Hari berganti bulan berubah menjadi tahun. Namun perasaan Fresya masih tetap sama. Mencintai seseorang yang sampai detik ini belum dia ketahui dimana keberadaannya.
Bahkan rasa lelah pun sudah tidak bisa lagi mendeskripsikan bagaimana perncariannya selama ini. Dimana gadis itu sudah mengitari seluruh rumah sakit di Jakarta, namun dia sama sekali tidak menemukan sosok yang sangat dia rindukan. Setiap hari gadis itu selalu mengunjungi rumah Ari. Namun tak pernah keajaiban dan rumah itu selalu sepi tanpa penghuni.
Semua orang menutup telinganya jika Fresya menanyakan hal tentang Ari. Semua orang selalu mengatakan kalimat 'tidak tahu' disetiap pertanyaannya tentang Ari.
Dan sekarang Fresya benar-benar menyerah melakukan pencariannya. Gadis itu hanya bisa berharap keajaiban datang padanya. Meskipun Fresya tak pernah tau bagaimana kabar Ari saat ini. Entah laki-laki masih hidup atau tidak, Fresya benar-benar tidak tahu.
Ujian Nasional sudah berlalu sejak tiga hari kemarin. Membuat semua siswa kelas XII tengah sibuk mempersiapkan kelulusannya.
Tak terasa memang. Fresya yang dulunya masih duduk dibangku kelas XI,sekarang sudah akan keluar dari Sekolah Menengah Atas. Tak terasa juga lamanya dia berpisah dengan Ari. Bahkan gadis itu tak percaya jika dirinya bisa menjalani hari-harinya dalam keterpurukan.
Dan selama itu,Fresya benar-benar berubah. Tak ada lagi Fresya yang selalu terlihat ceria dan bahagia. Bahkan rasanya sahabatnya pun lelah menghadapi Fresya yang sering diam,menyendiri,dan terkadang termenung.
Meskipun Dean selalu setia disampingnya,itu tidak akan mengembalikan Fresya seperti dulu. Karena yang Fresya inginkan saat ini hanyalah Ari datang padanya.
Rindu yang setiap hari dia rasakan bahkan sudah semakin dalam. Tak jarang membuat hatinya kembali merasakan sakit jika mengingat laki-laki itu.
*******
Acara promenight yang sudah disiapkan dengan matang akan dilaksanakan hari ini. Tepatnya dimalam minggu.
Setelah Fresya,Clara juga Greyta berbelanja segala kebutuhannya untuk promenight nanti malam. Fresya memilih untuk berdiam diri dikamar sebelum bersiap-siap untuk pergi keacara tersebut.
Lagi-lagi gadis itu termenung dengan menatap kosong pemandangan didepannya. Sudah setahun lamanya dia dipisahkan dengan Ari. Setahun lamanya juga dia hanya bisa memendam kerinduan yang semakin bertambah tanpa tahu caranya berkurang.
Untuk yang terakhir kali. Sebelum gadis itu benar-benar meninggalkan Indonesia,Fresya ingin bertemu dengan Ari meskipun hanya untuk mengucapkan kata selamat tinggal saja.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Menampakan wanita setengah baya yang selalu menguatkannya. Rahayu berjalan mendekati Fresya yang kembali menatap pemandangan didepannya setelah sesaat gadis itu menolehkan pandangannya pada Mamahnya.
"Masih menunggu dia?" tanya Rahayu lembut mengusap rambut putrinya.
Fresya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.
"Apa alasannya?"
Fresya berbalik dan menatap Mamahnya. Fresya tak pernah punya alasan mengapa dia ingin sekali menunggu Ari. Karena yang Fresya tau dia sangat menyayangi Ari dan tidak mau kehilangan laki-laki itu.
"Fresya ga pernah punya alasan kenapa Fresya nungguin Ari sampe sekarang. Fresya cuma yakin kalo suatu saat Ari pasti kembali.." kata Fresya.
Rahayu tersenyum. Sedalam itukah cinta putrinya pada Ari? Sampai-sampai putrinya ini rela menunggu laki-laki yang tak pernah terdengar kabarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten I Love You
Dla nastolatkówLebih baik menjadi sesuatu yang hangat dan menyenangkan daripada menjadi sesuatu yang dingin dan keras...