busy

4.9K 468 2
                                    

Tugas namjoon belum juga selsai,ia baru saja mempertimbangkan beberapa acara yang akan bangtan hadiri.

Namun kegiatannya terhenti ketika seseorang yang sangat ia kenal masuk ke dalam ruangan nya.

Shin yuna, kenapa ia ada di sini?  Batin namjoon

"Hay namjoon " sapa yuna ketika masuk ke ruangan namjoon

Namjoon hanya diam dan kembali berfokus pada pekerjaannya ia tak menghiraukan kehadiran yura yang tengah menyimpan tas di atas sofa.

Dapat ku lihat ia berjalan ke arah ku

"Kau semakin tampan namjoon-ah.kenapa tuhan menciptakan mu setampan ini?"
Ucap yura sambil memainkan helaian rambut namjoon

Namjoon menghela nafasnya kasar dan mencoba menghiraukan yura.ia membaca kertas kertas tersebut dengan jarak yang dekat.

Yura mendekatkan wajahnya dan membisikan sesuatu " namjoon-ah bogoshipo "

Namjoon menjauhkan kertas kertasnya setelah yura mengatakan hal tersebut ia tau maksud dari kata kata yura bahkan ia sangat mengerti maksud dari perkataan yura

Namjoon memutar kursinya dan menatap yura dari atas sampai bawah ia tersenyum remeh "tck... apa yang kau pakai ?, maksudku apa kau nyaman dengan pakaian serba terbuka seperti itu,akhh. Aku mengerti pasti ini semua ulah pacar baru mu"

Yura tampak menggeleng dan mendekatkan wajahnya setelah itu ia menutup wajahnya.

Sebelum yura menyentuh namjoon .namjoon terlebih dahulu memundurkan wajahnya "jangan menyentuhku, " ucap namjoon dingin

"Ne,apa yang kau katakan. Biasanya juga kau yang memulai? Ada apa dengan mu?"tanya nya heran

Namjoon memutar bola matanya malas setelah itu ia menunjukan kelima jarinya "apa kau lihat cincin ini,aku sudah menikah dan aku sudah memiliki istri,jadi kumohon menjauhlah dari ku?" Ucap namjoon dingin

" a-apa?!, me-menikah? Sejak kapan? " ucapnya tak percaya

Namjoon mengambil ponselnya dan menujukan tanggal pernikahan nya

"Beberapa minggu yang lalu" ucap  namjoon enteng

Dapat Namjoon lihat yura tampak terkejut. Matanya mulai berkaca kaca ia tak mempercayai dan tak akan pernah percaya dengan apa yang di katakan Namjoon

"Kau..penghianat " teriak yura setelah itu ia pergi dan membanting pintu sampai salah satu figura diri nya terjatuh

"Akhhh apa yang kau lakukan namjoon ah" batin namjoon sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan nya

Drezz drezz

tiba tiba ponsel namjoon bergetar dan menampilkan sebuah pesan masuk di sana.

Namjoon mengambil ponsel tersebut dengan malas dan melihat siapa yang mengirimi nya pesan


Message from nara.

Namjoon memutar bola matanya malas setelah itu ia membuka pesan dari nara

Nara". Mianhe mengganggu waktumu Namjoon, aku hanya ingin mengatakan bahwa tadi ada seok jin oppa datang kerumah dan aku izin untuk pergi ke rumah eommoni karna tadi ia berpesan agar menyuruhku menemuinya ."

Namjoon menyimpan ponselnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya tanpa ada niat untuk membalasnya terlebih dahulu.

........


Nara telah sampai di kediaman nyonya kim. "Annyeong haseyo eomma" ucap nara sambil membungkukan badannya

Nyonya kim tersenyum dan membawa nara ke pelukannya " bagaimana kabarmu?" Ucap nyonya kim sambil menuntun nara agar duduk di sofa.

"Aku baik baik saja,bagaimana dengan eomma dan appa,apa kalian baik baik saja?" Tanya nara balik

"Nde,eomma dan appa baik baik saja,apa kau kesini diantar namjoon?"

Nara tersenyum dan menggeleng " namjoon sedang berada di gedung bighit ia sedang mempersiapakan comeback nya,jadi aku pergi menaiki taksi"

Nyonya kim menggangguk dan membawa nara ke dapur. Mereka tenggelam dalam beberpa pembicaraan entah itu dari masakan, pasion sampai urusan bayi.

Nara hanya menanggapi seadanya saja perihal bayi.

Nyonya kim secara terang terangan mengatakan bahwa ia ingin segera menggendong cucu dan nara hanya tersenyum kikuk.

Lama nara di kediaman nyonya kim membuat nara sedikit lelah "eohh eomma mian aku harus pulang sepertinya sudah mulai petang" ucap nara

Nyonya kim menggangguk dan mengantar nara ke depan rumah

"Hati hati di jalan. Kabari eomma jika sudah sampai"

Nara menggangguk dan berpamitan setelah itu ia berjalan ke arah halte bus.

Ia berharap ada satu bus ataupun mobil taksi yang melintas namun tak ada satu pun kendaraan yang melintas.

Ia melihat ke arah arlojinya ia sedikit meringis ketika melihat pukul sudah menunjukan jam setengah tujuh malam.

Sudah lebih dari tiga puluh menit ia menunggu langit juga semakin gelap ia juga sendiri an. Pakaian yang tipis membuat ia sedikit merasa kedinginan.

Ia merapatkan dirinya ke pojok halte ia juga menyandarkan tubuhnya di dinding halte tak lupa gosokan gosokan dari tanggannya agar ia merasa sedikit rasa hangat.

Tiba tiba sebuah mobil sport hitam berhenti di depan halte kaca mobil tersebut perlahan menurun dan terpangpanglah seseorang yang sangat ia kenal

"Apa yang kau lakukan di sana?" Tanyanya dengan suara yang dingin

Nara menegakan tubuhnya lalu tersenyum kikuk " aku menunggu bus namun tak ada satu pun yang lewat " ucapnya polos

Namjoon memutar bola matanya "naiklah"

"Nde?" Tanya nara memastikan

"Cepat naik atau aku tinggal " ucap namjoon sambil membukakan pintu mobil

Nara menggangguk dan masuk ke dalam mobil.

Ia terkejut ketika merasakan dinginnya suhu di dalam mobil.

Ia mencoba menghiraukan suhu tersebut namun melihat ada sedikit demi sedikit bercak merah di tanggannya ia segera memeluk dirinya.

Namjoon yang tidak mengerti langsung menepikan mobilnya " kau kenapa?' Tanya namjoon

Nara menggeleng dan mencoba terlihat biasa saja namun tanggan namjoon menggapai tanggannya.

Namjoon terkejut ketika merasakan dinginnya tanggan nara dan bercak merah

"Kau kedinginan? " tanya namjoon

Nara tak kuat akhirnya ia menggangguk

Namjoon merubah suhu di dalam mobilnya lalu melajukannya " katakan padaku kalau kau kedinginan "

Nara menggosok gosok tangannya tanda ia masih kedinginan ,namjoon lalu menepikan mobilnya lagi dan melepas seltbet nara.

Jarak mereka sangat dekat bahkan deru nafas namjoon dan nara saling bertubrukan.

Sadar dengan posisinya namjoon menjauhkan badannya dan melepas mantel yang ia kenakan setelah itu memasangkannya pada nara

Nara diam tanpa mengatakan sepatah katapun

"Pakai seltbet nya lagi " ucap namjoon sebelum melajukan mobilnya.

Nara merasa sedikit lebih hangat .ia mengeratkan mantel namjoon di tubuh kecilnya.

Hachimm.

Nara mengusap hidungnya dan kembali bersin

"Kamsahamnida " ucap nara pada namjoon

Dan hanya di balas deheman oleh namjoon

Tbc....

I Hope a Beautifull MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang