Namjoon mengejar yura dan meninggalkan nara.
Helaan nafas dan rasa sesak di dalam tubuh nara membuat ia tanpa sadar meneteskan air matanya.
Nara menyusul namjoon dan yura yang tengah diam di pinggir sudut kolam
Di sana tidak terlalu banyak orang .dan nara hanya Diam ketika namjoon memeluk yura.
Ia melihat untuk yang kesekian kali bagaimana cara mereka bercengkrama, saling melafalkan kata Cinta dan berakhir dengan senyuman di kedua bibirnya.
Nara melihat namjoon pergi meninggalkan yura dan ia rasa namjoon ingin mengambil air minum untuk yura.
Nara ingin beranjak namun suara yura menghentikannya " nara? " teriak yura.
Nara hanya diam ketika yura mendekatinya.
"Kau nara kan?" Tanya yura memastikan
Nara tersenyum dan menggangguk" nde kim nara imnida" ucap nara sambil membungkukan badannya.
Yura tersenyum namun ia menyimpan suatu perasaan ketika nara mengucapkan marganya "kim!" Batin yura
"Dengar! Kau sudah tau bukan bahwa Namjoon itu namja chinguku, jadi bisakah kau untuk tidak dekat dekat dengan namjoon"
Nara yang mendengarnya terdiam lalu menggeleng "mianhe yura -sshi. Tapi ku rasa itu mustahil "
Yura memasang wajah garang dan dingin ia mencengkram bahu nara dan berniat untuk menjatuhkan nya ke kolam.
Namun suatu ide muncul
" nara ya,apa yang kau lakukan? " teriak yura"Nde!" Ucap nara tak mengerti
"Akhhhhhh,"
Byurrrr
"YURA!" teriak namjoon
Nara yang mendengar suara teriakan namjoon segera tersadar ketika namjoon membuka jasnya dan ikut menyelamatkan yura.
" namjoon -ah aku tak melakukannya " ucap nara sambil membantu yura naik ke pinggiran kolam.
Karna teriakan namjoon semua orang jadi berkumpul.
" Namjoon -ah aku sungguh sungguh tida......"
Ucapan nara terhenti ketika namjoon memberi nafas buatan untuk yura.
Yura langsung terbatuk dan memeluk namjoon
"Nam..."
"Cukup" ucap namjoon dingin
Nara hanya diam dan meneteskan air matanya sedangkan yura kini tengah di bawa oleh namjoon ke kamarnya.
Eomma namjoon yang menyaksikan nya mengelus pundak nara dan menyuruh nara agar masuk ke kamar khusus tamu
Nara terdiam untuk mencerna semua yang telah terjadi.
Ia ingin pulang, namun bagaimana dengan namjoon akhirnya nara pamit dan pulang menggunakan taksi.
Ia berniat untuk pergi ke sungai Han. Ia butuh ketenangan. Namun semua sia sia ia malah menagis dan menenggelamkan wajahnya di balik lutut.
Udara yang dingin tak membuat nara menggigil ia hanya butuh tempat untuk mencurahkan semuanya.
Ponsel nara bergetar dan menampilkan notifikasi dari beberapa member bts kecuali namjoon.
Ia menghela nafas ketika melihat pemandangan sungai han di malam hari begitu banyak rasa sakit yang ia derita.
Ia harus menenggelamkan semua rasa termasuk rasa cintanya terhadap namjoon.
Namjoon yang sekarang bukanlah namjoon yang dulu,kemana perginya Namjoon yang selalu membuat nara tersenyum, kemana namjoon yang selalu berada di sisi nara ketika sakit?
Ia meratapi semuanya dan memutuskan untuk berubah,ia akan mempertahankan semuanya namun dengan cara yang berbeda.ia akan menunjukan pada namjoon bahwa ia juga dapat dan bisa berubah.
ia memilih untuk berjalan kaki untuk sampai ke apartemen. banyak yang melihat ke arah nara terlebih wajah dan penampilan nara yang sangat kacau
Wajah sembab,make up luntur,baju sedikit basah dan kotor karna duduk di tanah,dan hils yang di jinjing membuat orang sekitar kasihan .
Ia melihat mobil namjoon baru saja sampai di basement.
Nara meghela nafas ketika ia sudah sampai di depan pintu. Ia memasang wajah sedingin mungkin dan masuk.
Ia mencoba mengabaikan tatapan dingin dan menusuk dari namjoon.
Namjoon menahan pergelangan tangan nara dan mencengkram nya erat sampai membuat nara meringis.
"Apa yang kau lakukan!" Bentak Namjoon
Nara mencoba melepaskan cengkramannya namun semakin ia bergerak semakin sakit.
"Lepas" ucap nara
Namjoon menggeleng dan mendorong tubuh nara hingga terbentur dinding.
Nara merasakan ngilu ketika dinding dan punggungnya bertabrakan
" appo..." ucap nara ia seperti disiksa.
Namjoon mengunci tubuh nara dan mencengkram tangan nara dengan sangat kuat " jangan pernah menyentuh yura,atau kau akan tau akibatnya!"
Nara tersenyum di balik rasa sakitnya " Wae!" Tanya nara
"Karna ia..."
"Yeoja chingumu?" Potong nara
" kau tak berhak mencampuri urusanku"
Nara terkekeh " baiklah, kita buat kesepakatan , jangan saling mencampuri urusan masing masing. Dan kau bebas membawa siapapun yang kau mau dan melakukan apapun yang kau mau, bukankah itu yang kau inginkan tuan kim? " ucap nara dengan santainya. Nara melihat langsung ke dalam manik namjoon.
Namjoon melepas genggaman tangannya dan menjauhkan tubuhnya '' baiklah, kalau itu kemauanmu" ucap namjoon final sambil meninggalkan dan masuk ke dalam kamarnya.
Bagaimana cara nya ia hidup seperti ini,ia memutuskan untuk pergi ke apartemen nya yang dulu. Ia bergegas membereskan semua pakaian dan memasukannya ke dalam koper dan pergi tanpa sepengetahuan namjoon.
Ia memesan taksi dan pergi ke apartemennya yang dulu.dengan berbekal tekad dan keyakinan nara pergi meninggalkan namjoon.
Nara memasukan beberapa digit angka dan masuk ke apartemen nya.semua tampak sama,ia memutuskan untuk membereskan kamarnya terlebih dahulu dan menyimpan pakaian yang ia bawa ke dalam lemari.
Setelah itu membersihkan tubuhnya. Dari semua keringat dan air mata.
Beberapa barang masih tersimpan rapi pada tempatnya.ia bersyukur karna apartemen ini mutlak miliknya.
Ia merahasiakan apartemen ini dari siapapun termasuk kedua orangtuanya Dan teman temannya. karna apartemen ini bukan apartemen mewah. Ia menjadikan apartemen ini sebagai tempat persembunyian.
Ia menyenderkan badannya di sofa dan mulai memejamkan matanya.
Rasa lelah, rasa sesak, rasa ingin mengakhiri, semua rasa itu menyatu. Menjadi sebuah rasa bersalahLama ia memiikirkan hal tersebut sampai sampai membuat ia tertidur .
Ia yakin dengan semua keputusannya, ia patut bersyukur karna tuhan memberikan semua cobaan ini padanya. Ia merasa sebagai orang terpilih karna mampu di berikan masalah sebesar ini.
Ia berdoa dalam tidurnya " semoga ia diberi kekuatan untuk menjalani semua ini. Dan semoga semua dapat berubah secepatnya "
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope a Beautifull Married
Fiksi PenggemarMenikah tanpa adanya Cinta dan hanya bermodal perjodohan membuat kehidupan menjadi kacau namun ini bukanlah akhir dari cerita namun ini awal dari kehidupan