Malaikat 194
"Selamat sore, hanya ini belanjaan ibu?" tanyaku dengan wajah penuh senyum."Iya, ini aja, Dik," kata ibu itu, sebut saja Ibu A, sambil mengeluarkan dompet.
"Totalnya 127.500. Susunya kadaluarsa tanggal 31 Mei 2019 ya bu,"
"Iya. Terimakasih. Kamu baru bekerja di sini ya?" tanya Ibu A.
"Iya, saya baru bekerja hari ini,"
"Pantas saja wajah kamu penuh dengan senyum hari ini dan saya juga baru melihatmu,"
"Iya, saya baru pindah ke daerah ini, Bu,"
"Wah, dengan wajah tampan kamu, kamu bisa menarik ibu-ibu untuk jadi langganan di sini loh,"
"Ibu ada-ada saja. Terimakasih, Bu, selamat berbelanja kembali,"
Hari ini aku cukup lelah sekali. Baru saja aku sembuh dari sakit, sekarang aku harus mulai bekerja. Ternyata toko ini memiliki banyak pelanggan. Bagaimana bisa bapak pemilik toko melakukan ini semua sendirian?
"Faubrey, apakah kamu capek? Kamu bisa beristirahat sebentar," kata Tom yang menghampiriku di meja kasir.
"Baiklah, Tom."
Bukan maksudku untuk tidak sopan kepada atasanku, hanya tadi pagi, ketika aku diwawancarai, bersama Hana tentunya, dia memintaku untuk memanggil dengan Tom saja.
"Bolehkah aku tidur?" tanyaku dalam hati.
"Uh, aku capek sekali, mungkin badanku masih belum pulih."
Aku tidur di gudang yang memang disediakan untuk karyawan istirahat. Semuanya sangat tertata rapi di sini.
Hana
"Sepertinya Pobre akan pulang malam. Hmm, apakah aku harus menjemputnya?" tanyaku dalam hati.Lita yang sedari tadi memperhatikanku mengagetkanku ku dengan segala tingkah konyolnya.
"Apaan sih, Lit! Aku kaget tau!" kataku sambil memukul pundaknya.
"Lo yang apaan, dari tadi melamun terus. Apa yang lo pikirin? Cowok?"
Aku yang sedang minum harus terpaksa tersedak dengan kata menohok dari Lita.
"Apaan sih! Enggak Lita!"
"Jadi apa lagi coba? Kompor gas yang belum kamu matiin? Atau keran air?"
"Enggak juga sih," kataku sedikit melunak.
"Udah, jangan sering sering melamun, ini tempat sepi loh, orang ketiga di antara kita setan tau!"
"Ini kantor! Sepi dari mana coba?"
"Kantor ini lebih sepi dari rumah kamu tau!"
"Apaan sih!! Parno tau!!"
Apaan sih Lita, nakut-nakutin aja!
"Cepetan beresin barang-barang kamu! Akibat ngelamun, sampai lupa waktu gitu!"
"Haaa, udah jam setengah tujuh, aku ga tau,"
"Makanya cepetan, nanti kalo aku tinggal, kamu diuber setan lagi,"
"Apaan sih Lit, gue ga percaya tau!"
"Okeh, gue tinggal!"
"Apaan sih Lit, kamu kan tadi ngajak bareng," kataku dengan merapikan semua barangku dengan ligat.
"Ppfftt, Hana, Hana,"
Arsent
Ah, sepertinya Hana sedang ingin cepat-cepat ke suatu tempat deh. Sepertinya aku bisa mengantarnya jika begini. Cuaca di luar sedang hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...