin jaket gue besok. Gue tunggu ditaman sekolah.

Fresya sempat terdiam sesaat,sebelum akhirnya mengetikkan sesuatu pada ponselnya.

"Ko gue ngerasa kalo yang punya jaket ini emang cowo stres itu yah? Ko gue jadi takut kayak gini.." gumam Fresya lagi-lagi.

"Ah,bodoamat lah. Gue bakal kembaliin nih jaket besok" Fresya meletakan ponselnya juga jaket tersebut.

******

Fresya sudah tiba ditempat yang dijanjikan sipemilik jaket tersebut. Kalo boleh jujur,Fresya sendiri sangat malas datang ketempat ini. Selain tempatnya yang sepi,Fresya juga malas jika ternyata pemilik jaket ini adalah laki-laki stres yang dia temui kemarin.

Langkahnya terhenti tepat ketika matanya melihat seorang laki-laki yang sedang duduk dengan tenang dibangku panjang yang terletak ditaman tersebut.

Tanpa berkipir panjang, Fresya pun menghampiri laki-laki tersebut kemudian memberikan jaketnya.

"Siapapun lo,gue berterimakasih.." ujar Fresya seraya menyodorkan jaket tersebut.

Laki-laki itu pun mengalihkan pandangannya,membuat Fresya sangat terkejut.

"Kayaknya gue salah orang."

Baru saja Fresya akan pergi dari taman tersebut,laki-laki itu sudah terlebih dahulu mencekal tangannya. Membuat Fresya menghentikan pergerakannya.

"Kembaliin jaket gue." perintahnya dingin,masih belum melepaskan cekalannya.

"Gue bakal kembaliin nih jaket,kalo lo lepasin tangan gue!"

Laki-laki itu melepaskan cekalannya.

"Makasih!" ujar Fresya menyerahkan jaket tersebut.

Setelah menyerahkan jaket tersebut,Fresya pun langsung pergi meninggalkan laki-laki tersebut.

Viari Pratama. Laki-laki itu hanya bisa menatap kepergian Fresya dengan tatapan dinginnya. Bodohnya Ari yang dengan mudahnya menuruti perintah Clara. Sedangkan pada kenyataannya,hati Fresya sangat sulit untuk disinggahi.

*******

Ari berjalan sendirian dengan jaket yang sedang dia genggam. Entah kenapa,setelah kejadian Fresya mengembalikan jaketnya hatinya jadi bimbang. Ari takut jika dirinya tidak bisa meluluhkan hati gadis itu.

"Apa gue bisa?" gumam Ari seraya terus berjalan. Hingga akhirnya dia pun tiba dikelasnya.

"Dari mana aja woy?!" pertanyaan itu sukses membuat Ari menghentikan langkahnya.

Siapa lagi kalo bukan Figo Dermawan. Satu-satunya sahabat Ari yang paling konyol sedunia. Sangat bertolak belakang sekali dengan Ari yang memiliki sifat dingin. Tapi begitulah,terkedang perbedaanlah yang membuat mereka saling melengkapi.

"Lah gue nanya ga dijawab." protes Figo karena melihat Ari yang terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan yang dia lontarkan.

Ari sama sekali tak merespon ucapan Figo. Pikirannya sedang melayang entah kemana saat ini.

"Ari lo ganteng tau gak.." ujar Figo.

"Gue tau."

"Lo juga baikk bangett.."

"Makasih."

Figo menatap sebentar sahabatnya itu sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya.

"Tapi,kenapa lo dingin banget sih Ri?"

"Udah takdirnya kali."

Figo menghela nafasnya panjang. Selalu seperti ini. Sepanjang dan sepenting apapun itu pertanyaannya,jawabannya selalu singkat dan dingin. Untungnya Figo sabar.

"Pantesan jomblo!" cibir Figo yang langsung mendapat tatapan tajam dari Ari.

"Ga ada hubungannya."

"Ya adalah ogeb. Kalo sikap lo dingin kayak gini,mana ada cewe yang mau deket sama lo. Coba deh sedikit hangat. Jangan terlalu dingin gitu..." nasihat Figo.

"Tumben bijak."

"Lo aja baru tau,Figo dermawan kan adalah orang paling bijak sejagat raya jakarta dan sekitarnya.." ujar Figo dengan menepuk-nepukan tangannya pada dadanya.

"Bodoamat."

******

"Kenapa lo yakin buat dapetin hati Fresya?"

Ari hanya bisa diam menatap pemandangan didepannya. Bahkan untuk menjawab pertanyaan Clara saja rasanya sangat sulit.

"Gue yakin lo bisa dapetin hatinya Fresya Ri,gue ga mau liat temen gue terus-terusan stuck disatu cowo..."

Ari hanya bisa mengehela nafasnya berat. "Fresya ga suka cowo dingin. Gue tau itu."

"Lo tau gimana dinginnya Dean sebelum kenal sama Fresya? Dia lebih dingin dari sifat lo. Dan buktinya Dean bisa luluhin hati Fresya sampe Fresya beneran sayang sama Dean..." tutur Clara mencoba membuat Ari mengerti.

"Gue ga pernah minta apapun dari lo. Gue cuma pengen lo bisa jadi pengganti Dean,supaya Fresya ga terus-terusan nutup hatinya..."

Ari menatap Clara. Terlihat jelas betapa pedulinya Clara pada sahabatnya itu.

"Gue yakin lo bisa dapetin Fresya..." ujar Clara seraya menepuk pelan pundak Ari.

"Kalo gitu gue cabut kekelas dulu,bentar lagi bel bunyi.." pamit Clara sebelum akhirnya meninggalkan Ari sendiri.

Ari berfikir, apa dia bisa menjadi sesuatu yang hangat dan menyenangkan? Dan tentang hati Fresya. Apakah dia bisa menyelaminya? Sedangkan kenyataannya,gadis itu tidak pernah mengizinkan siapapun untuk masuk kedalam hatinya.

#####

Kapten I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang