PART 44 ¤ Yes Or No ¤

97.9K 5.2K 143
                                    

I Still Love You

***

"Erlang, lepasin aku! Jauh-jauh!" Mauren berteriak terus menerus seperti rumahnya sedang kedatangan maling saja.

"Aku enggak bakalan biarin kamu pergi lagi, aku enggak mau bersikap lengah lagi untuk kamu, sayang," balas Erlang tak peduli.

Mauren meronta-ronta di atas bahunya, ia di gendong dengan kasar ke bahunya bak karung beras dan itu membuat Mauren kesusahan untuk bergerak bebas untuk kabur.

"Tidak akan ada pemikiran untuk kabur dariku!" Ancam Erlang.

"Aku bisa kabur! Camkan itu!"

Erlang tersenyum sinis, "Lakukan sesuka hatimu, sayang. Kamu gak akan bisa melampaui kepintaranku!"

"Dasar bodoh!" Cibir Mauren yang di balas Erlang dengan kekehan.

***

"Erlang, kamu bawa aku kemana?" Tanya Mauren cemas, ia juga mewanti takut-takut nanti pria di sebelahnya yang sedang menyetir ini melakukan hal diluar batas kembali.

Dan Piter, anaknya. Ia tak tau dimana Piter sekarang, "Erlang, Piter dimana? Dia baik-baik saja kan?"

"Dia sudah berada dalam jangkauanku, dan tinggal mamanya saja yang sangat susah sekali aku dapatkan."

"Diamlah!"

Selang beberapa menit mereka sampai di mansion milik Erlang dimana Piter tadi Erlang menaruh anaknya untuk tinggal disini.

"Ayo, keluar."

"Beritahu dulu ini dimana."

"Ini dibmansionku dan disini tempat tinggal Piter juga aku," jelas Erlang seraya menarik mauren untuk masuk ke dalam.

Bukannya malah berjalan tetapi Mauren malah menahan kakinya ke aspal seolah sedang di paku seraya menggeleng, "Tidak, aku tidak mau masuk!"

"Masuk dengan cara baik-baik atau aku bawa seperti karung beras?"

Ancaman itu benar-benar menbuat Mauren ingun melemparinya sebanyak seratus telor busuk, "Kamu benar-benar!"

"Benar-benar tampan, sayang. Aku tau itu, tidak usah diberitahu lagi."

"Hilangkan tingkat percaya dirimu yang tinggi itu, geli aku mendengarnya!"

Tangan Erlang rasanya gatal, ia ingin sekali membawa Mauren masuk namun wanita itu tak ada henti-hentinya untuk bertanya dan mengalihkan perhatiannya.

"Kamu memang wanita nakal!"

Erlang segera mengambil tindakan dengan menggendongnya seperti karung beras dan hal sama seperti awal tadi terulang kembali.

"Kamu emang kurang ajar!"

"Ya, aku memang kurang diajari untuk mengerti cintamu padaku!"

"Menjijikan!" Umpat Mauren.

Pintu mansion terbuka lantas disambut beberapa pelayan dan semua pelayan itu memberikan berbagai macam ekspresi wajah saat melihat tuannya menggendong seorang wanita.

Wanita yang tak ada hentinya menendang-nendang kakinya ke udara yang sama sekali tak membuahkan hasil apapun, rasanya beberapa dari pelayan itu ingin menertawakan mereka.

Pasangan yang konyol.

Erlang tetap membawa wanitanya di bahunya menuju ke atas, letak dimana kamarnya berada. Lalu membawanya masuk ke dalam.

BAD ERLANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang