(21)

722 25 0
                                    

Fresya,Clara,Greyta,dan Dean tengah berjalan meyusuri koridor menuju parkiran. Sepanjang perjalanan menuju parkiran,ketiga gadis itu dibuat pusing karena Dean yang tak henti-hentinya merengek. Membuat mereka,terutama Clara berdecak kesal.

"Syaa..."

Fresya menatap Dean malas. Apa sepanjang perjalan tadi belum cukup baginya?

"Apalagi Dean?"

"Lo yakin gamau pulang bareng gue?"

Demi apapun. Dean seperti anak kecil saat ini!

Fresya memejamkan matanya,mencoba meredam emosinya yang semakin tersulut hanya karena seorang Dean Aradea.

"Dean jangan kayak gini sih! Aku pusing!" protes Fresya.

"Yaudah kalo gitu,hati-hati." ujar Dean berlalu menuju mobilnya.

"Lah? Ngambek tuh anak?"

"Eh,Dean ngambek yah?"

Fresya menghela nafasnya kasar. Dean terkadang akan terlihat menyebalkan jika sudah seperti ini.

"Udahlah biarin. Tar juga baik sendiri.." ucap Fresya.

"Yaudah gue ke Daniel dulu yah,kasian dari tadi udah nungguin.." pamit Fresya.

Clara dan Greyta mengangguk. "Hati-hati Sya!"

******

Fresya merasa gelisah karena sedari tadi Daniel menggenggam tangannya. Fresya sendiri tak tau mengapa bisa seperti itu. Fresya hanya merasa tidak nyaman saat ini.

"Em,kita mau kemana dulu?" Fresya melepaskan tangannya dari genggaman Daniel sambil menunjuk beberapa toko dihadapan mereka.

"Terserah lo,gue ngikut aja."

"Ko gitu sih? Ini kan acara lo!" protes Fresya karena respon Daniel.

"Yaudah,kita langsung nyari barang buat adek gue." putus Daniel yang langsung mendapat anggukan setuju dari Fresya.

Keduanya tiba disalah satu toko yang menyediakan berbagai macam perlengkapan perempuan. Mulai dari bando,ikat rambut,dan benda-benda lain yang berbau perempuan.

"Adik lo suka warna apa?" tanya Fresya dengan terus meneliti barang-barang yang tersusun dirak.

"Biru."

"Oke,tunggu sebentar.." Fresya berjalan menelusuri rak tersebut. Hingga gadis itu berhenti dan mengambil satu barang yang menurutnya cocok untuk adik Daniel.

"Gimana kalo ini?" tanya Fresya mengangkat sepaket perlengkapan perempuan yang berisi pita,bando,ikat rambut,sampai jepit yang semua didominasi oleh warna biru.

Daniel menatap sesaat benda tersebut. Kemudian menganggukan kepalanya setuju.

"Yaudah,kita bayar.." ajak Daniel berjalan lebih dulu meninggalkan Fresya.

Setelah Daniel membayar semuanya. Laki-laki itu memutuskan untuk mengajak Fresya pulang.

"Makasih yah Sya,udah mau tolongin gue.." ucap Daniel dengan senyum manisnya.

"Sama-sama Nil.."

Baru saja Daniel akan mengambil kunci motor dari sakunya. Ponselnya terlebih dulu berdering. Dengan cepat Daniel meraih ponselnya. Tapi sebelum mengangkat telfon tersebut,Daniel sempat menatap Fresya sesaat.

"Hallo.."

"...."

"Gue lagi sama Fresya.."

Kapten I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang