(35)

695 24 16
                                    

Dean menatap kosong bangku didepannya. Lagi-lagi Fresya tidak masuk sekolah. Membuat laki-laki itu merasa rindu pada gadis yang saat ini sangat jauh dengannya.

Dean menghela nafasnya berat. Apa yang telah dia lakukan pada Fresya. Dia tega membuat gadis itu semakin terpuruk dengan membentaknya dengan kalimat-kalimat yang sangat pedas. Ini yang tak pernah Dean suka dari dirinya. Dia sangat tidak bisa mengontrol emosinya. Terlebih saat mengetahui Fresya dekat dengan laki-laki selain dirinya,membuat emosinya mencuat begitu saja.

"Bodoh!" Dean merutuki dirinya sendiri karena tingkahnya. Dan sekarang dirinya benar-benar membuat Fresya menjauh darinya.

"Aku tau Sya,sekarang kamu pasti benci sama aku. Aku terima itu. Tapi kamu juga harus tau kalo aku beneran sayang sama kamu. Aku ga rela kamu deket sama cowo lain. Aku ga mau liat kamu bahagia sama dia. Karena aku mau kamu bahagianya sama aku...

Tapi apa yang aku lakuin Sya,aku malah buat kamu jauh dari aku. Bahkan sekarang,aku ga tau harus lakuin apa. Karena aku tau,image aku udah jelek dimata keluarga kamu..." lirih Dean.

Dean benar-benar menyesali perbuatannya. Dia lebih mempercayai orang yang baru saja dia kenal,daripada mempercayai orang yang sudah lama ia kenal.

*******

"Dean!" seru Diana yang saat ini berdiri tepat diambang pintu kelas Dean.

Istirahat sedang berlangsung,tak heran jika kelas Dean sangat sepi kali ini.

Dengan wajah cerianya,Diana pun masuk kedalam kelas Dean dan kemudian mendudukan tubuhnya disamping Dean.

Diana menyandarkan kepalanya dipundak Dean. Entah mengapa Diana sangat merasa nyaman saat dirinya berada didekat Dean. Rasanya seperti kembali menemukan apa yang telah lama hilang.

Dean hanya menatap lurus kedepan. Walaupun dia akui bahwa jantungnya berdetak cukup kencang saat ini. Mungkin akibat Diana yang tiba-tiba saja,melakukan hal tersebut. Tapi apakah Dean mencintai Diana?

Gadis itu pun menjauhkan kepalanya, membuat Dean menatap kearahnya.

"Aku bosan Dean. Hidupku rasanya kelabu. Aku ingin bisa berada dengan orang yang aku sayang, tapi aku tak tau siapa dia.." tutur Diana yang berhasil membuat Dean mengerutkan keningnya.

Bingung. Ya itulah yang sedang Dean alami saat ini. Bingung karena gadis itu tiba-tiba seperti ini. Tidak biasanya.

"Bukannya lo udah punya Ari?" tanya Dean.

Diana tersenyum miris. Bahkan sekarang,dirinya saja sudah sangat jauh dengan laki-laki itu.

"Dia bukan pacar gue," cicit Diana tertunduk.

Dean benar-benar terkejut dengan apa yang diucapkan Diana. Dean kira Ari adalah pacar Diana.

"Sorry,gue ga bermaksud." sesal Dean.

"Gapapa. Lagian dia cuma orang dimasalalu gue,dan sekarang dia ga beda kayak orang asing bagi gue.."

Dean menganggukan kepalanya. Tiba-tiba saja,terlintas dipikirannya untuk membuat gadis itu terhibur.

"Pulang sekolah,ikut gue mau?" tawar Dean.

"Kemana?"

"Udah,pokoknya ikut aja."

******

Fresya merasakan semilir angin sejuk yang menerpa wajahnya. Rasanya sangat nyaman karena bisa kembali menghirup udara luar setelah sekian lama dirinya berada diruangan yang dipenuhi aroma obat.

Dan yang paling membuatnya bahagia adalah,Ari yang selalu menemaninya. Ternyata dirinya salah,sejak pertemuan pertamanya dengan Ari dirinya sudah mulai tertarik dengan laki-laki itu. Hanya saja kala itu perasaannya masih bingung.

Kapten I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang