Sekretaris Surga
Sudah hampir 5 bulan Malaikat 194 mendekati Hana agar Hana bisa mempercayai dan bergantung pada Malaikat 194. Apakah waktu ini sudah cukup? Aku jarang sekali menanyakan bagaimana perkembangannya. Tao yang selalu dijumpainya, semestinya paham bahwa tidak akan ada yang tidak beres dengan mereka.Namun, ternyata, semuanya hampir menjadi kacau. Aku bersyukur, saat semuanya, masih ada kata 'hampir'.
Kemudian,
Apa maksud Arsent untuk menjauhkan Malaikat 194 dari Hana? Apakah dia masih mengikuti Tabed? Bukankah dia sudah mengaku kepadaku? Sial! Selama ini aku selalu mengira semuanya baik-baik saja! Ternyata ada begitu banyak penusukan-penusukan yang terjadi di sana!"Malaikat 194, apa hak kamu untuk menjauhi Hana? Bukankah kamu ditugaskan untuk selalu berada dekat dengannya? Mengapa kamu malah berusaha menjauhi Hana? Jelaskan padaku!"
"..."
"Kamu diam! Apakah kamu sedang melindungi Arsent?"
"Maaf, jika saya lancang. Hanya saja, walaupun saya berusaha menjauhinya, dia tetap berada dalam pengawasan saya."
"Haa? Pengawasan katamu? Dahulu, kamu dekat dengannya! Namun dia hampir celaka! Bahkan kamu juga kan? Sampai Tao datang membantu untuk menyelamatkan kalian berdua! Jadi itu yang kamu maksud pengawasan?"
"Maaf jika mengenai hal itu."
"Jika kamu berusaha menjauhinya sekarang, apa kamu dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada Hana?"
"Tidak."
"Kamu! Saya perintahkan kamu untuk kembali! Jaga Hana, jangan sampai dia terhasut! Jaga dia! Lindungi dia, seperti kamu melindungi jati dirimu sendiri!"
"Tapi.."
"Tidak ada alasan! Kembali!!"
Emosiku memuncak!
Apa-apaan dia!
Dia ditugaskan untuk melindungi.
Bukan untuk menjauhi!Malaikat 194
Wah, baru kali ini aku melihat Sekretaris Surga murka. Benar-benar mengerikan. Sangat tegas. Jika di pikir-pikir, memang sepertinya aku melupakan tugasku untuk melindungi Hana. Ini semua karena Arsent!Tao
"Mona, Malaikat 194 tidak ada maksud untuk menjauhi Hana.""Apa? Tidak ada maksud? Coba jelaskan!"
"Mona, dia sudah tahu bahwa Arsent adalah ayah Hana."
"Apa?! Apakah Arsent sendiri yang bicara seperti itu?"
"Ya. Malaikat 194 sendiri yang cerita kepadaku. Arsent meminta tolong, supaya jangan sampai Hana sakit hati ketika ia mengetahui bahwa Malaikat 194 bukanlah manusia yang sama sepertinya. Arsent minta tolong sebagai seorang ayah."
"Lalu?"
"Ya, pada akhirnya, Malaikat 194 pun tidak ingin Hana mengetahui identitasnya, maka dari itu dia menjauhi Hana."
"Sejak kapan?"
"Semenjak surat pertama."
"Arsent sudah tahu mengenai surat itu?"
"Sepertinya."
"Aisshhh.."
"Dan sepertinya, Malaikat 194 sering melihat seseorang yang mencurigakan selalu berada di sekitar rumah Hana."
"Tatto?"
"Ya, ada tatto di tengkuknya. Waktu itu dia ingin cerita. Sudah lama. Namun baru diceritakan seminggu yang lalu."
"Ada gerak-gerik mencurigakan?"
"Tidak. Dia hanya mengawasi. Kupikir tidak perlu ku cerita kan kepadamu, mungkin dia adalah utusanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...