[37] Kidnapped

159 18 0
                                    

Mammon berteleportasi dan akhirnya muncul di sebuah ruangan gelap, hanya ada satu jendela dengan sinar matahari yang menerobos masuk disana. Tepatnya di depan meja dan kursi kosong yang biasa ditempati Lucifer mereka muncul.

"Dimana dia?" Leviathan menoleh ke kanan dan kiri tapi tak mendapati sesosok Lucifer dimanapun.

"Kalau aku tahu, aku pasti muncul langsung di hadapannya, tak perlu pergi kemari," balas Mammon ketus.

"Mencariku, saudaraku?" sahut sebuah suara serak dari belakang, membuat mereka berdua menoleh dan mendapati Lucifer berdiri dengan seringaian disana.

Leviathan berjalan menghampiri Lucifer dan menepuk punggungnya. "Kemana saja kau, Lucy?"

"Berjalan-jalan."

Mammon melipat tangannya di dada, "Tepatnya bertemu dengan bahan rencanamu, bukan?"

Lucifer tak terkejut dengan pertanyaan Mammon yang membuatnya skak seolah dalam permainan catur. Malahan tawa renyahnya pecah.

"Tepat sekali," balas Lucifer tak keberatan membantah.

"Kenapa kau jahat sekali Lucy? Dulu setiap kau punya rencana, kau selalu mengajak kami semua ikut serta. Kenapa sekarang kau melakukannya sendiri?" Leviathan merengut, layaknya anak kecil yang tak diberi mainan yang ia inginkan.

"Sejak kapan?" Lucifer menggantung perkataannya sejenak, lalu terkekeh. "Mungkin sejak peristiwa pengadilan Luka dan Luksa. Aku mulai lebih suka sendirian daripada bersama-sama."

"Kenapa?"

"Karena, bahkan saudaraku sendiri tidak bisa kupercayai sepenuhnya."

"Yang benar saja kau," Mammon menyela.

Lucifer terkekeh lagi untuk kesekian kalinya. "Bukankah kau juga seperti itu? Akhir-akhir ini kau selalu bersama dengan Lazarus dan Vanza, juga adiknya. Kau kira aku tidak pernah tahu pergerakan kalian maupun di dunia mortal?"

Mammon tertegun, ia mengira Lucifer terlalu sibuk dengan rencana jahatnya hingga tak tahu kemana saja ia pergi.

"Kenapa? Kau terkejut?"

"Sedikit. Memangnya kenapa?"

"Jika kau bergaul dengan mereka, kukira kau bisa membantu rencanaku. Will you help your oldest brother?"

Mammon mengangkat sebelah alisnya. "Aku masih belum percaya denganmu."

"Aku tidak peduli. Yang penting kau membantuku dan rencanaku berjalan lancar, itu saja."

"Apa rencanamu?"

"Menguasai dunia, as always."

Lucifer menyambung lagi, "Jika Empath, Indigo, dan keturunan Indigo dari keluarga besar yang pernah berjalan di jalan hitam seperti keluarga Anawarda itu disatukan, mereka bisa membentuk sebuah Makhluk yang disebut Makhluk Cahaya. Maka Vanza dan gadis itu bisa menyalurkan kekuatan mereka pada Ray. Sementara, Ray akan menampungnya, cukup berat karena kudengar itu menyakitkan, tapi tak apa, dia akan berganti memberikan kekuatan itu padaku."

Mammon dan Leviathan berpandangan bingung dengan ucapan Lucy.

"Kau gila? Memangnya kekuatan apa yang bisa kau dapatkan dari Indigo?"

Lucifer terkekeh, "Kau akan lihat nanti" lalu sosoknya hilang dari sana sebelum siapapun mencegahnya.

"Sudah kuduga ini pasti akan sulit."

Mammon mengangguk setuju dengan ucapan Leviathan.

*

Ray berjalan masuk ke kelas, hari ini dia tidak bertemu dengan Aldi di jalan seperti biasanya.

Soul Reaper [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang