Suara hujan yang turun tak membuat sepasang manusia ini terganggu mereka masih sama sama menikmati indahnya alam mimpi yang mereka jelajahi
Suara petir yang menyambar tidak membuat mereka membuka mata, namum mereka saling mengeratkan pelukan demi berbagi kehangatan
Namun semua tak berlangsung lama
Nara terbangun dan langsung memegang perutnya, entah kenapa tiba tiba perutnya sangat sakit ia mencoba menarik nafasnya seperti biasa namun ini tak berhasil
" namjoon ah..huhhhh" rintihan nara tentu saja membuat namjoon yang masih betah tertidur langsung terbangun
" waeyo?" Tanya namjoon dengan suara seraknya
Nara menggenggam tangan namjoon dan menyalurkan rasa sakitnya
" akhhh appo..."
Namjoon panik ia mencoba menenangkan nara namun ketika ia menyingkap selimut sudah ada darah yang mengalir di antara selangkangan nara
Nara masih menahan rasa sakit sedangkan namjoon ia langsung menyambar kunci mobil dan mengangkat tubuh nara
" tenanglah kita akan segera sampai..bertahan lah" hanya kata kata itu yang namjoon ucapkan..
Kini nara tengah ditangani oleh dokter.. pendarahan yang terjadi membuat nara harus menjalani operasi sesar namun nara menolak keras
" ku mohon, biarkan aku menjadi seorang ibu dengan seutuhnya "ucapnya parau
Namjoon menghela nafas, ia tak ingin kehilangan nara apalagi kedua anaknya. Namun permintaan istrinya ini membuat ia bimbang
" tidak..nara - ya.. kumohon demi anak kita " namjoon berusaha membujuk nara untuk melakukan operasi namun nara tetap kekeh pada pendiriannya
" akhhh..yak..appooo" teriakan nara tentu saja membuat dokter ataupun namjoon semakin takut..
" nyonya anda harus melahirkan sekarang jadi biarkan anda menjalani operasi ini " ucapan dokter tak membuat nara berubah pikiran ia hanya mengatur napasnya dan meremas tangan namjoon yang sudah berubah menjadi merah tersebut
" oppa... ku mohon" rengekan nara membuat namjoon semakin bimbang
" baiklah. Tapi kau harus berjanji untuk bertahan demi aku dan kedua anak kita arrachi??"
. Dokter segera mempersiapkan keperluan untuk persalinan
Seluruh keluarga beserta para member bangtan tengah berdiam diri di depan ruang persalinan..
Mereka tiada henti untuk merapalkan doa..
Namjoon menghubungi semua ketika sedang berada di mobil awalnya mereka aneh .. apakah namjoon sedang berhalusinasi?? Karna mereka masih belum mengetahui keberadaan nara
Namun ketika mendengar suara rintihan nara mereka langsung percaya dan pergi ke rumah sakit
Nara masih mengatur nafasnya. Ini masih pembukaan 8 namun rasa mules dan sakit semakin menjadi, nara mencoba untuk tenang dengan menarik dan menghembuskan nafasnya
Sejujurnya nara sendiri menguatkan dirinya dan menyiapkan tenaganya. Ia agak ragu ketika dokter menyampaikan tentang kondisinya
Namun ia yakin kedua anaknya akan selamat. Ia tak berjanji pada siapapun termasuk namjoon jika ia akan bertahan.
Namjoon masih Setia untuk menemani nara di dalam ruangan bersalin. Tanpa melepas peganggan tangannya namjoon tetap menyeka keringat yang berada di dahi ataupun wajah nara
Ia merelakan tangannya yang sudah mulai mati rasa ketika nara menggenggam.. bukan..tapi mencengkram tangannya itu
" yak oppa..gwenchana? " ucap nara ketika namjoon menarik nafasnya dan membuangnya secara kasar sedangkan nara ia sedikit lebih santai sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope a Beautifull Married
FanfictionMenikah tanpa adanya Cinta dan hanya bermodal perjodohan membuat kehidupan menjadi kacau namun ini bukanlah akhir dari cerita namun ini awal dari kehidupan