(14)

887 33 1
                                    

Ari menatap tak percaya sosok perempuan yang lagi-lagi muncul dihadapannya.

Diana. Gadis itu terlihat cantik dengan menggunakan seragam yang pas ditubuhnya. Membuat Ari semakin tak bisa mengelak semua perasaan yang masih tersisa. Tapi tunggu. Kenapa Diana bisa ada disini? Dan segaram? Dia memakai seragam yang sama dengan seragam yang dipakainya.

"Ari.." lirih Diana yang kini tepat berada dihadapan Ari.

"Kamu masih marah sama aku?" tanya Diana.

Ari tampak mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin menatap gadis didepannya ini. Ari takut jika dia akan memeluk Diana jika dia terus menatapnya.

Tak ada jawaban dari laki-laki tersebut. Diana pun tersenyum tipis,kemudian meraih tangan Ari.

Ari terkejut saat mengetahui jika Diana berani menggenggam tangannya.

"Maafin aku Ari... Aku minta maaf... Aku pengen ulang semuanya dari awal,aku pengen tebus kesalahan aku..." tutur Diana membuat pertahanan Ari mulai goyah.

Walaupun Ari sangat kecewa dengan Diana. Tapi jauh dari hatinya yang paling dalam,Ari masih sangat menyayangi gadis tersebut.

Ari masih menatap Diana,bahkan dia terus membiarkan gadis itu menggenggam tangannya.

"Apa yang harus aku lakuin biar kamu bisa maafin aku?" tanya Diana lagi.

Ari menghembuskan nafasnya. Mencoba menetralkan gejolak yang begitu kuat didalam hatinya.

"Tetep disamping gue." ujar Ari dingin.

Diana terkejut mendengar kalimat yang baru saja Ari ucapkan. Walaupun hanya kalimat biasa,namun sangat berefek besar bagi Diana.

"Jangan pernah pergi lagi." tambah Ari.

Sungguh Ari tidak bisa lagi menahan semuanya. Dia benar-benar menyayangi gadis ini.

"Arii..." lirih Diana yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Ari tersenyum seraya mengacak rambut Diana. Membuat gadis itu tersenyum bahagia.

Walaupun jauh dari hati Ari,laki-laki itu masih menyimpan trauma yang mendalam. Tapi Mamahnya selalu berkata agar Ari tak pernah dendam terhadap siapapun. Walaupun itu telah merenggut apa yang Ari miliki. Karena bagi Mamahnya semua itu adalah takdir Tuhan yang sudah digariskan.

"Makasih Ari.." ujar Diana yang langsung berhambur memeluk Ari.

Senang rasanya bisa mencium aroma yang telah lama dia rindukan. Bisa merasakan kehangatan yang selalu membuatnya merasa nyaman. Dan bisa mendapatkan kembali apa yang dia nantikan selama ini.

*******

Fresya yang kini sedang berjalan menuju ruang Osis terpaksa menghentikan langkahnya saat matanya tak sengaja menatap Ari yang saat ini sedang bersama dengan seorang perempuan.

Keduanya tampak begitu akrab. Bahkan sesekali Ari terlihat mengacak pelan rambut perempuan itu dan membuat perempuan itu tersenyum malu.

Dan saat itu juga Fresya merasakan hal aneh dalam hatinya. Seperti perasaan tidak suka saat melihat Ari tertawa dengan perempuan lain.

Fresya menggelengkan kepalanya cepat. Tidak mungkin dia jatuh hati pada Ari. Tidak mungkin. Karena Fresya hanya menyayangi sosok Dean sampai kapanpun.

Akhirnya Fresya pun kembali melanjutkan langkahnya. Mencoba tidak perduli dengan aktivitas yang Ari lakukan dengan perempuan tersebut.

Fresya tiba diruang Osis. Dimana sudah terdapat Daniel dan beberapa anggota lainnya.

Fresya duduk disamping Daniel. Membuat laki-laki yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya kini mengalihkan pandangannya pada Fresya kemudian tersenyum kecil. Fresya sangat bersyukur karena Daniel tidak membencinya.

Kapten I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang