[38] Emotion

137 20 0
                                    

Vanza sedang menonton sebuah acara yang disiarkan di salah satu channel televisi yang berada di ruang keluarga bersama dengan Ray, Mammon dan Dio sejak tadi.

Ray beranjak dari duduknya untuk mengambil cemilan lagi di lemari yang afa di dapur, disana banyak stok cemilan yang ia beli setiap pergi ke supermarket.

Tiba-tiba Mammon tersentak, bukan karena film yang ditontonnya. Tapi karena suatu hal yang terasa ganjal dalam dirinya.

"Kenapa?" Vanza menyadari perubahan ekspresi Mammon dan keringat dinginnya yang menetes padahal mereka menyalakan pendingin ruangan.

"... Claressa, tiba-tiba ... aku tidak merasakan keberadaannya."

Semua orang langsung terperanjat saat mendengar ucapan Mammon, terutama Ray. Ia langsung tersedak oleh cemilan yang sebelumnya sedang ia kunyah di dalam mulut.

"Bagaimana bisa?" Vanza bertanya dengan nada suaranya yang jelas menunjukkan ia sedang khawatir.

"Aku bisa merasakan dimana keberadaan gadis itu, tapi sekarang aku tidak merasakan keberadaannya."

"Hanya ada dua dalang yang bisa melakukan hal seperti ini. Seorang dosa besar atau dosa senior."

Mammon belum memberitahukan rencana Lucifer yang sudah ia ketahui dengan Leviathan pada siapapun, ia tidak mau membuat keributan tiba-tiba, apalagi jika membicarakannya dengan Dio.

Akhir-akhir ini iblis itu semakin sensitif jika ada sesuatu hal yang menyangkut pautkan Vanza. Entah sikap over protektifnya ini karena Vanza menjalin kontrak dengannya, atau ada hal lain yang tidak Mammon ketahui.

"Aku yakin ini ulah Lucifer," sahut Dio.

"Lucifer?" Ray memastikan yang baru saja didengarnya tidak salah.

"Dia itu jahat," balas Mammon tanpa menatap langsung pada Ray.

Dio memijit dahinya yang terasa pening. "Dia tidak mungkin akan turun tangan langsung untuk gadis seperti Claressa, lebih masuk akal jika ia yang menculik Vanza atau Ray."

"So, what should be done?"

"Kita cari dimana Claressa berada, sekarang."

"Bukankah lebih mudah jika aku ataupun seorang Emguide ikut serta," sahut sebuau suara milik seseorang yang membuat semuanya yang ada disana menoleh.

"Leviathan?"

Leviathan menghampiri Vanza, ia membentangkan tangannya hendak menyambut gadis itu dengan pelukan hangat, sebelum kaki Dio yang tidak ia ketahui terangkat untuk membuatnya tersandung dan jatuh ke lantai.

Parahnya lagi, tidak ada yang berniat menolongnya. Hanya tatapan iba dan kekehan geli milik Vanza yang ia lihat.

"Emguide hanya sudi ikut campur kalau ada sesuatu yang berhubungan dengan Empath," Dio menyela.

"Sementara, kalian tunggu saja disini. Dio kau jaga Vanza dan Ray, biar aku dan Leviathan yang mencari dimana Claressa berada sekarang."

Mammon menghampiri Leviathan yang masih belum berniat bangun dari jatuhnya, ia menggerutu pelan.

Kaki Mammon menginjak punggung Iblis itu, membuatnya mengerang kesakitan.

Mammon dan Leviathan langsung menghilang dari sana secara bersamaan. Sentuhan melalui perantara kaki Mammon membuat Leviathan ikut menghilang bersamanya.

"Sebenarnya ada apa dengan Lucy?" Ray bertanya setelah mereka menghilang dari sana.

"Aku tidak tahu dengan pasti, tapi sebaiknya kau waspada terhadapnya, jagalah jarak dan jangan terlalu dekat."

Soul Reaper [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang