(39)

603 16 0
                                    

Dalam diam,Dean terus memperhatikan gadis yang sedang melahap makanannya dengan santai. Diana terlihat biasa saja. Bahkan pernyataan psikopat benar-benar tak pantas disematkan pada gadis cantik seperti Diana.

Tapi Dean tak bisa membantah. Dean sudah mengetahui semua tentang Diana yang selama ini dia tutup dengan rapat.

"Pulang dari sini,aku mau ngomong sama kamu. Boleh?" tanya Dean hati-hati.

Diana yang tadinya sibuk dengan makanannya,kini mengangkat kepalanya menatap Dean.

"Boleh. Emang mau ngomong apa? Kenapa ga sekalian disini?"

Dean menggaruk kepalanya,sedikit bingung harus menjawab apa.

"Ya,pokoknya aku mau tanya satu hal sama kamu. Dan menurut aku,kita butuh privasi karena topiknya sedikit menyinggung mungkin.."

Diana tampak mengkerutkan keningnya,bingung. Namun gadis itu tidak terlalu memikirkannya,toh nanti juga dia akan tau apa maksud dari ucapan Dean.

*****

Tibalah keduanya disebuah tempat yang jauh dari keramaian. Dean sengaja membawa Diana ketempat ini,agar pembicaraan mereka tidak didengar oleh siapapun.

"Ini tempat apa Dean? Ko sepi banget?" tanya Diana dengan masih menatap pemandangan sekitarnya.

Dean diam. Laki-laki itu tidak menghiraukan ucapan Diana. Dean sedang berpikir bagaimana caranya untuk memulai semuanya.

"Aku ga sengaja masuk kedalem ruangan yang pintunya warna item.." ujar Dean memulai semuanya.

Ekspresi Diana tiba-tiba saja berubah. Dean dengan jelas dapat melihat hal itu karena posisi Diana tepat berada didepannya.

"Kamu tau semuanya?" suara Diana terdengar begetar. Seperti mengisyaratkan jika gadis itu sedang dilanda ketakutan.

Dean mengangguk. Membuat Diana dengan cepat merubah ekspresinya. Senyum miring kini tercetak dibibirnya,membuat Dean sedikit waspada. Mengingat dia sedang menghadapi seorang gadis psikopat!

"Kamu tau kan aku seorang psikopat?" tanya Diana seraya mendekatkan wajahnya pada wajah Dean.

Dean dapat melihat kilat yang terdapat dalam mata Diana. Kilat yang menandakan bahwa dirinya sedang sangat marah saat ini.

"HAHAHAHA!!"

Diana menjauhkan wajahnya kembali dengan tawa yang kini memenuhi sudut ruangan ini. Dan Dean tau bahwa saat ini dia sedang berhadapan dengan Diana aslinya. Bukan Diana yang berlakon seperti gadis pada umumnya.

"Apa kamu juga tau siapa korban aku selanjutnya?" tanya Diana lagi. Kali ini ekspresinya berubah. Tak ada lagi senyum atau ekspresi yang menyeramkan. Yang ada hanyalah,tatapan sendu dan ekspresi yang mengisyaratkan luka didalamnya.

"Fresya.." ucap Dean dengan masih setia memperhatikan Diana yang sedang memainkan permainannya.

Tanpa Dean duga,setetes cairan bening luruh begitu saja dan membasahi pipinya. Diana menangis!

"Kamu udah tau semuanya tentang aku? Apa yang bakal kamu lakuin sama aku?!" teriaknya dengan isakan yang tak kalah kuat.

Tubuh Diana luruh begitu saja. Seolah dia adalah gadis yang paling menderita didunia ini.

Kapten I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang