(30)

666 22 0
                                    

Rian menatap prihatin putrinya yang baru saja turun dari kamarnya. Terlihat tubuhnya yang lebih kurus dari sebelumnya,membuat Rian merasa iba melihatnya.

"Selamat pagi Mah,Pah,Kak..." sapa Fresya mendudukan tubuhnya bergabung bersama anggota keluarganya.

"Selamat pagi sayang,gimana udah baikan?" tanya Rahayu seraya menyodorkan sepiring nasi goreng pada putrinya.

"Baik Mah,"

"Lo yakin mau sekolah dek?" tanya Alvaro yang saat ini sedang menyantap makanannya.

"Yakin lah kak,malahan gue semangat banget." ujar Fresya dengan semangatnya.

Walaupun gadis itu terlihat sangat bersemangat dan ceria pagi ini. Itu hanyalah topeng untuk menyembunyikan kesedihannya. Fresya tak mau keluarganya mengkhawatirkan dirinya.

Terdengar ketukan pintu membuat semuanya mengalihkan pandangannya.

"Kayaknya Ari deh,aku bukain dulu yah," Fresya beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu rumahnya.

Benar saja,sudah ada Ari yang kini berdiri tepat didepan pintunya.

"Selamat pagi Frey," sapa Ari.

"Pagi.."

"Masuk dulu," titah Fresya yang kemudian menggeser tubuhnya.

Ari melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Fresya dan langsung disambut oleh sapaan ramah dari Rahayu.

"Eh nak Ari,sini sarapan dulu.."

"Iya tante,makasih.."

Fresya meminum sisa susunya dan kemudian mengambil tas punggungnya.

"Fresya langsung berangkat yah Mah,Pah,Kak.." pamit Fresya menyalami tangan Rian,Rahayu juga Alvaro.

"Hati-hati sayang,"

"Siap Pah.."

"Yaudah Fresya berangkat dulu yah.. Assalamualaikum,"

"Kita berangkat yah Om,tante,kak Varo.. Assalamualaikum," pamit Ari yang juga menyalami tangan keluarga Fresya.

"Waalaikumsallam.."

*******

"ESYAAA!!" pekik Clara dan Greyta bersamaan dan langsung berhambur memeluk gadis yang baru saja menginjakkan kakinya dikelas.

"Gue kangen sama lo,"

"Gue juga..."

Keduanya melepaskan pelukannya dan beralih menatap Fresya. Sahabat yang sangat mereka rindukan. Walaupun kenyataannya mereka tidak bertemu hanya satu hari saja.

"Gue juga kangen sama kalian. Btw,ada kabar apa aja?"

Clara menolehkan pandangannya kearah Greyta. Meminta agar gadis itu tidak memberitahu kejadian yang baru saja terjadi kemarin.

"Gaada kok,biasa-biasa aja.." elak Clara yang mulai mendudukan tubuhnya.

Fresya menganggukan kepalanya. Dia tau sahabatnya sedang berbohong,toh dia juga tau kejadian kemarin. Dia tak sengaja mendengar percakapan antara Ari dan Figo kemarin.

Fresya memilih mendudukan tubuhnya juga. Fresya percaya,Clara berbohong karena sahabatnya tidak ingin melihatnya kembali bersedih.

"Eh,pulang sekolah hang out yuk!" ajak Greyta dengan antusias.

"Boleh banget tuh!" sahut Clara tak kalah antusias.

"Sya? Gimana mau ga?" tanya Greyta karena Fresya tidak terlihat antusias.

"Gue ikut..." jawab Fresya tapi tidak seantusias kedua sahabatnya.

"Nah gitu dong,pokoknya pulang sekolah kita seneng-seneng!" seru Greyta seraya memeluk erat kedua sahabatnya.

*******

"Daniel!"

Seruan itu berhasil membuat langkah Daniel terhenti. Laki-laki itu pun membalikan badannya,dan langsung mendapati Diana juga Dean yang saat ini sedang berjalan menghampirinya.

"Diana? Ada apa?" tanya Daniel setenang mungkin. Walaupun Daniel tau apa yang membuat gadis itu menemuinya.

"Pulang sekolah,ikut kita yuk. Ya kemana gitu,sekalian jalan-jalan.." ajak Diana dengan mengedipkan satu matanya membuat Daniel langsung mengerti.

"Gapapa nih? Tar gue ganggu kalian lagi," ucap Daniel menatap Dean.

"Selow aja,lagian gue sama dia gaada apa-apa.." balas Dean.

"Oke kalo gitu, gue tunggu diparkiran pulang sekolah." ujar Daniel kemudian melangkahkan langkahnya meninggalkan Diana dan Dean yang masih berdiri ditempatnya.

"Kekantin yuk!" aja Diana dan langsung mendapat anggukan setuju dari Dean.

*******

"Makan Frey,"

Sedari tadi Ari terus memaksa Fresya untuk makan. Pasalnya gadis itu sangat sulit untuk makan. Membuat Ari mau tak mau harus memaksanya.

"Apa mau gue suapain?" tawar Ari yang langsung membuat Fresya membelalakan matanya.

"Apaan! Gue masih bisa makan sendiri.." ucap Fresya kemudian meraih sendok yang sedari tadi dipegang Ari.

"Gitu dong, kan gue seneng liatnya," ujar Ari masih dengan memperhatikan Fresya yang saat ini tengah menyantap makanannya.

Ari merasa senang,setidaknya Fresya tidak seperti kemarin. Gadis ini terlihat sangat ceria hari ini. Walaupun Ari sangat paham,jika sebenarnya gadis ini sedang berusaha mati-matian untuk menyembunyikan kesedihannya.

"Pulang sekolah gue mau hang out sama Clara sama Greyta," ujar Fresya yang baru saja menghabiskan makanannya.

"Kemana?"

"Gatau,gue sih ngikut mereka aja."

"Gue ikut!"

"Ngapain ikut?" bingung Fresya dengan kalimat yang baru saja Ari ucapkan.

"Gue takut lo kenapa-kenapa Frey," balas Ari dengan nada yang mulai serius.

"Tapi kan, masih ada Greyta sama Clara.."

Ari menghela nafasnya. "Greyta dan Clara itu cewe,gue ga yakin kalo mereka bisa ngejagain lo." ucap Ari bersikukuh.

"Ya iyasih, lagian ga bakal ada apa-apa ini.." sahut Fresya mencoba agar laki-laki itu mengerti.

"Frey dengerin gue," Ari meraih tangan Fresya lalu menggenggamnya. Membuat Fresya membeku dengan detak jantung yang berdegup sangat kencang.

"Lo lagi ada di situasi yang ga aman. Kita emang ga tau apa yang bakal terjadi nanti. Tapi setidaknya, kalopun nanti ada apa-apa gue ada disamping lo.." tutur Ari membuat Fresya diam.

"Gue udah janji sama diri gue,Mamah lo,dan Alvaro kalo gue bakal jagain lo.." tambahnya membuat Fresya semakin tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Boleh gue jagain lo?" tanya Ari.

Tanpa sadar Fresya menganggukkan kepalanya membuat Ari tersenyum.

"Anak pinter," ucap Ari mengacak pelan rambut Fresya.

Fresya hanya bisa tersenyum seraya terus mencerna kalimat yang baru saja Ari ucapkan.

Setidaknya,dia masih memiliki orang yang peduli padanya. Walaupun sampai sekarang, Fresya tak pernag tau bagaimana perasaannya terhadap Ari.

#####

Kapten I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang