"Wajah kamu halus banget, jadi pengen cium setiap hari. Tapi sayang kamu belum jadi istri aku."
***
"Kalian ini calon-calon penerus bangsa, belajar adalah tugas utama kalian untuk memajukan bangsa. Tapi bagaimana bisa generasi Millenial yang di kenal akan kemajuan teknologi melakukan hal yang tak senonoh di atap sekolah," celoteh Pak Saka seraya mondar mandir tak jelas.
"Erlang, semua orang sudah tak asing lagi mendengar namamu selaku anak dari pemilik sekolah ini. Kamu di percayakan sekolah untuk menjadi ketua dari ekstrakulikuler utama di sekolah ini. Mengapa kamu tidak pernah menjaga sikap kamu, Erlang. Ihh, bapak gregetan liat wajah kamu yang sok polos itu," Pak saka mengepalkan tangannya seperti tak tahan untuk memukulnya.
Sedangkan Erlang dan Mauren yang saat ini sedang di ceramahi abis-abisan oleh guru Bimbingan Konseling ini hanya bisa diam dan mendengarkan, tidak dengan Erlang yang sejak tadi berusaha menahan tawanya.
Mungkin setiap murid jika di marahi guru akan merasa malu dan meratapi kesalahannya dengan menundukkan kepala.
Erlang? Tak usah di tanyakan lagi jika pada akhirnya jawabannya adalah kebalikan.
"Pak, bapak kalo ceramahin saya rugi. Jugaan saya gak bakal dengerin sama pacar saya. Bapak tadi itu mengganggu momment kemesraan kita tau gak, pak?"
Flashback ON
"Erlang sayang Mauren, Erlang cinta Mauren. Selamanya."
Krusuk...krusuk...
"KALAN BERDUA! IKUT BAPAK KE RUANG BK, KALIAN HARUS DI BERIKAN PENCERAHAN AUPAYA TIDAK CIUMAN DI SEMBARANG TEMPAT!"
Yang pertama menoleh adalah Erlang yang sedang membelakangi pintu rooftop, disana ada Pak Saka selaku guru Bimbingan Konseling yang pekerjaannya memberikan pencerahan kepada anak-anak yang memerlukannya.
"Bapak ngomong sama siapa? Saya?" Tunjuk Erlang pada dirinya sendiri.
"MEMANG ADA SETAN DI SINI SELAIN KAMU HAH!?"
Bentakan menyeramkan itu sungguh memicu gelak tawa bagi Erlang, Mauren bingung melihat gelagat Erlang yang sepeti tidak pernah takut jika di marahi guru.
"Bapak secara tidak langsung sedang mengatai saya setan ya? Bapak nyadar dong yang setan itu saya atau bapak?" Balas Erlang sengit menarik gadisnya supaya mempet dengan tubuhnya.
"Kamu berani ya lawan bapak."
"Berani lah, kenapa gak berani? Juga bapak kan dapet gaji dari bokap saya kan pak, gak usah songong deh."
"KAMU MELAWAN, ERLANG!"
"BAPAK YANG MEMULAI!" Bentak balik Erlang, mengepalkan tangannya seolah tak sabar ingin memukulnya sedangkan Mauren di sebelahnya berusaha meredakan amarahnya.
"IKUT BAPAK SEKARANG, KALIAN BERDUA!!"
"Sst, Kak. Turutin aja permintaan Pak Saka, nanti dia marah loh. Jangan cari gara-gara, cari aman aja ya."
Pada akhirnya mereka berdua di giring oleh Pak Saka menuju ruang BK untuk di ceramahi habis-habisan.
Flashback OFF
"Enaknya bapak kasih hukuman apa kalian, hah? Ada pendapat kamu Erlang dan cewek di sebelah kamu itu siapa namanya?" Tanya Pak Saka, mengernyit bingung ketika merasa asing dengan wajahnya.
"Dia? Oh, namanya Mauren Lina. Pacar sekaligus calon istri saya di masa depan nanti, pak."
"Kamu ya Erlang pada dasarnya sudah nyampah sejak lahir, bicara mu itu tidak pernah sopan sama orang tua," ucap Pak Saka menggelengkan kepalanya, heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ERLANG
Teen Fiction-END- #49 in Teen Fiction (August 12, 2018) #1 in Teen (June 9, 2019) Erlang Jordan Salvador Denza, Memiliki sifat galak sekaligus wajah yang tampan nan romantis. Kick Boxing adalah cabang olahraga yang paling ia sukai, selain menjadi anak dari pemi...