PART 33 ¤ Until Six Years Later ¤

97K 4.8K 276
                                    

All will still the same, if you don't have a strunggle for your own ambition.

***

6 Tahun Kemudian...

"Pak, 15 menit lagi rapat akan segera berlangsung. Klien sudah menunggu di tempat saat ini dan kita semua hanya menunggu bapak," ucap Andin, sekretarisnya.

Dalam hati Andin selalu bertanya-tanya, apa yang salah dengan bosnya. Bosnya selalu saja diam, tak pernah tersenyum, marah jika apa yang di inginkannya tak terlaksana, dan suka tersenyum sendiri.

Tersenyum disaat tak ada yang membuatnya tersenyum. Dan menangis divsaat tak ada seseorang yang membuatnya bersedih hingga menangis.

Kadang Andin selalu berekspekulasi sendiri jika bosnya mengalami stess sehingga kesehatan psikisnya terganggu hingga menjadi seperti sekarang.

Wanita itu tak ingin keluar sebelum bosnya menjawab, "Pak, apa perlu saya ulang--"

"Baiklah, saya akan keluar setelah 15 menit," jawab Erlang, datar seperti hari-hari biasanya.

"Keluarlah."

"Baik, pak," Andin membungkukan badannya lalu berbalik keluar ruangan mewah sang pemilik perusahaan, dalam hati ia merasa lega setelah keluar dari ruangan mencekam itu.

Sedangkan di dalam, setelah kepergian Andin. Erlang memandang jendela penuh di sampingnya yang menampilkan pemandangan banyak gedung pencakar langit juga cuaca yang sedang berawan.

 Erlang memandang jendela penuh di sampingnya yang menampilkan pemandangan banyak gedung pencakar langit juga cuaca yang sedang berawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat-saat seperti ini lah yang Erlang akui sangat ia benci, ia benci saat langit bersedih dan mengeluarkan hujan. Ia merasa jika langit sedang menyindirnya.

6 tahun sudah terlewati, tanpa kehadiran dirinya di samping yang membuat hidup Erlang tak berwarna kembali. Dan selama 6 tahun juga ia tak ada perjuangan.

Perjuangan untuk menemukan gadisnya, ah dia sudah bukan gadis lagi. Mauren sudah berubah menjadi seorang wanita sejak kejadian di kamar rumah sakit itu.

Sampai kini, harapannya tak pernah pupus. Apakah Mauren sudah melahirkan anaknya, apa Mauren telah mengandung? Atau Mauren malah menggugurkan janinnya, menggugurkan keturunannya?

Erlang tak pernah menampik hal itu bisa sewaktu-waktu saja terjadi, 6 tahun tak bertemu membuatnya merasa khawatir jika Mauren dan anaknya telah berpulang.

Tangannya mengetuk-ngetukan botol kaca wine yang saat ini tengah ia minum, ia mengulang kembali semua memory yang ada dengan Mauren.

Cukup berkhayal saja, sudah membuatnya bahagia. Berkhayal jika mereka memiliki seorang anak, dan hidup bahagia dengan semua kekayaan yang sudah Erlang gali sejauh ini.

2 tahun menjadi seorang pemimpin menggantikan Bara, ayahnya. Yang umurnya sudah tak muda lagi sebab rambutnya telah di penuhi oleh rambut putih.

Sekarang sudah waktunya Erlang bersikap dewasa, membimbing sebuah perusahaan besar yang bahkan sudah memiliki cabang di Amerika dan Dubai.

BAD ERLANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang